Momen Ramadhan selalu menjadi waktu yang berbeda bagi mereka yang merayakan. Tidak selalu tentang ibadah tetapi juga bagaimana aktivitas yang biasa dilakukan pun menjadi sedikit berbeda setidaknya dalam bulan ini.

Sebagai orang yang lahir normal (kecil dulu, ga langsung besar), ane pun kerap merasakan momen-momen yang berbeda ketika #RamadhanBerkahdatang ketika kecil dulu.

Sedikit latar belakang, ane termasuk anak yang aktif main sepak bola dengan anak tetangga dulu. Biasanya sore hari kita habiskan dengan bermain bola tetapi ini menjadi sedikit berbeda ketika Ramadhan datang. Kurang lebih menjadi seperti ini formatnya,

Biasanya kita mulai main bola itu disekitar jam setengah 4 atau jam 4 dulu. Ini seakan menjadi 'ritual' khusus anak-anak pada sekitar komplek rumah ane pada masa itu. Mau dalam momen Ramadhan atau tidak, ya pasti main bola.

Nah, biasanya kita bakal main bola sampai Magrib tetapi ini tidak terjadi di bulan Ramadhan. Hal ini lantaran tidak jauh dari lokasi komplek rumah, banyak orang menghabiskan waktu untuk ngabuburit dengan berjualan takjil atau sekedar bersantai dipinggir jalan sehingga cukup menarik minat ane dan kawan-kawan untuk ikut melihat-lihat sambil menunggu waktu berbuka.

Agar proses tidak biasa, ane dan kawan-kawan biasanya menyusun rencana perjalanan. Treknya dibuat tidak biasa, kami rencanakan agak sedikit jauh dan berputar agar ada kesan 'petualangan'. Oh iya, kami ga jalan kaki ya GanSis. Naik sepeda gowess lebih tepatnya.

Karena ga semuanya punya sepeda, biasanya ada juga yang saling boncengan. Tahukan kalo sepeda tuh ada semacam mistar kecil dikedua sisi ban belakangnya buat berdiri? Nah begitulah gambaran goncengannya.

Kami selalu merubah peta perjalanan disetiap harinya, biar ada kesan berbeda. Asiknya bersepeda setelah main bola ini adalah angin sepoy-sepoynya bikin lupa cape karena main bola GanSis.

Setelah tujuan akhir yaitu bergabung dengan orang-orang lain yang ngabuburit dipinggir jalan dekat rumah, kami biasanya putuskan pulang sekitar 10 atau 15 menit sebelum waktu buka puasa agar sampainya pas langsung berbuka. Ga jarang, ane dan teman-teman udah prepare dengan beli sesuatu dulu dari temuan jajanan yang menarik selama perjalanan.

Karena ini Ramadhan, waktu bermain pun kami extend agar tidak kehilangan momen. Sehabis selesai berbuka dan ibadah Magrib, ane dan teman-teman kembali ngumpul untuk main.

Karena biasanya ada yang pulang ibadah tapi ga langsung pulang, akhirnya tuh sarung masih dibawa. Biasanya ada satu troublemaker yang 'nyelepet' temennya sehingga peperangan pun muncul.

Ga jarang ada yang 'pulang lebih awal' bukan karena disuruh atau cape tetapi karena linangan air mata sudah membasahi pipinya (re: mewek). Ente pernah begini ga GanSis?

Nah kalo udah begini, biasanya mood mulai ilang nih. Akhirnya ganti dengan mainan lain.

Petasan a.k.a Mercon biasanya kami putuskan untuk menjadi momen penutup hari GanSis. Hampir tiap hari kami stock petasan dengan penyedia yang bergilir tiap harinya (namanya juga bocah, duitnya terbatas. Yang berhasil ngerayu emak babehnya, maka dia yang nyediain).

Biasanya kami ledakin nih barang di lapangan tempat kami main bola. Biasanya sih petasan yang kami mainin kecil-kecil GanSis. Seingat ane jenisnya tuh ada petasan korek dan tikus yang jadi favorit karena selain bisa meledak tapi juga uji nyali.

Kalo stock udah abis ya biasanya sih itu pertanda waktunya bubar.

Kalo ente gimane GanSis? Pernah punya cerita macam ane atau beda? Coba dong kasih komeng sharingnya

Untuk thread serupa menarik lainnya, jangan lupa pantau terus The Lounge

ya GanSis