Rutinitas yang cenderung statis alias 'itu-itu saja' adalah salah satu penyebab tumpulnya kreativitas. Semakin dini seseorang memiliki rutinitas yang monoton, maka semakin cepat pula Ia kehilangan kreativitas.

Ini menjadi salah satu poin penting agar anak bisa terus mengasah sisi kreativitasnya. Biarkanlah anak-anak mengenal berbagai aktivitas yang berbeda, jangan batasi mereka untuk mengenal hal baru.

Ente tentu sering menemukan ada anak-anak yang nyeletuk diluar ekspektasi ente kan GanSis? Mayoritas dari apa yang ane ketahui, semua itu berasal dari memori anak tersebut GanSis bukan logika. Ini yang membedakan anak dan orang dewasa.

Orang dewasa dengan berbagai problematikan hidupnya, terkadang akan lebih mengandalkan logikanya ketimbang memorinya karena ya fokus mereka terpecah ke berbagai hal sehingga semakin sulit untuk mengingat memori-memori lama.

Nah, kalau anak aktif mengikuti berbagai aktivitas, ada peluang dimana anak tersebut bisa mengelaborasikan memori dari pengalamannya tersebut yang nantinya menciptakan pemikiran-pemikiran yang cukup unik dan berbeda.

Apabila orangtua bisa mengarahkan dengan baik, maka sang anak bisa saja semakin terbiasa untuk mengelaborasikan memorinya. Tentu saja bila semakin sang anak dewasa nantinya, Ia  berpotensi memiliki pola pikir kreatif yang out of the box.

sumber: Pexels

Jangan biarkan anak merasa takut untuk berimajinasi. Sebagian orangtua mungkin pernah ada di momen awkwardketika sang anak mengatakan hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan cara menjawabnya.

Ketika momen ini terjadi, secara umum ada dua tipe penyelesaian yang orangtua lakukan yaitu dengan 'membungkam' sang anak secara sepihak atau coba menjelaskan hal tersebut secara sederhana.

Sebaiknya, pilihlah tipe kedua. Tujuannya bukan agar anak paham, melainkan agar anak tidak takut untuk berimajinasi lagi kedepannya dan merasa nyaman untuk mendiskusikan buah pikirnya dengan orangtua.

Ingat, imajinasi itu cukup berperan penting untuk meningkatkan kreativitas melansir dari Theasianparent. Karena terbiasa berimajinasi, maka anak akan semakin mudah menggunakannya sebagai media untuk simulasi untuk menghasilkan sebuah buah pikir kreatif.

sumber: Pexels

Jangan ragu atau malah terlalu membebaskan anak untuk menggunakan gadget. Buatlah sebuah batasan yang jelas tentang hal yang boleh dan tidak untuk mereka lakukan dengan gadget.

Gadget akan sangat membantu mengasah kreativitas anak karena ada berbagai aplikasi yang menunjang hal tersebut telah tersedia di gadget.

Oleh karena bisa menimbulkan efek candu, maka disinilah orangtua harus bisa tegas dan cerdas mengarahkan anak untuk menggunakan gadget secara tepat guna sehingga hanya hal-hal positifnya saja yang diperoleh sang anak.

sumber: Pexels

Pengalaman menjadi aspek penting dapat perkembangan kreativitas seseorang, pengalaman masa lalu dan pengetahuan yang dikolaborasikan, bisa menghasilkan sebuah karya kreatif yang luar biasa.

Nah, jika ente memberikan ruang untuk anak bisa berkreasi, maka ente secara tidak langsung juga memberikan ruang untuk anak menambah pengalaman dan mengaplikasikan pengetahuan.

Sebagai orangtua, ente harus hadir disana sebagai orang yang mengarahkan dan mengevaluasi. Tujuannya adalah agar anak ente bisa belajar dari pengalamannya dan mempergunakannya dikemudian hari.

Sebagai contoh, ente bisa membelikan anak ente sebuah canvas untuk menggambar, membuat konten video bersama, dsb.