Bek asal Brasil yang menjadi figur utama kesuksesan Barcelona, Dani Alves ternyata acap kali tidak mengiyakan instruksi pelatihnya saat itu, Pep Guardiola. Bukan tanpa sebab tapi Dani Alves melakukan hal itu karena untuk kebutuhan tim juga.

(Gaya Dani Alves Saat Berfoto, Foto: https://instagram.com/danialves?utm_...ium=copy_link)

Selama empat tahun menjadi arsitek Barcelona, Guardiola jelas melakukan banyak perubahan dari cara bermain yang menuju tiki taka sesuai filosofi yang saat itu sedang dibangun di Camp Nou. Gaya permainan yang menekankan pada umpan pendek tajam untum membongkar pertahanan lawan.

Untuk hal itu bisa berjalan mulus, Guardiola harus menghilangkan hal yang ia benci dari gaya bermain dengan umpan dari full back yang langsung diberikan ke pemain sayap atau istilah lain winger forward. Namun fakta yang tidak bisa dibantah adalah apa yang membuat El Barca begitu superior dalam kurun waktu 2008-2012 adalah solidnya kordinasi antara Lionel Messi dan Dani Alves.

Solidnya dua pemain kunci El Barca ini, karena gaya permainan yang justru dibenci Guardiola sering kali Dani Alves lakukan dengan Lionel Messi. Dani Alves yakin dan ingin melibatkan Messi terlibat langsung dalam membangun serangan seperti yang ia lakukan. Argumen inilah yang sering disodorkan Alves pad Guardiola bahwa Messi harus terilbat dan menyentuh bola setiap dua menit karena jika tidak maka Messi akan keluar dari irama permainan dan itu tidak diinginkan oleh Barcelona tentunya.



Hal itu pun disetujui oleh Guardiola akhirnya meskipun ia sebagai pelatih Barcelona harus menahan kesal karena memang tidak jarang Dani Alves sering memberi umpan-umpan kunci yang mampu dikonversi oleh Lionel Messi menjadi gol-gol indah bagi Barcelona.

Meski bertentangan dengan Guardiola, Dani Alves tampaknya benar dengan membuktikan raihan 11 gelar Barcelona selama kurun waktu empat tahun termasuk tiga gelar La Liga dan dua gelar Liga Champions.