Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

falashafAvatar border
TS
falashaf
Bersih-bersih Makam Dan Nyekar, Tradisi Warga Malang Menjelang Ramadhan Tiba


Alhamdulillahirobbil aalamiin

Kita masih diberikan kesempatan untuk berjumpa kembali di Ramadhan tahun ini ya AganSist, sekalipun kita kembali menjalankan ibadah puasa di masa pandemi. Semoga corona segera berlalu ya AganSist. Aamiin..

Berbicara tentang ramadhan, menjelang ramadhan lebih tepatnya. Ada banyak tradisi menjelang ramadhan yang dilakukan di berbagai daerah.




Di daerah emak, tepatnya di Malang. Menjelang ramadhan, masyarakat sangat bersemangat dalam menyambut bulan suci. Salah satu ciri khas semangat ramadhan disini adalah dengan membersihkan makam keluarga terdekat.

Kok semangat ramadhannya beberes makam mak?


Iya, menurut emak, membersihkan makam adalah cara kita menghormati keluarga yang sudah meninggal sambil sesekali mengenang beliau yang telah terlebih dahulu meninggalkan kita. Menghormati dan berterima kasih atas jasa-jasanya kepada kita, terlebih jika yang meninggal adalah orang tua kita.

Bayangkan, rumah orang tua yang kita huni saja jika kotor kita bersihkan, apalagi rumah masa depan orang tua kita? Karena disanalah sejatinya tempat untuk berpulang. Dan kitapun nantinya akan seperti mereka yang terlebih dahulu berada di dalam tanah.

Membersihkan makam juga sebagai sarana pengingat kita. Kelak dikemudian hari, berharap anak cucu kita akan melakukan hal yang sama terhadap orang tuanya yang sudah meninggal.

Setelah bersih-bersih makam, biasanya dilanjut dengan membacakan yasin dan tahlil, mengirimkan doa, serta menaburkan bunga di pusara.




Dalam suatu hadits menyebutkan, menaburkan bunga diatas pusara makam terlebih bunga yang segar dan masih basah, adalah untuk berharap rahmat dari Allah untuk ahli kubur. Kembang yang segar itu adalah sumber istighfar bagi ahli kubur dan peringanan siksa kubur selagi bunga tersebut belum mengering.


Banyak manfaat dari tradisi ini, yang lebih utama adalah sebagai muhasabah bahwa nantinya kita akan mati. Entah kapan. Tidak memandang usia. Bisa tua, muda. Tidak memandang status ekonomi, kaya atau miskin.

"Kullu nafsin dzaiqotul maut"
Setiap yang bernyawa pasti akan menemui mati
(Al Qur'an surat 21 ayat 35)


Sebagai anak yang telah kehilangan ayahnya, emakpun masih melakukan tradisi nyekar. Selain sebagai pengobat rindu, emak juga ingin mengajarkan kepada anak-anak bahwa disanalah terkubur jasad kakeknya.


Foto : dokpri


Berharap doa dari anak yang shalih shalihah sebagai penolong orang tuanya kelak di hari akhir.

Semoga tradisi ini tetap bertahan. Dan semoga kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar hingga nantinya menuju hari kemenangan. Aamiin.

Sekian thread dari emak kali ini. Semoga ramadhan tahun ini menjadi #RamadhanBerkahuntuk kita semua.

Semoga bermanfaat. Jangan lupa buat kepoin thread menarik lainnya di forum the lounge ya AganSist.


Malang, 16 April 2021
Salam hangat
Emak berdaster
Diubah oleh falashaf 16-04-2021 00:45
0
280
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan