Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adindaptrarnAvatar border
TS
adindaptrarn
Bentuk Nyata Perlakuan Pada Wanita di Dunia Kerja

Berterima kasih kepada RA Kartini yang memperjuangkan penyamarataan status antara wanita dan laki-laki mungkin hal yang harus dilakukan setiap wanita di zaman sekarang. Semua individu mempunyai hak yang sama dalam bidang pendidikan bahkan industri tiap fokus industri pekerjaan. Tak ada halangan atau pelarangan untuk wanita mencoba berbagai bidang asal mereka sanggup. Sekarang ini bukan hal yang aneh lagi jika kita menemukan anak teknik bukan lelaki.

Wanita bebas memilih jurusan pendidikan apa yang mau dirinya tempuh dan pekerjaan impian dirinya. Walaupun begitu, tak jarang kita bisa menjumpai perlakuan kurang adil kepada kaum hawa. Mulai dari standar kecantikan, sulitnya naik jabatan, hingga ide yang kurang didengar karena dianggap ‘kurang matang’. Jika kondisi ini hanya terjadi pada 1-2 orang rasanya masih mudah untuk diperbaiki, sayangnya gak cuma di industri kecil aja loh sist tapi juga dalam ranah yang besar.


Photo By Parapuan.co

Mungkin mayoritas bakal berpikir, pelecehan terhadap wanita memang kerap terjadi di industri kerja. Atasan yang mengancam a, b, c, d, e dan memaksa junior memberikan ‘jatah’ nampaknya sering terjadi di perkantoran. Salah satu temen ane bahkan cerita kalau, “Yah, nyopot cincin kimpoi di kantor gue mah udah biasa banget.” yang mungkin bukan hanya berdampak pada karyawan wanita tetapi juga pasangannya di rumah.

Apa sih sebenarnya diskriminasi gender? Ane kutip dari Tribunnews.com, di Indonesia sendiri, wanita masih banyak mengalami pelecehan seksual dan mempunyai keterbatasan dalam layanan dan perlindungan diri. Udah gitu, Sist, kayak yang ane udah bilang di atas bahwa perempuan rawan banget eksploitasi dan kekerasan. Dengan hati yang lembut dan sering gak enakkan, kadang cewek susah banget nolak berbagai hal walaupun udah berbau mencurigakan.

Kondisi yang amat miris ini untuk beberapa orang bukan lagi hal yang mencengangkan terutama di ibu kota seperti Jakarta. Selain hal yang berbau seksual, ada juga kasus dalam merintis karir untuk kaum hawa. Kalau Sista yang sekarang kerja kantoran dan sering ngerasain yang namanya diskriminasi gender, bahkan industri entertainment dunia bahkan tak luput dari perlakuan kurang baik. 

Sebagai perempuan, kita kadang sering ngerasain yang namanya malu atau sungkan untuk menyampaikan sebuah ide atau pendapat. Maka dari itu, perlu ditanam public speaking dan budaya mencintai diri sendiri. Dengan begitu, gak hanya dalam meeting atau pertemuan kecil, bahkan cakupan lebih luas kita bisa menghandlenya. Keadaan kayak gini lah membuktikan di lingkungan apa kita sebenarnya berada. Jika lawan bicara serta partner kerja menghargai berarti Sista di lingkungan sehat. Menghargai itu gak serta merta menerima, tapi Sista bisa ngeliat nih gimana respon mereka.


Photo By Liputan6.com

Bukti kurang menghargai? Gampang! Ide gak direspon bahkan jauh dari kata dipertimbangkan. Lucunya banyak orang menggunakan ide orang lain dan mengakui itu ide mereka hanya karena perempuan tersebut adalah seorang junior atau terlalu takut untuk angkat bicara. Gak adil? Iyalah, tapi ketika kebutuhan rumah tangga jauh lebih berteriak dibanding keadilan, apa boleh buat?

Contoh lain adalah dunia entertainment dimana beberapa artis dicap terlalu gampangan karena berpacaran terlalu banyak atau karya mereka kurang diakui padahal artis lelaki melakukan hal yang sama dan diagung-agungkan. Taylor Swift sendiri salah satu penyanyi kelas dunia mengakui dalam dokumentasinya di Netflix berjudul “Miss Americana” mengatakan, 

“Artis perempuan yang aku tahu, semuanya harus bisa berevolusi 3 kali lipat dari artis laki-laki. Mereka harus melakukan itu. Atau mereka bisa kehilangan pekerjaannya.”


Photo By Republika.co.id

Hal tersebut menjadi bukti bahkan wanita cantik yang banyak dieluh-eluhkan oleh masyarakat juga mempunyai usaha banting tulang agar bisa diterima dengan karya yang mereka buat. Dengan kehidupan bertaraf internasional, permasalahan tak hanya datang dari rekan kerja atau tim, melainkan orang tidak dikenal. Dihujat dalam sosial media, karya tidak diakui keberhasilannya, bahkan kehidupan pribadi diumbar ke berbagai media menjadi hal yang harus ditanggung.

Perbandingan juga menjadi fenomena yang pasti sering ditemui. Dibandingkan dengan perempuan lain, lalu bagaimana terkadang sosok dengan paras yang lebih menawan akan lebih mudah untuk mendapatkan tempat. Banyaknya rintangan menjadi seorang perempuan tak ayal kadang bikin ane merinding. Ketika kita memilih suatu keputusan dalam hidup kita juga harus tau bagaimana cara bersikap pada kondisi tersebut. Gak selamanya wanita menjadi sosok yang hanya mengikuti di belakang atau bahkan susah untuk speak up mengenai hal yang dirasakan.


Photo By Rimma.co

Untuk itu, mending supaya kita semua ngerasa sama-sama baik dan damai, yuk, dukung perempuan lainnya. Sebagai manusia yang bisa dibilang satu kaum, apalagi pasti banyak banget kan Sista di sini yang relate dengan pengalaman satu sama lain, jadi jangan menjatuhkan perempuan lainnya, ya! Kemerdekaan bagi kita semua bisa didapatkan kalau saling mendukung dan berkembang bersama emoticon-Big Grin

jokoariyantoAvatar border
aryanti.storyAvatar border
StreinzAvatar border
Streinz dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.9K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan