makariosamuelAvatar border
TS
makariosamuel
Dear Fans Manchester United, 5 Alasan Mengapa Ole Masih Layak Jadi Pelatih
Kekalahan Manchester United di Final Liga Europa memang menyayat hati para penggemarnya. Tentu saja, laga tersebut adalah peluang emas bagi Setan Merah terkhusus sang pelatih, Ole Gunnar Solskjaer. Ya, sudah empat musim menukangi Manchester United namun pelatih asal Skotlandia ini belum mempersembahkan satu gelar pun.


(Sumber: Sky Sports)

Lalu mengapa setiap Ole kalah tagar #OleOut selalu berkumandang di media sosial? Apa penggemar Manchester United sudah lelah dengan Ole? Kalau menurut opini ane pribadi, Ole masih sangat layak menduduki kursi kepelatihan. Kenapa? Berikut alasannya.
Suasana Ruang Ganti Jadi Lebih Tenang

Seperti yang kita tahu, Ole ini memiliki sifat yang begitu kalem. Berbeda dengan pelatih sebelum Ole. Mungkin ini menjadi alasan pertama bagi ane. Contoh, Paul Pogba.

Zaman Mourinho, apakah hubungan antara pemain dan pelatih ini baik-baik saja? Jelas tidak. Malahan Pogba dibuat resah dan ingin cepat-cepat cabut dari Old Trafford. Namun kedatangan Ole mampu meredam keresahan yang dialami Pogba. 


  Punya Hubungan Harmonis

Apakah Ole pernah menjelek-jelekan anak asuhkan dihadapan publik? Kelihatannya tidak. Dia tetap menjujung rasa respect terhadap pasukannya. Jadi hubungan keharmonisan pelatih dan pemain harus tetap terjaga.


Selalu Jadi Benteng

Ole kerap pasang badan menjawab kritikan-kritikan pedas yang menjuru kepada anak asuhnya. Contoh David De Gea, memang beberapa belakangan ini De Gea memang jarang menjadi starter. Lebih memberikan jam terbang lebih ke kiper kedua Manchester United, Dean Hendersen.

Tapi bukan berarti Ole sudah tidak percaya kepada De Ge bukan? Buktinya, ia tetap menjadikan De Gea kiper utama di laga final. Terlepas dari kalah atau bermain buruk, ia masih percaya. Selain itu, tugas seorang pelatih juga harus bisa menjaga mental-mental mereka. 


Mengasah Kemampuan Pemain Muda

Ini jelas mirip dengan sang mentor Ole, Sir Alex Ferguson. Bagaimana tidak? Ole sekarang lebih mengutamakan pemain yang relatif masih berusia muda. Tapi bukan semuanya muda lho ya.. tetap harus ada yang senior juga supaya ada leader di lapangan.

Kembali ke era SAF di tahun 1998-99 dimana Manchester United bisa meraih treble winner yang kesebelasaannya diisi oleh anak-anak jebolan akademi. Jadi ya bisa dibilang saat ini Ole sedang mengikuti jejak Sir Alex Ferguson.


Terus Berkembang

Ya walapun sebenarnya banyak yang bilang Ole itu minim taktik. Terkadang juga saat dalam posisi riskan dia dibilang gak bisa apa-apa, tapi coba cek deh sekarang Manchester United finis di peringkat berapa. Dua kan? Berkembang gak dibanding musim-musim sebelumnya? 

Gak usah muluk-muluk juara Liga Champions dulu, seenggaknya di Liga Inggris Ole sudah berhasil membawa Manchester United ke posisi Big Four. Era Mou? Setan Merah finis di urutan keenam Liga Inggris musim 2018-19. Musim berikutnya, Ole datang menggantikan posisi Mou dan bisa bawa Manchester United finis di posisi ketiga. Berkembangkan? 



Intinya, wahai para fans Manchester United, sabarrrr... ini masih proses. Presiden klub Manchester United itu bukan dari Timur Tengah. Jadi gak bisa terus-terusan beli pemain dengan harga selangit. Dukung Ole, kasih kepercayaan. Jangan terus merengek saja kerja klean.


GanSis tim #SaveOle or #OleOut nih?
Diubah oleh makariosamuel 03-06-2021 12:52
aditmaukemanaAvatar border
khoirul48Avatar border
huntyere4Avatar border
huntyere4 dan 19 lainnya memberi reputasi
18
5.4K
98
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan