Berita Hoax Pasca Tsunami Aceh 2004



Selamat pagi Sobat Kaskuser, selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan semoga puasanya lancar sampai waktu berbuka dan salam sehat buat semua, semangat!

Ketemu lagi dengan saya di thread event kreator Pahlawan Pertahanan Fakta. Oh iya, ini bukan thread pertama saya di event ini, setelah thread terdahulu mendapat PM tidak lolos karena kurang karakter. Tak apa, tetap semangat meramaikan event kreator ini.

Langsung aja ya Sobat Kaskuser, kita masuk thread event yang mengupas masalah berita hoaks dan faktanya.



Kemajuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini telah kita rasakan bersama. Kemajuan ilmu pengetahuan membuat bangsa Indonesia semakin pintar dalam berbagai bidang. Begitupun kemajuan teknologi membuat banyak perkembangan di bidang teknologi, antara lain teknologi informasi dan komunikasi modern.

Kemajuan-kemajuan tersebut memiliki dampak positif dan negatif. Dari kemajuan teknologi informasi dampak negatifnya adalah penyebaran berita hoaks di masyarakat.

Berita bohong atau istilah kerennya berita hoaks merupakan berita yang tidak benar dan sumber beritanya tidak jelas.

Banyak berita hoaks yang beredar di masyarakat baik yang dikirim lewat aplikasi ponsel pintar ataupun media lainnya.


sumber gbr

Saya sendiri pernah menjadi korban berita hoaks di tahun 2005. Berikut pengalaman saya kala itu:

Berita hoaks pasca tsunami Aceh, kala itu saya tinggal ngekos di kota Medan tepatnya di Jl. Bayangkara Gg. Meteorologi III Percut-Medan.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa di bulan Desember 2004 telah terjadi tsunami Aceh. Peristiwa yang memilukan hati ini, bukan maksud saya membuka lagi kisahnya, maaf ya Sobat Kaskuser jika ada sanak saudara yang menjadi korban Tsunami tersebut.

Teman sayapun ikut menjadi korban peristiwa tersebut. Teman ngobrol kebetulan rumah kakaknya di belakang rumah ortu saya di Jakarta. Namanya Yenni, dia tinggal dengan kakaknya.

Desember 2004 saya balik ke Jakarta karena libur semester. Saya masih sempat bercerita-cerita dengan Yenny sebelum dia pamit pulang ke Aceh. Tak lama dia di Aceh terjadilah Tsunami. Yenni dan ibundanya serta keluarganya turut menjadi korban. Temanku yang baik, damailah engkau disisi Sang Illahi.amin.

Pasca tsunami Aceh, saya balik ke Medan melanjutkan studi. Di kos-kosan kami menerima kabar bahwa akan ada tsunami lagi, air dari Percut akan naik. Waktu itu, malam hari. Kami, berusaha menyelamatkan diri naik ke lantai atas rumah induk semang. Tetangga yang lain juga pada lari mencari tempat yang tinggi, jauh dan aman. Malam itu, listrikpun padam. Malam yang menakutkan bagi kami semua karena akan ada tsunami susulan.

Keesokan hari, kamipun mendapatkan kabar dari berita radio setempat bahwa kejadian semalam adalah hoaks.



Tsunami Aceh yang terjadi tanggal 26 Desember 2004 merupakan peristiwa bencana alam yang banyak memakan korban jiwa, harta dan benda.

Sudah lebih dari 16 tahun, tetapi masih saja ada berita hoaks tentang peristiwa tersebut.





Fakta yang di dapat oleh Kompas.com dari Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Senin (22/3/2021).

Daryono menegaskan, tsunami di Aceh 2004 dipicu oleh gempa tektonik, bukan ledakan nuklir seperti isu yang beredar.
Untuk membuktikan fakta tersebut, beliau menyertakan bukti-bukti ilmiahnya.

Berita hoaks yang beredar di masyarakat memang cepat sekali di responnya tanpa mencari tahu kebenaran dan sumber berita tersebut. Mungkin berita hoaks tersebut mengandung berita yang mengerikan, seperti pengalaman saya dan teman sekost waktu itu. Kami langsung panik dan tidak bisa mencari informasi sebenarnya karena listrik saat itu juga padam.

Sobat Kaskuser, sebaiknya kita tidak mempercayai berita hoaks, jadi #HansipHoaxbaik berita hoaks yang dikirim lewat aplikasi ponsel pintar maupun media sosial lainnya.

Seiring kemajuan zaman dan kemajuan IPTEK marilah kita menjadi Pahlawan Pertahanan Fakta dimanapun kita berada dengan mengatakan hoaks pada berita yang tidak jelas sumber pengirimnya sehingga tidak meresahkan masyarakat.

Demikian thread dari saya, terimakasih sudah mampir membacanya mohon maaf jika ada yang tak berkenan.


Sumber : narasi pribadi
Referensi : link