Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sindonews.comAvatar border
TS
MOD
sindonews.com
Masa Pandemi, Imam Besar Masjid Istiqlal: Dahulukan Hukum Alam Sebelum Syariat


JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH Nasaruddin Umar mengimbau masyarakat untuk mendahulukan hukum alam (takwini) sebelum hukum syariat (tasyri'i) di masa pandemi. Hal ini dikarenakan, katanya, Islam mengutamakan menjaga dan memelihara diri daripada mengejar pahala.

"Bahaya lebih utama daripada mengejar manfaat dalam ajaran Islam karena itu kita tidak boleh menyalahkan siapa pun. Mana kala berhadapan dengan hukum takwini dan tasyri'i dalam kondisi darurat yang digunakan adalah hukum takwini jangan kita mengadakan sunnah daripada yang wajib," kata Nasaruddin dalam dalam dialog virtual nasional lintas agama yang disiarkan secara virtuai melalui akun Masjid Istiqlal TV, Selasa (07/09/2021).

Ia mencontohkan dalam agama Islam saat salat dianjurkan untuk merapatkan shaf barisan yang menjadi sabda Rasulullah. Namun protokol kesehatan (Prokes) mewajibkan seluruh umat shalat dengan berjarak satu meter. Maka dari itu yang mengatur seseorang harus berjarak itu adalah hukum Takwini, sedangkan seseorang yang mengatur dalam merapatkan shaf adalah hukum tasyri'i.

Baca Juga:

Baca juga: Terowongan Masjid Istiqlal-Gereja Katedral Telan Biaya Rp37,3 Miliar, Rampung September!



"Maka hukum takwini ini yang harus digunakan dalam era krisis. Kita memang dianjurkan ke masjid tapi dalam era sekarang ini terutama zona merah dianjurkan untuk tidak ke masjid, apalagi guna mempertahankan kesehatan. Manakala terjadi kontradiksi antara hukum takwini dan tasyri'i, mana yang harus dimenangkan? Hukum yang paling asasi dari makhluk Allah iyalah hukum takwini," katanya.

Ia pun berpesan kepada umat masyarakat terutama umat Islam agar dapat beragama secara rasional dan proposional serta tidak hanya menguasai fiqih juga harus memahami usul fiqih sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

"Mudah-mudahan dengan pemahaman yang komprehensif tentang agama-agama kita masing-masing, maka agama-agama itu betul-betul akan menjadi faktor untuk menciptakan kebersamaan dan mengusir penyakit. Tapi kalau pemahaman keagamaan kita keliru, maka potensi untuk menimbulkan kebalikannya," katanya.

Baca juga:Wapres: Penerapan Prokes di Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Baik Sekali


Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...ent_aggregator

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Masa Pandemi, Imam Besar Masjid Istiqlal: Dahulukan Hukum Alam Sebelum Syariat

- Pemerintah Akan Utamakan Alkes Produk Dalam Negeri

- Sudah Tak Tahan, Alasan MS Bongkar Pelecehan Seksual dan Perundungan di KPI

0
191
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan