Tingkat Efikasi 7 Vaksin yang Beredar di Dunia, Bagaimana dengan yg di Indonesia?
TS
KyraAltair
Tingkat Efikasi 7 Vaksin yang Beredar di Dunia, Bagaimana dengan yg di Indonesia?
Quote:
KOMPAS.com- Berbagai vaksin telah mengumumkan efikasinya. Angkanya bervariasi untuk tiap vaksin. Efikasi adalah kemanjuran atau kemampuan vaksin dalam memberikan manfaat bagi individu yang divaksinasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar efikasi vaksin, yaitu minimal 50 persen.
1. Novavax
Quote:
Pada Kamis (28/1/2021), perusahaan bioteknologi Novavax mengumumkan vaksin virus corona eksperimental yang dikembangkannya 89,3 persenefektif mencegah Covid-19 dalam uji coba tahap 3 di Inggris.
Dikutip NBCN News, Jumat (29/1/2021), hasil dari uji coba tahap 3 Novavax di Inggris menunjukkan kemanjuran kandidat vaksin dan menunjukkan bahwa vaksin itu terlindung dari virus varian Inggris.
Analisis sementara dari uji coba di Inggris, yang melibatkan lebih dari 15.000 peserta berusia 18-84 tahun, menemukan bahwa vaksin itu 95,6 persen efektif melawan virus dan 85,6 persenefektif melawan varian Inggris yang lebih menular.
Hasil dari percobaan lain, di Afrika Selatan, menunjukkan bahwa itu juga efektif terhadap varian yang muncul di sana, meskipun kemanjurannya lebih rendah.
Uji coba vaksin Novavax dilakukan di Amerika Serikat, Inggris, Meksiko, dan Afrika Selatan.
Vaksin ini mengandalkan protein virus corona yang disintesis untuk memulai sistem kekebalan tubuh.
2. Sinovac
Quote:
Diberitakan Kompas.com, 18 Januari 2021, efikasi vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech berdasarkan uji klinis fase ketiga di Indonesia sebesar 65,3 persen.
“Vaksin Sinovac yang diuji di Indonesia hasilnya per tanggal 9 Januari 2021 memiliki keamanan baik, imunogenesitas 99 persen, dan efikasi vaksin 65,3 persen,” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil.
Selain Indonesia, Turki dan Brasil juga sudah mengumumkan.
Di Turki efikasi Sinovac mencapai 91,25 persen dan Brasil sebesar 50,4 persen.
Hasil ketiga negara berbeda-beda karena pengaruh karakteristik subjek ujinya, menurut ahli alergi dan imunologi Iris Rengganis.
3. Pfizer-BioNTech
Quote:
Melansir Kompas.com, 27 Januari 2021, WHO telah mengesahkan vaksin yang dikembangkan Pfizer BioNTech pada akhir Desember lalu.
Vaksin Pfizer-BioNTech memiliki tingkat efikasi 95 persensetelah mendapat dua suntikan.
Pfizer dan BioNTech memakai teknologi terbaru berbasis versi sintetis molekul virus SARS-Cov-2 yang disebut messenger RNA atau disingkat mRNA.
4. Sinopharm
Quote:
Dikutip BBC, 18 Januari 2021, efikasi Sinopharm disebut 79 persensetelah dua dosis.
Namun ini belum diverifikasi oleh komunitas internasional, karena data dan metode yang mendasari untuk uji coba belum tersedia untuk umum.
Belum jelas seberapa protektifnya setelah satu dosis. Uji klinis vaksin Sinopharm dilakukan di seluruh dunia dan telah disetujui di Bahrain, Mesir, Yordania, Seychelles, dan Uni Emirat Arab.
UEA mengklaim melalui siaran pers bahwa vaksin Sinopharm 86 persen efektif.
5. Sputnik V
Quote:
Vaksin Rusia ini disebut memiliki efikasi 91,4 persensetelah diberikan dalam dua dosis.
Saat ini tidak ada informasi yang tersedia untuk umum tentang kemanjuran hanya satu dosis.
Namun hasil ini juga belum dipublikasikan dalam jurnal peer-review dan oleh karena itu mungkin tidak dapat diandalkan.
6. Moderna
Quote:
Vaksin Moderna dapat memberikan perlindungan 80,2 persensetelah satu dosis.
Sementara itu efikasinya jika diberikan dalam dua dosis adalah 95,6 persen pada orang yang berusia 18 hingga 65 tahun.
Lalu efikasinya menjadi 86,4 persen pada mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Semua peserta dalam uji coba fase tiga menerima dua dosis vaksin atau plasebo dalam satu periode waktu tertentu (28 hari).
7. Oxford-AstraZeneca
Quote:
Pada makalah yang diterbitkan pada Januari, penulis menjelaskan bahwa vaksin menawarkan perlindungan 64,1 persensetelah setidaknya satu dosis standar.
Selain itu efikasinya jika diberikan dalam dua dosis adalah 70,4 persen. Lalu pada orang yang meminum setengah dosis kemudian satu dosis penuh efikasinya 90 persen.
Komite Vaksin memperkirakan dari tiga minggu hingga 9-12 minggu setelah penyuntikan pertama, vaksin dapat mencegah sekitar 70 persen kasus penyakit serius.
Spoiler for Picture:
Quote:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak, Berikut Tingkat Efikasi 7 Vaksin Covid-19", Klik Link untuk baca: . Penulis : Nur Fitriatus Shalihah Editor : Sari Hardiyanto
Komeng TS:
Tadinya sudah berniat vaksin Astra minggu ini, atau alternatifnya Sinovac, tapi setelah melihat angka efikasi ke dua vaksin tersebut yang lebih ke gambling daripada "layak" untuk didistribusikan, saya lebih baik nunggu vaksin Moderna atau Pfizer, kabarnya Moderna mau masuk Indonesia kuartal II tahun ini.
Kalau Pfizer belum dapat info apakah Indonesia bakal dapat, pengalaman pakai obatnya Pfizer, Celebrex, itu dahsyat memang, baik harga maupun efektivitasnya, sakit kepala langsung lenyap hanya dalam 1x minum, dimana obat-obat umum atau buatan lokal yang buat mengatasi sakit kepala sering enggak ampuh, mesti minum beberapa kali dalam sehari. Cuma ya saya bilang tadi, harganya bisa dicek sendiri satu butir berapa, jadi ga heran kalau vaksinnya Pfizer efikasinya paling tinggi dari yang lain.
kasian juga nakes-nakes yang sudah terlanjur divaksin sama vaksin "abal-abal", bisa masuk ke kategori 30%an (apes) dan berakhir seperti mbak Liza Putri Noviana yang baru saja wafat sebagai pejuang yang gugur bertugas di wisma atlet.
danQe dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.1K
Kutip
54
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru