Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

istijabahAvatar border
TS
istijabah
Menolak Kaprah, Anak-anak Ini Kejar Layangan Di Sungai, Serunya Dobel-dobel Gan!


sumber: gambar

Musim kemarau telah tiba kembali, meski mungkin masih awal tapi panasnya sudah membuat tak tahan berada lama di bawah terik. Apalagi aku yang kalau kena panas terlalu lama entah kenapa kepala langsung pusing.

Saat sudah memasuki musim kemarau, agan dan sista pasti mulai melihat satu dua permainan khas musim ini berterbangan di langit dengan bermacam warna.

Yup, permainan layangan, tapi aku menyebutnya permainan sejuta umat, karena tak hanya anak kecil saja yang menggemarinya, remaja, dewasa bahkan orang yang sudah tua pun juga ikut memainkan permainan dari batang bambu dan plastik ini. Tidak hanya laki-laki yang memainkannya tapi juga perempuan, eh atau hanya aku dan teman-temanku ya. Hehehe

Setiap memasuki musim layangan setiap itu juga bentuk/ model yang populer juga berganti. Pada masa kecilku dulu model yang populer itu layangan berbentuk bulan dan burung. Kemudian semakin tahun berganti model lain lagi dengan tambahan lampu yang membuatnya bersinar indah di langit saat malam hari.


sumber gambar: Dok.Pri

Akan tetapi semakin kesini di desaku model layangan semakin sederhana, kembali ke bentuk semula yaitu segitiga tanpa buntut. Bukan karena kurang kreatif, tapi mungkin karena yang dilombakan bukan lagi tentang model/bentuk.


sumber gambar: Dok.Pri

Ya, kita pasti tidak asing lagi dengan perlombaan layangan saat musimnya tiba seperti sekarang ini. Dulu, di desaku saat populer layangan berbentuk bulan dan burung, yang diadu atau dilombakan adalah bunyi dari layangan tersebut. Yang paling nyaring dan bertahan lama (sesuai waktu yang ditentukan) dialah pemenangnya.

Akan tetapi, belakangan ini yang dilombakan adalah kekuatan tali dari layangan tersebut, yang dahulu putus ya dia yang kalah. Aku menyebutnya lomba sambitan entah kalau di daerah lain apa sebutannya. Mungkin karena itu juga sekarang bentuk layangannya kembali ke awal berbentuk segitiga.

Yang paling seru dalam bermain layangan itu bukan saat berhasil menaikkannya ke atas, tapi saat mengejar layangan yang putus. Saking serunya kadang lupa akan bahaya medan yang dilewati saat mengejarnya. Seperti yang pernah dialami adikku, dia pulang ke rumah dengan keadaan telapak kakinya terluka karena tak sengaja menginjak pecahan kaca saat mengejar layangan. Alhasil lukanya harus dijahit karena lumayan dalam.


sumber: gambar

Jika yang biasa aku lihat atau mungkin kita semua lihat, anak-anak mengejar layangan itu di daratan, maka pemandangan luar biasa (menurutku) aku lihat saat tinggal di Kalimantan. Anak-anak tidak hanya mengejar layangan yang putus itu di daratan, tapi juga mengejarnya di air dengan cara berenang, bahkan ada yang menggunakan klotok.


sumber: gambar

Waktu itu aku melihatnya saat berada di pinggir sungai Mentaya, kebetulan setiap pulang kerja jika tidak terlalu sore pulangnya, suamiku selalu mengajak menikmati angin sore di pinggir sungai Mentaya. Saat itulah aku lihat anak rame-rame berenang di air, ternyata mereka ngejar layangan putus sampai ke sungai.

Kebetulan tadi melihat anak-anak lari-lari mengejar layangan di depan rumah, aku jadi teringat apa yang ku lihat saat di Kalimantan dulu. Langsung dah mencari videonya dan kebetulan ada diunggah oleh akun kota_sampit

Yap, seperti inilah penampakannya:

Spoiler for ngejar layangan:


Meski mungkin bahayanya lebih besar tapi melihat antusias mereka bisa dipastikan serunya itu berlipat-lipat, ya. Padahal kadang saat layangan yang dikejarnya itu jatuh ke air yang didapatkannya hanya kerangkanya saja. Plastiknya lepas atau hancur kena air, karena memakai plastik layangan yang rol itu bukan plastik yang biasa buat belanja.

Hal seperti yang terlihat di video di atas tentu harus dilakukan oleh yang biasa berenang atau yang sudah mahir, ya. Kalau yang baru belajar mending jangan deh.

Agan pernah punya pengalaman mengejar layangan putus juga gak? Apa juga mengejarnya sampai ke sungai seperti mereka? Gimana sensinya?

Aku sih gak punya pengalaman mengejar layangan, tapi pengalamanku selama main layangan itu saat menaikkan layangan yang besarnya dua kali lipat dari aku yang saat itu berusia 8 tahun. Karena berat dan juga ditambah anginnya kencang akhirnya itu layangan jatuh sebelum naik tinggi, alhasil layangan itu jatuh mengenai antena TV milik tetangga sampai patah itu antena. Akhirnya ganti rugi deh. Setelah itu gak boleh main layangan lagi. 😁

Oke, kiranya cukup sampai di sini dulu, sampai jumpa di thread selanjutnya di lain waktu.

:terimakasih
@istijabah
Referensi: di sini dan pengalaman pribadi.

0
788
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan