Badak Putih Utara merupakan hewan yang menempati lokasi Afrika Timur dan tengah. Sekarang, hewan ini memang sudah dinyatakan punah, tapi dulu, badak ini ternyata jumlahnya sangat banyak, bahkan mencapa ratusan ribu, loh. Meskipun awalnya jumlahnya banyak, tapi seiring berjalannya waktu, badak putih utara jumlahnya terus mengalami penurunan karena adanya perburuan.

Yap! Permintaan pasar yang tinggi terhadap cula untuk digunakan sebagai keperluan medis dan simbol status, membuat jumlah badak putih utara terus mengalami penurunan secara drastis sejak awal 1980-an. Terbukti, dalam rentan waktu 7 tahun (1979 – 1968), populasinya menurun hingga 80%, bahkan hanya menyisakan 50 ekor atau kurang.



Nah, ngomongin soal badak putih utara, baru saja beredar kabar duka, yaitu hewan badak putih utara telah dinyatakan punah secara resmi. Pada tahun 2018 lalu, badak utara berjenis kelamin jantan pertama ditemukan meninggal dunia. Hewan bernama Sudan tersebut meninggalkan seekor induk betina bernama serta anaknya yang bernama Najin dan Fatu.

Namun, dua ekor badak terakhir yang berada di San Diego Wild Animal Park di San Diego, California, Amerika Serikat, tersebut telah menghembuskan napas terakhirnya. Meninggal dunia pada hari Minggu, 6 Juni 2021, hal ini tentunya telah menutup garis keturunan spesies badak putih utara tersebut.



Meskipun keduanya berjenis kelamin perempuan, tapi sebelum mereka meninggal dunia, para peneliti tetap berupaya untuk melestarikannya dengan cara melakukan fertilisasi in vitro atau umumnya dikenal sebagai IVF. Dengan menggunakan sperma beku dari jantan yang sudah mati, para peneliti terus berusaha untuk menghasilkan embrio badak putih utara.

Namun sayangnya, hingga kepunahannya di awal Juni 2021 ini, badak putih tersebut tak kunjung berkembang biak. Sehingga kini, badak putih utara secara resmi telah dinyatakan punah.