istijabahAvatar border
TS
istijabah
Ditolak Calon Mertua Karena Bertato, Benarkah Tato Simbol Kenakalan?


sumber: gambar


Tato adalah melukis kulit dengan memasukkan tinta ke lapisan kulit menggunakan jarum. Meskipun dalam pembuatannya itu terasa sakit tapi para penggemar tato hingga kini masih banyak saja.

Biasanya seseorang 'apalagi remaja' mentato sebagian tubuhnya karena terpengaruh oleh teman. Bagi mereka tato dijadikan sebagai tren dan gaya hidup. Tato tidak hanya dilakukan oleh lelaki tapi juga oleh perempuan.

Akan tetapi, jangan lupakan juga Stigma negatif pada orang-orang yang bertato itu hingga kini tidak mudah hilang dari pandangan masyarakat. Orang-orang yang mentato tubuhnya tetap dipandang orang nakal atau orang tidak benar, tidak baik dan pergaulannya bebas.


sumber: gambar

Padahal baik tidaknya seseorang tidaklah harus diukur dari tampilan luarnya, kadang mereka yang bertato attitudenya lebih baik dari yang tidak bertato. Akan tetapi hingga kini orang-orang masih banyak menilai seseorang dari tampilan luarnya saja. Hingga stigma negatif pada orang yang memiliki tato di tubuhnya itu tidak mudah lepas.

Beberapa waktu lalu aku melihat sebuah postingan di sebuah akun di Instagram yang menceritakan seorang perempuan yang ditolak atau tidak mendapatkan restu dari calon mertuanya lantaran tato di tubuhnya.

Menurut sejarahnya, tato sudah ada dan dilakukan sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Jika menilik dari sejarahnya, tato dibuat sebagai simbol dari keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, keberanian dan harga diri.

Tato merupakan kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya, proses pembuatan menyakitkan tapi tidak menyurutkan niat para penggemarnya untuk terus melakukannya. Bahkan ada yang bilang mentato tubuh itu membuat ketagihan. Menurutku yang membuat ketagihan adalah rasa puas yang dirasakan oleh penggemarnya, hingga dia ingin membuat lagi dan lagi.

Bagi sebagian para penggemarnya, tato adalah sebuah karya seni yang luar biasa indah. Pemilihan gambarnya pun tidak sembarangan karena bagi mereka setiap gambar memiliki arti yang mendalam. Jadi, bisa diartikan juga tato adalah sebuah seni dan ekspresi diri seseorang. Ada juga tato yang dijadikan sebagai simbol sebuah komunitas.

Jadi, tidak benar jika tato diartikan sebagai simbol kenakalan dari seseorang. Meskipun kadang memang ada yang membuat tato itu untuk seru-seruan bersama teman dan biar dibilang teman yang solid.


Restu orang tua menjadi keputusan sebuah hubungan antar kekasih bisa berlanjut ke jenjang pernikahan atau tidak. Kadang, meskipun sudah menjalani hubungan lumayan lama dan yakin bahwa dia yang terbaik, tapi karena terbentur oleh restu orang tua maka hubungan yang lama terjalin itu harus rela diakhiri. Meski keputusan ini berat tapi mengakhirinya lebih baik dari pada memaksa dan malah menyakiti hati orang tua.

Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, stigma bahwa tato itu simbol dari kenakalan seseorang masih melekat di masyarakat. Apalagi jika si pemilik tato itu adalah perempuan.

Perempuan selalu dinilai dengan kelembutannya, mungkin dari itu jugalah stigma tentang perempuan bertato adalah perempuan yang tidak benar alias memiliki pergaulan bebas semakin melekat padanya.

Dulu saat masih di Surabaya aku punya seorang teman lelaki yang mentato hampir separuh tubuhnya. Dari bagian punggung sampai perut penuh tato dengan berbagai gambar, entah apa artinya aku juga tidak tahu.

Meskipun memiliki banyak tato tapi dia orangnya baik, pekerja keras dan hidupnya mandiri. Kejadian yang menurutku lucu dan sampai sekarang masih aku ingat adalah sesaat setelah dia melamar dan menikahi pasangannya.

Dia yang hampir memiliki tato di sebagian besar tubuhnya itu setelah menikah tidak pernah melepas bajunya meskipun gerah kalau mertuanya lagi ada di rumah.

Saat aku tanya kenapa, ternyata mertuanya adalah salah satu orang yang masih memegang stigma bahwa orang yang bertato itu orang yang nakal dan gak benar hidupnya. Jadi, temanku itu gak pernah bertelanjang dada di luar kamar karena takut ketahuan kalau dia memiliki tato di tubuhnya.

Baru setelah istrinya melahirkan dia berani bertelanjang dada di luar, karena kalau sudah punya anak gak mungkin mertuanya tega misahin mereka, katanya.

Kesimpulannya, tidak benar jika tato dijadikan simbol kenakalan seseorang, karena selain seni, tato juga sebagian dari budaya dan tradisi di beberapa suku daerah.

Akan tetapi tetap harus berpikir berulangkali jika ingin mentato tubuh, bila kiranya tak mampu menghadapi pandangan masyarakat, ya lebih baik jangan dilakukan. Serta jangan lupakan juga bahwa dalam agama Islam tato itu hukumnya haram.

Bagaimana menurut agan dan sista, apakah orang yang memiliki tato itu termasuk orang yang nakal dan pergaulannya bebas?

Yuk, saling sharing!

Oke, cukup kiranya sampai di sini dulu, sampai jumpa di lain hari di thread selanjutnya.

:terimakasih

@istijabah
Referensi: di sini dan di sini

Diubah oleh istijabah 19-08-2021 01:15
vagnoxAvatar border
lonelylontongAvatar border
cheria021Avatar border
cheria021 dan 4 lainnya memberi reputasi
3
7.9K
76
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan