Sumber: AP

Tidak semua keputusan hengkang membuahkan hal manis, sebagian malah menyisakan penyesalan. Begitulah yang dirasakan Maurizio Sarri kala meninggalkan Chelsea.

Sarri menyebut bahwa meninggalkan Chelsea adalah keputusan yang salah, tak seharusnya ia ambil. Ia menyesal gegabah memutuskan kembali ke Italia.

"Di Chelsea saya membuat kesalahan yang sensasional, yaitu ingin kembali ke Italia dengan segala cara," buka Sarri dalam wawancaranya dengan Sportitalia, dilansir dari Goal.

Kala itu, Sarri yang sebetulnya tidak tampil buruk melatih Chelsea memutuskan untuk menerima pinangan Juventus, sang juara bertahan Serie A Liga Italia.

Padahal, Sarri mengaku bahwasanya kala itu pihak manajemen The Blues yang diwakili Marina Granovskaia menahannya agar tidak pergi, dan terburu-buru menerima pinangan Juventus.

"Marina menghalangi saya untuk meninggalkan Chelsea, tetapi saya memiliki keinginan untuk kembali ke Italia. Chelsea adalah klub hebat, di tahun-tahun berikutnya mereka telah mengambilnya. banyak pemain muda yang cocok untuk saya," ujar Sarri.

Ia juga mengaku jengkel bahwa pemain-pemain favoritnya telat datang, tak di saat ia melatih Chelsea. Memang, Sarri mengakui ada sedikit ketidakcocokan dirinya dengan manajemen.

"Kemudian datanglah  Werner, Havertz, Mount, Hakim Ziyech: semuanya cocok untuk saya dan cara bermain saya," tambah Sarri.

Prestasi Sarri di Chelsea tidak buruk-buruk amat memang, bahkan Sarri memberi satu gelar Liga Eropa, dan mampu membawa Chelsea ke babak final Piala Liga Inggris.

Bersama Juventus pun Sarri tidak tampil buruk, ia mampu mempertahankan gelar Scudetto atau juara Serie A Liga Italia, tidak gagal seperti Andrea Pirlo kala menangani Juve.