Quote:
Jakarta - Polisi menangkap Nani Apriliani Nurjaman (25) dalam kasus takjil sianida. Sianida itu dibeli lewat e-commerce. Ternyata sianida banyak dijual di toko online.
Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono mengatakan bahwa racun tersebut dipesan oleh Nani melalui aplikasi online, pada 28 Maret 2021. Dalam riwayat pembelian melalui e-commerce itu pesannya sodium sianida.
"Jadi pesanannya di aplikasi tersebut Sodium Sianida. Tapi setelah dicek, ternyata Kalium Sianida," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (3/5/2021).
Apa betul sianida dijual bebas di marketplace? detikINET pun melakukan penelusuran ke 6 marketplace besar di Indonesia. Ketika diketik 'Sianida' ada 3 marketplace yang menampilkan bahan kimia sianida. 3 Lainnya hanya memunculkan buku tentang sianida atau hasil pencariannya kosong.
Quote:
Selain itu ada produk jualan lain dengan embel-embel namanya saja sianida, seperti T Shirt Sianida atau makaroni sianida. Namun tentu saja baju dan makanan ini tidak ada hubungannya dengan bahan kimia sianida yang beracun. Ada juga yang menjual test kit atau alat ukur sianida.
Nah, kembali ke tiga marketplace besar yang menampilkan jualan bahan kimia sianida, mereka mencantumkan produk sianida dengan nama
yang mirip-mirip. Di sana tertulis 'Potas NaCN Racun Ikan', 'NaCN Untuk Sepuh Emas', 'NaCN Sodium Sianida', 'Potas Racun Ikan' dan nama lain yang sejenis.
Penjual bahan kimia sianida ini pun dari berbagai kota. Ada yang dari Jakarta, Bekasi, Tegal, Pangandaran, Subang sampai Surabaya.
Untuk diketahui, NaCN adalah nama kimia untuk Sodium Sianida. Sodium Sianida dijual dalam kemasan 250 gram - 1 kilogram dengan harga Rp 60.000 - Rp 250.000. Bentuknya seperti kristal putih besar.
Dilansir dari National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information, Amerika Serikat, sodium sianida berbentuk kristal putih padat atau bubuk. Ia bisa dilarutkan dalam air dengan hasil bening tanpa warna.
Senyawa ini sangat beracun. Kegunaan utamanya untuk penambangan emas, tapi dipakai juga untuk meracun ikan.
https://inet.detik.com/cyberlife/d-5..._from=wp_nhl_7
bahaya ini. Kemenkes harus turun tangan