lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Sisi Gelap Pasukan Perdamaian PBB, Salah Satunya Membuat 8000 Muslim Bosnia Terbantai
Tahun 1948, pasukan perdamaian dunia mulai dibentuk, para pemimpin dunia saat itu menaruh harapan yang besar, inilah pasukan yang kehadirannya bisa membawa perdamaian di berbagai pelosok dunia yang sedang mengalami konflik.


Gbr diambil dr www.DW.com(sidang PBB 1967)

Seperti konflik Israel dan tetangganya di Timur Tengah, konflik antara India dan Pakistan di sisi belahan dunia yang lain, serta berbagai kemungkinan konflik yang muncul di berbagai negara. Para diplomat PBB akan menegosiasikan perdamaian, dan kemudian pasukan perdamaian PBB akan hadir untuk memastikan kedua belah pihak mematuhi perjanjian yang disepakati.

Sudah 70 tahun lebih berlalu sejak saat itu dan perdamaian dunia belum juga tercapai.

Tidak sedikit kegagalan pasukan perdamaian PBB untuk mengatasi konflik dan melindungi rakyat sipil yang tidak berdosa sudah tercatat dalam sejarah dunia.


Rwanda, genosida Suku Tutsie

Gbr diambil dr TheGuadian (pasukan perdamaian PBB di Rwanda)

Kejadian genosida Suku Tutsie di Rwanda misalnya, pasukan perdamaian PBB hadir di sana gagal mencegah pembantaian yang terjadi.

Dalam salah satu kasus saat itu, ribuan orang Suku Tutsie yang merasa terancam mengungsi ke sebuah sekolah yang dilindungi 90 prajurit pasukan perdamaian PBB dari Belgia.

Dengan persenjataan lengkap mereka berjaga.

Akan tetapi beberapa hari kemudian, datang perintah pada pasukan tersebut untuk meninggalkan sekolah itu dan mengawal warga negara asing yang masih berada di Rwanda menuju ke bandara dan keluar dari negeri itu.

Tak berapa lama kemudian setelah pasukan perdamaian PBB meninggalkan sekolah itu, Suku Hutu pun datang membantai habis seluruh penduduk sipil tak bersenjata yang berlindung di sekolah itu.

Beberapa catatan pribadi para prajurit perdamaian PBB yang hadir di sana saat itu, menunjukkan rekaman video yang menunjukkan kejadian saat itu. Beberapa komentar mereka bersamaan dengan rekaman itu antara lain :



Gbr hasil screenshot laman TheGuardian.com (sumber referensi no 1)


Quote:


Bosnia-Serbia

Kejadian yang hampir serupa terjadi pada konflik antara Serbia dan Bosnia. Sebelum terjadi pembantaian, pasukan perdamaian PBB (dari Belanda) sudah diturunkan untuk mengamankan dan menciptakan satu teritori aman bagi penduduk sipil di sana.

Utamanya muslim Bosnia yang saat itu terancam keselamatannya.

Puluhan ribu muslim Bosnia mengungsi ke wilayah yang dikatakan "aman" dan berada di bawah perlindungan pasukan perdamaian PBB tersebut.



Gbr diambil dr TheGuardian (pimpinan pasukan Serbia sedang berbincang dengan kolonel yang memimpin pasukan perdamaian PBB dari Belanda)


Akan tetapi setelah puluhan ribu orang mengungsi dan terkumpul, terjadilah satu insiden yang bisa dikatakan memalukan. Di bawah tekanan pasukan Serbia, pasukan perdamaian PBB dari Belanda tersebut bertekuk lutut dan menyerah tanpa perlawanan yang berarti.

Pembantaian besar-besaran pun terjadi.

Lagi-lagi di wilayah yang katanya sudah diamankan oleh pasukan perdamaian PBB.

Setidaknya 8000 penduduk sipil tewas dalam pembantaian yang tak seimbang itu.

Somalia, Kongo, dst; kondisi Pasukan Perdamaian PBB saat ini.

Pada saat ini pun pasukan perdamaian PBB masih tersebar di berbagai belahan tempat di dunia dan menghadapi persoalan yang serupa.



Gbr diambil dr TheGuardian

Seberapa jauh mereka boleh bertindak dalam "menghadirkan" perdamaian di tempat mereka ditugaskan?

Seberapa kuat kemauan para pimpinan pasukan perdamaian PBB dalam menjalankan tugas mereka di sana? Jika dihadapkan pada kemungkinan akan jatuhnya korban dalam pasukan mereka, untuk menolong atau menyelamatkan bangsa yang bukan bangsa mereka sendiri, pilihan apa yang akan mereka ambil?

Isu tentang besarnya dana yang digelontorkan PBB untuk menurunkan pasukan perdamaian dan efektivitas mereka pun menjadi sebuah bahan perdebatan.

Impian dan idealisme pembentukan Pasukan Perdamaian PBB, terbentur dengan realita yang ada.

Bisa jadi, ini semua adalah efek samping Pertempuran di Mogadishu (ntar ane tulis di trit yang terpisah), salah satu momen ketika korban berjatuhan dari Pasukan Perdamaian PBB saat mereka sedang menjalankan tugasnya.

Mungkin sebagai prajurit mereka siap berkorban dan gugur demi bangsa dan negara, tapi bisakah, atau realistiskah? Menuntut pengorbanan yang sama untuk bangsa dan negara lain?

Isu Penyalahgunaan Kekuasaan dan Eksploitasi Seksual

Bukan hanya isu efektvitas yang menjadi masalah. Sebuah isu yang lebih memalukan dan memilukan juga menghantui keberadaan Pasukan Perdamaian Dunia ini.

Kondisi menyedihkan dari penduduk sipil di wilayah konflik, dan kekuasaan yang dipegang oleh mereka yang hadir mewakili PBB.

Dua unsur ini ketika bertemu ternyata menghasilkan cerita yang memilukan.



Gbr hasil screenshot laman www.cfr.org(sumber referensi no 3)

Beberapa oknum, alih-alih hadir menjadi penjaga, mereka justru memanfaatkan situasi tersebut untuk kepentingan mereka pribadi.

Minimnya kehadiran pihak berwenang yang dapat mengawasi perilaku para "penjaga" iini, kondisi para pengungsi yang memang berada di posisi yang lemah dan terancam, dibumbui usaha para petinggi PBB untuk menyembunyikan skandal memalukan ini, membuat kisah eksploitasi seksual ini berlangsung cukup lama.

-------

Demikian beberapa catatan kelam dari Pasukan Perdamaian PBB yang harusnya hadir sebagai pembawa perdamaian.

Akan tetapi isu-isu ini sekarang sudah lama mencuat keluar dan petinggi-petinggi PBB sudah bersedia mengakui dan mulai mengambil langkah-langkah untuk menghentikan agar kejahatan dan kelalaian ini tidak lagi berulang.

Tentu saja kita masih harus menunggu hasilnya.

Dan jangan salah, ada banyak juga prajurit-prajurit dari berbagai negara yang berbeda, yang gugur dalam tugasnya ketika berusaha menegakkan perdamaian dunia, di bawah bendera Pasukan Perdamaian PBB.

Masih ada banyak konflik di berbagai belahan dunia, tentu saja kehadiran Pasukan Perdamaian Dunia sebenarnya sangat diperlukan.

Pertanyaannya hanya bagaimana agar keberadaan mereka itu bisa benar-benar efektif sesuai dengan tujuan diadakannya mereka?

Bagaimana supaya oknum-oknum yang tidak bermartabat tidak mencoreng nama Pasukan Perdamaian PBB dan menodai pengorbanan rekan-rekan mereka yang dengan sepenuh hati berusaha menghadirkan perdamaian dunia tanpa dibatasi oleh identitas bangsa dan negara?




Sumber referensi
1. https://www.theguardian.com/world/20...-rwanda-bosnia
2. https://www.researchgate.net/publica...ions_in_Africa
3. https://www.cfr.org/blog/sexual-abus...me-real-action
4. https://www.foreignaffairs.com/revie...n-peacekeeping
5. https://www.dw.com/en/un-peacekeeper...own/a-53603652
6. https://www.theguardian.com/world/19...crimes.balkans
Diubah oleh lonelylontong 26-04-2021 05:48
m4ntanqvAvatar border
Daniswara92Avatar border
akuntest26Avatar border
akuntest26 dan 49 lainnya memberi reputasi
50
14.1K
219
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan