Assalamualaikum GanSis. Alhamdulillah ya kita semua sudah menginjak tanggal 22 Ramadhan. Yang artinya tinggal 8 hari lagi kita akan sampai di bulan syawal, merayakan hari raya idul fitri. Namun tetap seperti tahun kemarin ada sesuatu yang bikin sedih. Apa itu?

Yap! Pandemi. Dimana kita tidak bisa seperti 2 tahun dan tahun-tahun sebelumnya. Berkumpul, berdekatan, merayakan dengan penuh euforia penuh, itu belum boleh tahun ini. Bahkan untuk sekedar pulau kampung kita sebaiknya jangan dulu ya gan sis.

Sebaiknya kita #EnggaMudikDulu. Sedih? Kecewa? Marah? Ya mau gimana lagi gan sis itulah yang terjadi sekarang. Ane saja sekarang juga gak pulang kampung. Rindu keluarga. Rindu suasana rumah juga.

Maka untuk mengobati rindu itu, Alhamdulillah ada event #KaskuserBerbagiTHRdalam event kreator ini. Maka dari itu ane ceritakan sesuatu yang ada di desa ane yang bikin rindu. Tujuannya supaya sedikit mengobati rasa rindu ya. Cekidot!



Sebelumnya, desa ane tuh namanya Sumber Rejo. Yang maknanya 'sumber' artinya sumber juga, dan rejo artinya rejeki. Jadi kalau digabung wah sekali ya tempat rejeki bersumber hehe. Tapi menurut ane desa ini tempat rindu bersumber.



Seperti kebanyakan desa di daerah lain, desa Sumberejo ini juga punya masjid tunggal tempat untuk beribadah dan kegiatan keagamaan. Salah satunya kegiatan remaja masjidnya yang suka berkarya, mengaji, bersosialisasi, bahkan di zaman ane, remajanya buat halaqah-halaqah.



Halaqah ini kemudian buat kegiatan seperti mengaji, mengajar ngaji, bermain hadrah/habsyi, dan yasinan berhadiah. Sungguh seru kalau di ingat dulu tuh. Eh! Gak hanya itu kegiatan kami. Ada juga kegiatan sosial nya kayak bantu bagi zakat dan daging kurban ke masyarakat desa.

Nah, dari itu semua yang bikin ane rindu tuh main hadrah nya. Dimana ane salah satu pemain alat bersama dengan 3 kawan karib ane. Jadi kami tuh kayak pemain kunci. Kalau di grup band kami tuh pemain gitaris, organ, dan drum nya hehe.



Tapi emang benar. Kami adalah pemain kuncinya. Ane, anton, ali, dan yusuf. Berikut ane kasih foto kami waktu masih remaja. Jangan bilang itu coboy junior ya walaupun emang mirip haha.

Pokoknya kegiatan di masjid Nurul Jannah ini remaja masjidnya ikutin. Bikin rindu deh suasana nya. Ramai riuh tapi bermakna. Belum lagi yang saling curi pandang dengan remaja putri yang disukai, aduh jadi momen yang sangat indah deh.

Entah kapan lagi bisa kumpul bareng lagi kayak dulu. Meskipun generasi kami bukan lagi remaja masjid sekarang, setidaknya generasi kami lah yang memulai di desa tempat tinggal dan tempat tumbuh bagi kami ini.



Ane yakin dengan kami sebagai generasi pertama merintis jalan untuk remaja cinta akan masjid dan berkegiatan di masjid, bisa membawa berkah bagi desa dan juga memberikan contoh untuk generasi muda selanjutnya sebagai penerima.

Di detik-detik akhir ramadhan ini mari kita tingkatkan lagi ibadah kita. Juga temukan thread menarik seputar rindu kampung halaman lainnya di The Lounge.

So segitu dulu thread ane tentang budaya megengan menyambut bulan suci ramadhan. Kalau agan dan sista apa cerita rindu kampung halaman kalian?
Semoga bermanfaat.
Jumpa next thread.