Pelecehan seksual kerap kali menimpa seorang wanita. Kasus ini sering terjadi, dan para pelaku kejahatan di luar sana masih saja bertebaran. Mereka seperti tak jera atas apa yang telah diperbuat. Para penjahat kelamin ini, sebelum melakukan aksinya terlebih dahulu mencari target yang diinginkan. Kemudian, ia menentukan tempat serta kondisi yang agak sepi.

Baca Juga : Heroik! Penjual Mainan Gagalkan Aksi Begal

Kasus pelecehan yang dialami beberapa wanita tentu akan membuatnya trauma dan akan sulit sekali hilang dalam ingatan sepanjang hidup. Traumatik yang dirasakan tersebut sedikit banyaknya akan mempengaruhi kondisi mental, mereka para korban ini tingkat khawatirnya akan semakin tinggi dan puncaknya akan selalu dibayangi dengan rasa takut berlebih.

Baca Juga : Bocah Terciduk Lagi Ngumpul Ada Alkohol, Langsung Sumpah Atas Nama Allah



Belum adanya hukuman berat bagi pelaku pelecehan seksual, membuat mereka tak pernah takut melakukan tindakan asusila tersebut. Salah satu yang menyevabkan pelecehan seksual terjadi karena para pelaku sering menonton film dewasa yang bermuatan seks. Pada akhirnya mereka memiliki fantasi tersendiri untuk mewujudkan gairahnya.

Baca Juga : Sidang DPRD Solok Ricuh

Pelecehan seksual tidak hanya dilakukan oleh kaula muda saja namun bisa juga bisa dilakukan oleh lelaki tua yang sudah berumur dan bau tanah. Nampaknya gairah pria tua ini sudah memuncak dan tak tertahankan.

Baca Juga : Petani Jadikan Hamparan Sawah Buat Melukis, Keren Hasilnya!



Sebuah pelecehan seksual kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang wanita berusia 22 tahun. Peristiwa tersebut terjadi di di selatan lampu merah Ngablak, Kalurahan Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman pada Minggu 15 Agustus 2021.

Kala itu, seorang pria tua terlihat mengejar seorang wanita. Kemudian, ketika rumbu lampu hijau menyala pelaku langsung menarik perempuan muda itu. Kemudian, ketika lampu hijau menyala ia pun langsung menarim seorang perempuan muda ke pinggir jalan lalu menidurkannya. Tidak hanya itu, lelaki tua ini juga nampak berusaha mencium korbannya. Sang wanita yang kalah tenaga hanya mampu menjerit histeris. Kemudian, dibantu oleh salah satu warga yang melintas, si pelaku langsung diamankan.



Melihat peristiwa miris tersebut, tak bisa dibayangkan bagaimana perasaan sang wanita. Ia pasti akan mengalami trauma mendalam atas apa yang telah dialaminya.

Nampaknya, hukum kebiri di Indonesia belum sempurna membuahkan hasil. Jika terus begini, maka akan semakin banyak penjahat kelamin yang beraksi. Dan korbannya pun akan juga terus bertambah. Oleh karena itu, sebaiknya mesti diberlakukan hukuman maksimal untuk pelaku pelecehan seksual ini.

Perlukah hukuman yang lebih ekstrem selain kebiri untuk para pelaku pelecehan seksual. Seperti memotong langsung alat kelamin misalnya. Jika, tidak ada hukuman yang berat maka korban selanjutnya akan selalu ada. Apalagi yang harus jadi pelampiasan adalah anak-anak kecil yang masa depannya masih terbilang baik. Tentu, peristiwa pelecehan yang dialami akan mengenai mentalnya.

Sumber :

Ulasan dan opini pribadi

1

Gambar : Ss Instagram