Kehilangan orang terkasih dan yang paling kita sayangi adalah sesuatu yang paling menyakitkan Gansist, jangankan untuk anak kecil setua ane pun pasti akan merasa sedih jika suatu saat nanti ibu atau ayah kita meninggal. Semua kenangan terlintas di kepala, semua hal yang biasa dilakukan menjadi sesuatu yang sangat dirindukan.

Terlebih oleh anak kecil yang selalu menyandarkan segala keluh kesah, kebutuhan dan seluruh hidupnya kepada orang tua terutama ibu, yang kebanyakan menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak-anaknya. Mulai dari makan, belajar bermain atau pun kegiatan yang dilakukannya sepanjang hari tak pernah luput untuk selalu diceritakannya pada sang ibu.

Rasa kehilangan yang teramat sangat juga dirasakan seorang anak kecil yang baru saja ditinggal meninggal oleh ibunya. Dalam video unggahan dari laman instagram @beri_tau ini dengan diselingi isak tangis yang hanya tersisa sedu sedannya itu melontarkan semua hal yang akan dirasakannya jika sang ibu tak lagi menemani. Tak akan ada yang mengawaninya untuk belajar, tak akan ada yang menyayanginya lagi, dan semua ocehan khas anak kecil yang terasa sangat pilu saat diucapkannya dengan permohonan yang teramat sangat.ini

Mengatakan bahwa sang ibu hanya sedang tidur dan jam dua belas nanti akan segera bangun, atau jika sang ibu belum bangun akan dia bangunkan sampai dia bangun. Merengek dengan tangis yang tak lagi ada air mata yang diteteskan, berganti dari dekapan ayah ke dekapan sang nenek, masih terus melontarkan rengekan yang sama. "Aku ngga bisa kalo ngga ada Mamak, Pung"lirihnya sambil memandang wajah sang nenek yang juga diliputi kesedihan.

Begitulah hidup gansis, umur tak pernah ada yang tahu. Sekarang terlihat sehat, bisa jadi besok atau beberapa jam kemudian telah menemui ajalnya. Terlihat tua dan sakit-sakitan, tapi memiliki umur yang panjang. Ada juga.

Rasa kehilangan rasa sedih saat ditinggalkan akan dirasakan apapun itu alasannya karena keterikatan rasa kasih dan sayang telah terjalin diantaranya. Menjadikan diri saling ketergantungan dan merasa membutuhkan hingga sampai merasa ikut mati dan tak bergairah lagi untuk hidup di dunia ini, karena salah satu alasannya berbahagia telah lebih dulu meninggalkan kita.

Untuk anak kecil mungkin hal tersebut masih terbilang lumrah, karena yang mereka tau hanya tinggal mengadu, merengek dan sebuah pelukan yang menenangkan selebihnya masalah akan hilang dengan sendirinya. Dan apabila sosok yang dijadikan sandaran tak lagi ada untuk bisa memeluknya, tak lagi ada untuk membuatnya tertawa, apa jadinya dunia ini? Rasanya sama seperti kiamat.

Tapi seiring dengan waktu, kehilangan akan menjadi suatu keikhlasan dan akan menjadi kenangan yang mengisi ruang indah baik dalam hati maupun pikiran kita.
Belajar dari kesedihan adik kecil di atas, bahwa kematian selalu datang dengan tiba-tiba, cintai orang yang dekat dengan kita dan selalu ada untuk kita serta mencintai kita dengan sepenuh hati.

Karena jika sudah sampai saatnya, hanya akan tersisa penyesalan yang tak bisa kita minta untuk memutar bakikkan waktu. Dan yang terpenting siapkan diri kita, karena cepat atau lambat kita juga akan merasakan mati. Sekian dari ane, sampai jumpa di thread selanjutnya. Terima kasih.



Narasi: Opini Pribadi
sumber referensi