Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rizapadleviAvatar border
TS
rizapadlevi
Idealisme Muda yang Dikekang Wabah

Sumber Gambar

Sudah lebih dari satu tahun wabah ini menyerang dan sampai saat ini seluruh negara di dunia masih mencari solusi untuk memutus mata rantai penyebarannya tanpa harus mengorbankan kepentingan perut yang memang sudah meradang sebelum wabahnya datang.

Banyak pengusaha yang bingung usahanya akan dibawa kemana karena kebijakan era pandemi yang belum seimbang antara kepentingan ekonomi dengan kepentingan kesehatan, banyak pula karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja atau ada juga yang bingung karena tidak dapat bekerja seperti biasa dan penghasilannya dipotong, hingga tidur dengan perut berbunyi karena kelaparan.

Para pakar dan tenaga kesehatan kelihatan frustasi karena kasus melonjak tinggi. Setiap hari harap harap khawatir jiwa melayang karena terdampak wabah ini atau karena kesehatan mental yang mulai terganggu akibat bekerja diambang batas wajarnya.

Ada juga kalangan yang tak merasakan dampak hancurnya ekonomi dari wabah. Tapi apakah sadar atau tidak akan keunggulan itu masih kembali ke pribadinya sendiri, ada yang merasa rezekinya juga milik orang lain dan dia sadar harus membantu orang-orang yang terdampak. Namun yang menyedihkannya, banyak yang malah bertambah gila harta, mungkin yang seperti ini mau hidup sendirian, tidur diatas uang kertas sekaligus makan uang kertas tersebut secara harfiah.

Kekuasaan yang memegang kendali atas peraturan juga banyak mengalami cobaan. Masyarakatnya tidak patuh, ada yang sok tau, ada juga yang buat rumor sana sini tanpa fakta yang jelas. Namun sepertinya hal hal seperti ini adalah representasi dari keinginan masyarakat untuk lebih diperhatikan secara langsung oleh kekuasaan. Cobaan ini hendaknya dihadapi dengan bijak, hikmah yang bisa diambil adalah memecah hirarki yang sepertinya terlalu tinggi antara suara masyarakat dengan kebijakan akhir dari kekuasaan khususnya dimasa wabah ini.

Kebingungan melanda seluruh aspek hidup manusia, hidup kita tidak se-normal dulu lagi. 2019 seperti tahun terakhir manusia hidup dalam problematika yang sederhana. Hingga saat ini, kita masih harus terus beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh yang tidak terlihat.

Dampak paling parah namun tidak terlalu terlihat adalah produktifitas anak muda. Pemuda yang digadang-gadang akan meneruskan estafet kepemimpinan di masa depan seperti tidak dapat diharapkan kemampuannya. Waktu memang dapat merubah seseorang, namun masa keemasan seseorang untuk berkarya bisa hancur akibat wabah yang belum bisa diprediksi kapan selesainya ini.

Anak muda yang dikenal jenius berubah menjadi selebriti internet, ada juga yang terlena pada zona kenyamanan sampai jadi pemalas, atau ada juga yang terombang-ambing mengikuti arus ketidakpastian yang diciptakan oleh mulut orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jarak memisahkan sosialisasi, kurangnya sosialisasi menyebabkan banyak penyakit mental, dan akhirnya kesenjangan sosial terbuka lebar. Hal terburuk dari wabah ini yang berdampak kepada masyarakat di masa depan adalah kurangnya bibit pemimpin unggul dan rasa kepedulian terhadap sesama menghilang, atau bahkan kita bisa terpecah menjadi bagian-bagian masyarakat yang tak saling peduli.

Buntut dari wabah ini dimasa depan adalah peradaban manusia yang mengalami kemunduran. Semoga hal ini bisa bersama kita atasi dengan sesegera mungkin. Hidup memang cuman satu kali, namun ini bukan hanya tentang dirimu tapi tentang apa yang telah kamu lakukan untuk memperbaiki kehidupan banyak orang.

Terima Kasih....
Sumber : Opini dan asumsi pribadi atas keadaan sekitar belakangan ini
bukhoriganAvatar border
wanitatangguh93Avatar border
wanitatangguh93 dan bukhorigan memberi reputasi
2
407
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan