Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Djamboel79Avatar border
TS
Djamboel79
Merasakan Duka Tim Bulutangkis Jepang !!!
Sebagai penikmat dari layar kaca maupun nonton langsung ke lapangan, bulutangkis menjadi salah satu cabang olahraga favorit yang saya ikuti sepanjang berlangsungnya Olimpiade Tokyo 2020.



Tentu saja kiprah para pebulutangkis Indonesia menjadi yang terdepan untuk disimak. Namun entah mengapa benak saya justru terenyuh menyaksikan sepak terjang para pebulutangkis tuan rumah alias Jepang.

Kemarin malam saya membuat sebuah artikel dengan judul: "Ada Apa Dengan Jepang ?!?"

Hari ini saya kehabisan kata-kata usai mendapati fakta bahwa hari ini menjadi hari terakhir bagi para pebulutangkis Jepang menginjakan kaki mereka di Musashiro Forest Sports Plaza, tempat dilangsungkannya cabang bulutangkis di Olimpiade kali ini.

Jepang memang negara yang akrab dengan bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Namun kali ini layaknya bencana alam tersebut bencana lain tersaji bagi tim bulutangkis mereka.



Jepang hanya mampu meraih 1 medali perunggu pada Olimpiade yang dimainkan di negeri mereka sendiri.

Sungguh saya tak mengerti mengapa Jepang harus mengalami hal tragis seperti ini.

Sebelum cabor tepok bulu ini dimainkan, ada dua dari lima nomor yang dipertandingkan menempatkan para pebulutangkis Jepang sebagai unggulan pertama.



Ada nama Kento Momota di sektor tunggal putra dan pasangan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota di nomor ganda putri.

Di nomor ganda putra, pasangan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe menjadi unggulan keempat alias diprediksi menjadi kandidat untuk merebut minimal medali perunggu.



Pemandangan serupa juga hadir di nomor tunggal putri, dimana Akane Yamaguchi dan Nozomi Okuhara juga ditempatkan sebagai unggulan 3-4.

Nozomi Okuhara bahkan digadang-gadang bisa meningkatkan prestasinya pada Olimpiade kali ini mengingat dia adalah peraih medali perunggu di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.



Namun harapan tinggal harapan. Dua tunggal putri Jepang yang masih tersisa hingga hari ini pun tak kuasa melawan takdir.

Nozomi Okuhara bahkan langsung menangis usai dirinya disingkirkan Heng Ji Bao (China) lewat pertandingan tiga set.

Akane Yamaguchi pun memanggul beban berat bagi Negara Matahari Terbit sebelum duel menghadapi Pusarla Venkata Sindhu (India).

Semesta pun telah memilih pemenangnya. P.V Sindhu menjadi malaikat maut bagi Jepang.



Akane Yamaguchi akhirnya menyerah dalam dua set langsung (13-21, 20-22) kepada P.V Sindhu yang merupakan peraih medali perak Olimpiade sebelumnya.

Satu perunggu yang hadir bagi Jepang justru hadir dari nomor ganda campuran, dimana Yuta Watanabe/Arisa Higashino bukanlah empat unggulan teratas pada nomor ini.



Pada edisi ketujuh sejak nomor ganda campuran dimainkan di Olimpiade, melalui pasangan Yuta Watanabe/Arisa Higashino, Jepang tercatat menjadi negara ketujuh yang berhasil meraih sebuah medali di Olimpiade, nomor ganda campuran.



Pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Jepang berhasil mengumpulkan satu medali emas dari nomor ganda putri dan satu perunggu dari nomor tunggal putri.

Saya yakin, dengan hanya menempatkan satu wakil di empat besar dan berujung hanya meraih sebiji medali perunggu, sudah cukup menghadirkan luka besar bagi tim Jepang.

Semoga 'bencana' yang dialami Jepang itu tidak menimpa kubu Indonesia.

Ganbate!

#RinganJari
0
338
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan