- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polda Tolak Pelaporan Yayasan Keris Bali soal Mualaf Desak
TS
longneversee
Polda Tolak Pelaporan Yayasan Keris Bali soal Mualaf Desak
UPDATE 22.37 wib Berita Lama dipindah ke bawah.
Yaaah kicep dia minta maaf, mana minta diselesaikan secara kekeluargaan lagi diakhir permintaan maaf.
Ikutin kata2nya sharky deh kalau minta maaf berarti merasa salah, kalau salah artinya harus dihu...
Berita Lama 16 april 2021.
DENPASAR, BALI EXPRESS — Viralnya rekaman video yang memperlihatkan sorang wanita bernama Desak Made Darmawati membicarakan perjalanan kerohaniannya dari penganut Hindu hingga menjadi mualaf, mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan, khususnya umat Hindu di Bali.
Baca juga: Manis Galungan, Tiga Kebakaran Terjadi di Jembrana
(bx/aim/rin/JPR)
Sumber : https://baliexpress.jawapos.com/read...l-mualaf-desak
FYI Ksatria Keris itu semacam ormas semacam FPI tapi ga bawa identitas agama. Mungkin si wereng pandang sebelah mata, karena isinya mantan2 preman.
EIIITS Ntar dulu, jangan seneng dlu bu Desak. Ormas ditolak DPD RI Bertindak. Bru fresh mau dilaporin langsung ke mabes polri dengan beberapa pengacara. Baru 2 peluru bray. Sabar dlu jangan tenang dlu.
Klik aja link si DPD RI dibawah ini
https://www.facebook.com/aryawedakar...67758503304607
https://www.facebook.com/aryawedakar...67758503304607
Yaaah kicep dia minta maaf, mana minta diselesaikan secara kekeluargaan lagi diakhir permintaan maaf.
Ikutin kata2nya sharky deh kalau minta maaf berarti merasa salah, kalau salah artinya harus dihu...
Berita Lama 16 april 2021.
DENPASAR, BALI EXPRESS — Viralnya rekaman video yang memperlihatkan sorang wanita bernama Desak Made Darmawati membicarakan perjalanan kerohaniannya dari penganut Hindu hingga menjadi mualaf, mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan, khususnya umat Hindu di Bali.
Hal itu lantaran yang disampaikan oleh salah satu dosen di universitas di Jakarta ini, dinilai sebuah pemahaman yang keliru, dan bahkan menistakan agama Hindu. Salah satu pihak yang bereaksi keras terhadap masalah ini adalah Yayasan Keris Bali yang diketuai oleh I Ketut Putra Ismaya Jaya.
Romobongan Yayasan Ketis Bali itu mendatangi Ditkrimsus Polda Bali, Jumat (16/4) sekitar pukul 10.40 Wita, guna melaporkan dugaan penistaan agama dan UU ITE terkait video yang viral itu.
Baca juga: Manis Galungan, Tiga Kebakaran Terjadi di Jembrana
Setelah berproses sekitar satu jam lamanya, laporan tersebut ditolak oleh penyidik. Putra Ismaya usai proses pelaporan menuturkan, kedatangan mereka ke Polda Bali untuk melapor dan mewakili saudara umat Hindu Bali yang tersakiti atas pernyataan mualaf Desak Darmawati. Namun, pelaporan oleh pihaknya ditolak karena belum memenuhi unsur pelanggaran dalam UU ITE.
“Kami datang ke Polda Bali mewakili umat Hindu Bali karena wanita itu telah menyakiti perasaan kami dengan pernyataan yang menjelekkan Agama Hindu. Kami sudah koordinasi melakukan pelaporan, tapi penyidik menyampaikan ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Terdapat beberapa unsur yang masih kurang, seperti siapa yang awalnya menyebarkan video itu, dan konteksnya apakah disebarkan untuk umum atau di internal mereka saja, sehingga perlu didalami,” paparnya.
Adapun terkait Pasal 156 tentang Penistaan Agama juga belum bisa dilaporkan. Sebab, disebutkan oleh penyidik laporan harus dilakukan dimana lokus (lokasi) terjadinya penistaan itu. karena video tersebut dibuat di Jakarta, maka pelaporan bisa dilakukan di Mabes Polri.
Maka dari itu untuk menindaklanjuti hal itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Aliansi Hindu di Jakarta untuk melaporkan kasus ini. “Kalau pidana umum kan objeknya adalah orang, siapa yang berbicara, walaupun begitu Polda Bali masih tetap bekerja mencari celah hukum juga asal dari video ini apakah dari Youtube atau FB. Kalau kami ingin melanjutkan, maka kami diminta untuk memenuhi kelengkapan agar masuk dalam unsur pelanggaran ITE,” bebernya.
Kuasa hukum yang juga ikut mendampingi Yayasan Keris Bali, Nyoman Agung Sariawan, menyampaikan hal senada dengan yang dikatakan Ismaya. Dikatakannya, proses laporan yang dilakukan bersama penyidik lebih banyak diskusinya, karena bukti dan unsur laporan yang pihaknya ajukan belum memenuhi syarat.
“Kalau ingin melakukan tindakan upaya hukum, melaporkan tindak pidana umum di Mabes Polri. Itulah yang dijelaskan penyidik. Jadi, laporannya belum masuk,” tuturnya. (ges)
“Kami datang ke Polda Bali mewakili umat Hindu Bali karena wanita itu telah menyakiti perasaan kami dengan pernyataan yang menjelekkan Agama Hindu. Kami sudah koordinasi melakukan pelaporan, tapi penyidik menyampaikan ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Terdapat beberapa unsur yang masih kurang, seperti siapa yang awalnya menyebarkan video itu, dan konteksnya apakah disebarkan untuk umum atau di internal mereka saja, sehingga perlu didalami,” paparnya.
Adapun terkait Pasal 156 tentang Penistaan Agama juga belum bisa dilaporkan. Sebab, disebutkan oleh penyidik laporan harus dilakukan dimana lokus (lokasi) terjadinya penistaan itu. karena video tersebut dibuat di Jakarta, maka pelaporan bisa dilakukan di Mabes Polri.
Maka dari itu untuk menindaklanjuti hal itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Aliansi Hindu di Jakarta untuk melaporkan kasus ini. “Kalau pidana umum kan objeknya adalah orang, siapa yang berbicara, walaupun begitu Polda Bali masih tetap bekerja mencari celah hukum juga asal dari video ini apakah dari Youtube atau FB. Kalau kami ingin melanjutkan, maka kami diminta untuk memenuhi kelengkapan agar masuk dalam unsur pelanggaran ITE,” bebernya.
Kuasa hukum yang juga ikut mendampingi Yayasan Keris Bali, Nyoman Agung Sariawan, menyampaikan hal senada dengan yang dikatakan Ismaya. Dikatakannya, proses laporan yang dilakukan bersama penyidik lebih banyak diskusinya, karena bukti dan unsur laporan yang pihaknya ajukan belum memenuhi syarat.
“Kalau ingin melakukan tindakan upaya hukum, melaporkan tindak pidana umum di Mabes Polri. Itulah yang dijelaskan penyidik. Jadi, laporannya belum masuk,” tuturnya. (ges)
(bx/aim/rin/JPR)
Sumber : https://baliexpress.jawapos.com/read...l-mualaf-desak
FYI Ksatria Keris itu semacam ormas semacam FPI tapi ga bawa identitas agama. Mungkin si wereng pandang sebelah mata, karena isinya mantan2 preman.
EIIITS Ntar dulu, jangan seneng dlu bu Desak. Ormas ditolak DPD RI Bertindak. Bru fresh mau dilaporin langsung ke mabes polri dengan beberapa pengacara. Baru 2 peluru bray. Sabar dlu jangan tenang dlu.
Klik aja link si DPD RI dibawah ini
https://www.facebook.com/aryawedakar...67758503304607
https://www.facebook.com/aryawedakar...67758503304607
Diubah oleh longneversee 17-04-2021 15:38
nomorelies dan 6 lainnya memberi reputasi
1
1.3K
24
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan