- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ragam Kelas Pelayanan Bus Yang Biasanya Ada Di Indonesia, Ekonomi hingga Sleeper Bus!
TS
ulungrinjani
Ragam Kelas Pelayanan Bus Yang Biasanya Ada Di Indonesia, Ekonomi hingga Sleeper Bus!
Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar ragam kelas pelayanan bus yang biasanya ada di Indonesia Gansis.
Setiap kita ingin memesan tiket bus di agen-agen bus, pasti ada pilihan kelas. Misal Jakarta-Surabaya, ada beragam pilihan kelas, mulai dari Ekonomi, PATAS, VIP, Eksekutif, Super Eksekutif, hingga Sleeper Class. Tetapi, apakah Gansis tahu seputar ragam-ragam dan fakta serta perbedaan kelas-kelas tersebut? Yuk disimak!
Bus Ekonomi biasa menggunakan bus besar bersasis mesin depan, seperti Hino AK dan Mercedes-Benz OF 1623. Tetapi, di Pulau Sumatera, bus-bus Ekonomi umumnya menggunakan sasis mesin belakang versi lawas dari Mercedes-Benz, seperti OH 1113, OH 1518 atau bahkan OH 1521. Memang, banyak juga yang menggunakan bus medium, tetapi ane rasa lebih banyak yang menggunakan bus besar. Untuk body, kelas Ekonomi menggunakan body-body kelas entry level, seperti Discovery dari Laksana, atau Max HDD dari Tentrem. Meski begitu, banyak juga bus Ekonomi yang menggunakan body Old Legacy atau body-body lawas lain yang masuk kategori "middle level" atau "high end level".
Fasilitas kelas Ekonomi biasanya hanya seadanya saja namun tetap layak, Mulai dari konfigurasi seat 2-3 yang berkapasitas 59 penumpang, tak adanya bagasi atas, musik, dan lain sebagainya. Kelas Ekonomi juga biasanya bisa menurunkan serta menaikkan penumpang dimana saja, tak mesti di terminal. Untuk harga tarifnya, kelas Ekonomi ini paling murah ketimbang kelas lainnya.
Kabarnya, kelas Ekonomi ini merupakan kelas yang paling tua. Sudah ada sejak kendaraan bus masuk ke Indonesia. Wajar saja, coba Gansis lihat bus-bus zaman dahulu, bus-bus zaman dahulu kebanyakan tak menggunakan AC, memiliki kursi atau tempat duduk yang rata-rata sempit, dan lain-lain.
Kelas PATAS ini merupakan singkatan dari "Cepat dan Terbatas" atau banyak orang juga yang bilang "Penumpang Terbatas". Kelas PATAS biasanya menggunakan seat 2-2 baik pulau Jawa maupun Sumatera.
Tarif dari bus kelas PATAS biasanya sekitar 1,5 hingga 2x lipat tarif kelas Ekonomi. PATAS juga terbagi menjadi 2 kelas, yakni PATAS AC dan PATAS Non AC. Perbedaan antara PATAS AC dan PATAS Non AC hanya ada di ketersediaan pendingin udara atau AC. Tentu, dengan fasilitas yang lebih baik dan pelayanan yang lebih baik ketimbang kelas Ekonomi, wajar saja tiketnya dipatok lebih mahal.
Fasilitas dari bus PATAS sebenarnya kurang lebih sama dengan bus Ekonomi, namun ada beberapa tambahan seperti seat yang berkonfigurasi 2-2, bagasi atas, dan lain sebagainya. Kadang, bus PATAS memiliki toilet dan smoking room, tetapi ini tergantung PO atau operatornya.
Bus PATAS juga umumnya hanya bisa menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal dan agen-agen pemberhentian. Tak seperti bus Ekonomi yang menurunkan dan menaikkan penumpang dimana saja.
Unit bus yang digunakan biasanya sih armada bus besar dengan sasis bermesin belakang. Untuk tahun pembuatan armada, beragam Gansis, ada yang baru, ada yang lama. Tetapi ane yakin, gak akan dibawah tahun 2011 untuk bodynya. Untuk sasis, mungkin akan masih banyak yang pakai sasis seperti Mercedes-Benz OH 1521 Intercooler atau sasis lawas lainnya.
Armada kelas ini biasanya armada yang menggunakan body yang terbilang baru dan sasis yang bersuspensi udara. Minimal kalau ane lihat, kelas Super Eksekutif menggunakan sasis Hino RN 285 atau Mercedes-Benz OH 1626 Gansis, dan seringkali menggunakan sasis sekelas Scania K360IB dan K410IB. Bodynya juga body tahun masih muda yang umumnya bertopi, seperti Avante H9, SR-2 XHD Prime, dan body-body lainnya.
Ane sudah mencicipi mulai kelas Ekonomi Non AC, Ekonomi AC, VIP, Eksekutif dan Super Eksekutif, semua sudah ane cicipi. Tinggal mencoba kelas Sleeper dan mungkin PATAS aja niih
.
Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ane yang salah!
Sumber: 1, 2
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan maupun menjatuhkan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani
Setiap kita ingin memesan tiket bus di agen-agen bus, pasti ada pilihan kelas. Misal Jakarta-Surabaya, ada beragam pilihan kelas, mulai dari Ekonomi, PATAS, VIP, Eksekutif, Super Eksekutif, hingga Sleeper Class. Tetapi, apakah Gansis tahu seputar ragam-ragam dan fakta serta perbedaan kelas-kelas tersebut? Yuk disimak!
1. Ekonomi
sumber gambar
Kelas ini adalah kelas yang paling rendah diantara kelas-kelas lainnya. Ekonomi biasanya menggunakan kursi 2-3 (Pulau Jawa) dan kursi 2-2 (Pulau Sumatera). Tarifnya paling rendah antara kelas-kelas lainnya.
Bus kelas Ekonomi tarifnya sudah diatur oleh pemerintah. Tarif yang diatur oleh pemerintah mencakup TBB atau Tarif Batas Bawah, dan TBA atau Tarif Batas Atas. Misal, untuk trayek ke kota A dan kota B untuk kelas Ekonomi TBB-nya seharga 30.000 dan TBAnya seharga 50.000. PO bus hanya boleh memasang tarif untuk trayek kota A-kota B diantara 30 ribu rupiah dan 50 ribu rupiah, misal 35 ribu, 40 ribu, hingga 50 ribu pun masih bisa. Tetapi, PO tak boleh memasang tarif diatas 50 ribu rupiah dan dibawah 30 ribu rupiah.
Sebenarnya, kelas Ekonomi biasanya terbagi lagi menjadi 2 kelas, Ekonomi AC atau Ekonomi Non AC. Perbedaan antara AC dan Non AC hanyalah di ketersediaan pendingin udara atau AC, jika Non AC bus tak memiliki AC, dan jika kelasnya "Ekonomi AC" bus Ekonomi ini memiliki AC
sumber gambarKelas ini adalah kelas yang paling rendah diantara kelas-kelas lainnya. Ekonomi biasanya menggunakan kursi 2-3 (Pulau Jawa) dan kursi 2-2 (Pulau Sumatera). Tarifnya paling rendah antara kelas-kelas lainnya.
Bus kelas Ekonomi tarifnya sudah diatur oleh pemerintah. Tarif yang diatur oleh pemerintah mencakup TBB atau Tarif Batas Bawah, dan TBA atau Tarif Batas Atas. Misal, untuk trayek ke kota A dan kota B untuk kelas Ekonomi TBB-nya seharga 30.000 dan TBAnya seharga 50.000. PO bus hanya boleh memasang tarif untuk trayek kota A-kota B diantara 30 ribu rupiah dan 50 ribu rupiah, misal 35 ribu, 40 ribu, hingga 50 ribu pun masih bisa. Tetapi, PO tak boleh memasang tarif diatas 50 ribu rupiah dan dibawah 30 ribu rupiah.
Sebenarnya, kelas Ekonomi biasanya terbagi lagi menjadi 2 kelas, Ekonomi AC atau Ekonomi Non AC. Perbedaan antara AC dan Non AC hanyalah di ketersediaan pendingin udara atau AC, jika Non AC bus tak memiliki AC, dan jika kelasnya "Ekonomi AC" bus Ekonomi ini memiliki AC
Bus Ekonomi biasa menggunakan bus besar bersasis mesin depan, seperti Hino AK dan Mercedes-Benz OF 1623. Tetapi, di Pulau Sumatera, bus-bus Ekonomi umumnya menggunakan sasis mesin belakang versi lawas dari Mercedes-Benz, seperti OH 1113, OH 1518 atau bahkan OH 1521. Memang, banyak juga yang menggunakan bus medium, tetapi ane rasa lebih banyak yang menggunakan bus besar. Untuk body, kelas Ekonomi menggunakan body-body kelas entry level, seperti Discovery dari Laksana, atau Max HDD dari Tentrem. Meski begitu, banyak juga bus Ekonomi yang menggunakan body Old Legacy atau body-body lawas lain yang masuk kategori "middle level" atau "high end level".
Fasilitas kelas Ekonomi biasanya hanya seadanya saja namun tetap layak, Mulai dari konfigurasi seat 2-3 yang berkapasitas 59 penumpang, tak adanya bagasi atas, musik, dan lain sebagainya. Kelas Ekonomi juga biasanya bisa menurunkan serta menaikkan penumpang dimana saja, tak mesti di terminal. Untuk harga tarifnya, kelas Ekonomi ini paling murah ketimbang kelas lainnya.
Kabarnya, kelas Ekonomi ini merupakan kelas yang paling tua. Sudah ada sejak kendaraan bus masuk ke Indonesia. Wajar saja, coba Gansis lihat bus-bus zaman dahulu, bus-bus zaman dahulu kebanyakan tak menggunakan AC, memiliki kursi atau tempat duduk yang rata-rata sempit, dan lain-lain.
2. PATAS
Kelas PATAS ini merupakan singkatan dari "Cepat dan Terbatas" atau banyak orang juga yang bilang "Penumpang Terbatas". Kelas PATAS biasanya menggunakan seat 2-2 baik pulau Jawa maupun Sumatera.
Tarif dari bus kelas PATAS biasanya sekitar 1,5 hingga 2x lipat tarif kelas Ekonomi. PATAS juga terbagi menjadi 2 kelas, yakni PATAS AC dan PATAS Non AC. Perbedaan antara PATAS AC dan PATAS Non AC hanya ada di ketersediaan pendingin udara atau AC. Tentu, dengan fasilitas yang lebih baik dan pelayanan yang lebih baik ketimbang kelas Ekonomi, wajar saja tiketnya dipatok lebih mahal.
Fasilitas dari bus PATAS sebenarnya kurang lebih sama dengan bus Ekonomi, namun ada beberapa tambahan seperti seat yang berkonfigurasi 2-2, bagasi atas, dan lain sebagainya. Kadang, bus PATAS memiliki toilet dan smoking room, tetapi ini tergantung PO atau operatornya.
Bus PATAS juga umumnya hanya bisa menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal dan agen-agen pemberhentian. Tak seperti bus Ekonomi yang menurunkan dan menaikkan penumpang dimana saja.
Unit bus yang digunakan biasanya sih armada bus besar dengan sasis bermesin belakang. Untuk tahun pembuatan armada, beragam Gansis, ada yang baru, ada yang lama. Tetapi ane yakin, gak akan dibawah tahun 2011 untuk bodynya. Untuk sasis, mungkin akan masih banyak yang pakai sasis seperti Mercedes-Benz OH 1521 Intercooler atau sasis lawas lainnya.
3. VIP Atau Bisnis AC
sumber gambar
VIP merupakan singkatan dari "Very Important Person". Tetapi entah kenapa, kelas "VIP" ini umumnya kastanya lebih rendah bahkan dari kelas Eksekutif. Mungkin karena sudah umumnya begitu, VIP kastanya lebih rendah ketimbang kelas Eksekutif dan setara dengan kelas Bisnis AC.
Kelas VIP dan Bisnis AC tarifnya sekitar 15-30% lebih tinggi ketimbang kelas PATAS. Karena, kapasitas seat dari kelas ini umumnya lebih sedikit ketimbang kelas PATAS, yakni 38 kursi pada umumnya. Fasilitas juga umumnya lebih lengkap.
Umumnya, kelas VIP dan Bisnis AC memiliki fasilitas seat 2-2 berkapasitas 38 kursi, smoking area dan toilet, serta fasilitas-fasilitas lain yang ada di kelas PATAS. Terbilang cukup lengkap, plus di kelas ini juga sudah mulai ada layanan servis makan.
Armada yang digunakan mungkin sama dengan kelas PATAS, seringkali ditemukan dengan sasis lawas namun body baru seperti Legacy Sky SR1, dan body lainnya. Untuk sasisnya sendiri, banyak yang memakai sasis mulai Hino RK8 buatan tahun tua, Mercedes-Benz OH 1521, OH 1525, dan lain-lain. Beragam, namun umumnya memiliki sasis yang masih lawas tetapi bodynya masih cukup baru.
sumber gambarVIP merupakan singkatan dari "Very Important Person". Tetapi entah kenapa, kelas "VIP" ini umumnya kastanya lebih rendah bahkan dari kelas Eksekutif. Mungkin karena sudah umumnya begitu, VIP kastanya lebih rendah ketimbang kelas Eksekutif dan setara dengan kelas Bisnis AC.
Kelas VIP dan Bisnis AC tarifnya sekitar 15-30% lebih tinggi ketimbang kelas PATAS. Karena, kapasitas seat dari kelas ini umumnya lebih sedikit ketimbang kelas PATAS, yakni 38 kursi pada umumnya. Fasilitas juga umumnya lebih lengkap.
Umumnya, kelas VIP dan Bisnis AC memiliki fasilitas seat 2-2 berkapasitas 38 kursi, smoking area dan toilet, serta fasilitas-fasilitas lain yang ada di kelas PATAS. Terbilang cukup lengkap, plus di kelas ini juga sudah mulai ada layanan servis makan.
Armada yang digunakan mungkin sama dengan kelas PATAS, seringkali ditemukan dengan sasis lawas namun body baru seperti Legacy Sky SR1, dan body lainnya. Untuk sasisnya sendiri, banyak yang memakai sasis mulai Hino RK8 buatan tahun tua, Mercedes-Benz OH 1521, OH 1525, dan lain-lain. Beragam, namun umumnya memiliki sasis yang masih lawas tetapi bodynya masih cukup baru.
4. Eksekutif
Kelas ini adalah kelas berkasta tinggi namun bukan yang paling tinggi. Kelas Eksekutif juga menggunakan seat 2-2 seperti kelas PATAS dan VIP, namun dengan jarak bangku, fasilitas, dan lain-lainnya yang berbeda.
Kelas ini memiliki tarif tiket yang sekitar 20-40% lebih tinggi ketimbang kelas VIP atau Bisnis AC karena fasilitasnya lebih lengkap dan tingkat kenyamanan umumnya lebih tinggi ketimbang kelas-kelas dibawahnya.
Kelas Eksekutif umumnya memiliki seat 2-2 berkapasitas sekitar 34 seat, tetapi ada juga yang berkapasitas 28 dan 38 seat. Untuk yang berkapasitas 28 dan 30 seat, ada tambahan legrest yang bisa diatur dan disesuaikan. Bus kelas Eksekutif juga telah mendapatkan layanan servis makan.
Armada-armada kelas Eksekutif biasanya armada-armada muda. Armadanya beragam, mulai dari Hino RK8 sampai Scania K410IB pun ada. Tetapi, rata-rata menggunakan sasis Hino RK8 atau Mercedes-Benz OH 1626 Gansis. Untuk urusan body, rata-rata bus Eksekutif bodynya masih terbilang muda dan bertopi, seperti Jetbus 2+ SHD, SR-2 HD Prime, Avante H7 dan body lainnya.
Kelas ini memiliki tarif tiket yang sekitar 20-40% lebih tinggi ketimbang kelas VIP atau Bisnis AC karena fasilitasnya lebih lengkap dan tingkat kenyamanan umumnya lebih tinggi ketimbang kelas-kelas dibawahnya.
Kelas Eksekutif umumnya memiliki seat 2-2 berkapasitas sekitar 34 seat, tetapi ada juga yang berkapasitas 28 dan 38 seat. Untuk yang berkapasitas 28 dan 30 seat, ada tambahan legrest yang bisa diatur dan disesuaikan. Bus kelas Eksekutif juga telah mendapatkan layanan servis makan.
Armada-armada kelas Eksekutif biasanya armada-armada muda. Armadanya beragam, mulai dari Hino RK8 sampai Scania K410IB pun ada. Tetapi, rata-rata menggunakan sasis Hino RK8 atau Mercedes-Benz OH 1626 Gansis. Untuk urusan body, rata-rata bus Eksekutif bodynya masih terbilang muda dan bertopi, seperti Jetbus 2+ SHD, SR-2 HD Prime, Avante H7 dan body lainnya.
5. Super Eksekutif
sumber gambar
Dahulu, kelas Super Eksekutif memiliki kasta yang paling tinggi, namun tidak saat ini. Rata-rata, bus kelas Super Eksekutif menggunakan konfigurasi seat 2-1, yang tentu lebih nyaman dan lebar ketimbang kelas dengan kasta dibawah kelas Super Eksekutif.
Menyoal tarif tiketnya, harga tiket bus kelas Super Eksekutif umumnya lebih tinggi sekitar 10-20% ketimbang kelas Eksekutif. Harga itu sebanding dengan fasilitas yang didapat, seperti legrest, seat yang lebar, dan lain-lain.
Super Eksekutif umumnya memiliki konfigurasi seat 2-1 berkapasitas 21 seat, tetapi ada juga yang berkapasitas 18 seat. Tentu dengan legrest, toilet, smoking area, kursi yang lebar, armada baru, bagasi atas yang umumnya model tertutup seperti pesawat, bahkan di beberapa bus ada fasilitas meja makan yang dapat dilipat. Kadang, kursi juga dilengkapi dengan AVOD atau Audio Video On Demand, jadi modelnya seperti jok TV pada mobil-mobil sekarang.
sumber gambarDahulu, kelas Super Eksekutif memiliki kasta yang paling tinggi, namun tidak saat ini. Rata-rata, bus kelas Super Eksekutif menggunakan konfigurasi seat 2-1, yang tentu lebih nyaman dan lebar ketimbang kelas dengan kasta dibawah kelas Super Eksekutif.
Menyoal tarif tiketnya, harga tiket bus kelas Super Eksekutif umumnya lebih tinggi sekitar 10-20% ketimbang kelas Eksekutif. Harga itu sebanding dengan fasilitas yang didapat, seperti legrest, seat yang lebar, dan lain-lain.
Super Eksekutif umumnya memiliki konfigurasi seat 2-1 berkapasitas 21 seat, tetapi ada juga yang berkapasitas 18 seat. Tentu dengan legrest, toilet, smoking area, kursi yang lebar, armada baru, bagasi atas yang umumnya model tertutup seperti pesawat, bahkan di beberapa bus ada fasilitas meja makan yang dapat dilipat. Kadang, kursi juga dilengkapi dengan AVOD atau Audio Video On Demand, jadi modelnya seperti jok TV pada mobil-mobil sekarang.
Armada kelas ini biasanya armada yang menggunakan body yang terbilang baru dan sasis yang bersuspensi udara. Minimal kalau ane lihat, kelas Super Eksekutif menggunakan sasis Hino RN 285 atau Mercedes-Benz OH 1626 Gansis, dan seringkali menggunakan sasis sekelas Scania K360IB dan K410IB. Bodynya juga body tahun masih muda yang umumnya bertopi, seperti Avante H9, SR-2 XHD Prime, dan body-body lainnya.
6. Sleeper Class Atau First Class
sumber gambar
Kelas ini merupakan kasta tertinggi kelas bus AKAP, at least untuk saat ini. Menggunakan konfigurasi seat 1-1 dengan kapasitas 2 seat (bus Double Decker) dan 21 seat (bus single decker). Jauh lebih nyaman ketimbang kelas Eksekutif atau Super Eksekutif karena bisa tiduran dan full selonjoran.
Tarif tiket dari kelas Sleeper Class atau First Class ini sekitar 10-20% lebih tinggi ketimbang kelas Super Eksekutif, sangat wajar untuk fasilitas dan kenyamanannya yang "super".
Konfigurasi seatnya adalah 1-1 dengan 2 tingkat kasur di bus single deck dan 1 tingkat kasur di bus Double Decker dengan memanfaatkan tonjolan ban depan. Awalnya, memang kelas Sleeper ini hanya ada di dek bawah bagian depan bus tingkat atau Double Decker, namun setelah Laksana meluncurkan bus "Suite Class", mulailah tren bus "kelas rebahan" ini.
Fasilitas-fasilitas yang ada diantaranya lampu baca dengan model yang unik untuk ukuran bus, AVOD, meja makan, kasur yang bisa direbahkan hingga 150 derajat, dan lain-lain. Umumnya juga ada smoking room dan toilet di bagian belakang kalau setahu ane.
Untuk kelas ini, armada yang digunakan biasanya bersasis Mercedes-Benz OH 1626 atau Hino RN 285 untuk yang single decknya. Sementara, untuk double deck tentu sasis yang digunakan adalah sasis tronton yang premium. Untuk urusan body, PO-PO bus AKAP saat ini semua menggunakan body SR-2 Suites Class dari karoseri Laksana (untuk yang single decker), dan kebanyakan menggunakan body Jetbus 2+ SDD dari karoseri Adiputro (untuk yang double decker).
sumber gambarKelas ini merupakan kasta tertinggi kelas bus AKAP, at least untuk saat ini. Menggunakan konfigurasi seat 1-1 dengan kapasitas 2 seat (bus Double Decker) dan 21 seat (bus single decker). Jauh lebih nyaman ketimbang kelas Eksekutif atau Super Eksekutif karena bisa tiduran dan full selonjoran.
Tarif tiket dari kelas Sleeper Class atau First Class ini sekitar 10-20% lebih tinggi ketimbang kelas Super Eksekutif, sangat wajar untuk fasilitas dan kenyamanannya yang "super".
Konfigurasi seatnya adalah 1-1 dengan 2 tingkat kasur di bus single deck dan 1 tingkat kasur di bus Double Decker dengan memanfaatkan tonjolan ban depan. Awalnya, memang kelas Sleeper ini hanya ada di dek bawah bagian depan bus tingkat atau Double Decker, namun setelah Laksana meluncurkan bus "Suite Class", mulailah tren bus "kelas rebahan" ini.
Fasilitas-fasilitas yang ada diantaranya lampu baca dengan model yang unik untuk ukuran bus, AVOD, meja makan, kasur yang bisa direbahkan hingga 150 derajat, dan lain-lain. Umumnya juga ada smoking room dan toilet di bagian belakang kalau setahu ane.
Untuk kelas ini, armada yang digunakan biasanya bersasis Mercedes-Benz OH 1626 atau Hino RN 285 untuk yang single decknya. Sementara, untuk double deck tentu sasis yang digunakan adalah sasis tronton yang premium. Untuk urusan body, PO-PO bus AKAP saat ini semua menggunakan body SR-2 Suites Class dari karoseri Laksana (untuk yang single decker), dan kebanyakan menggunakan body Jetbus 2+ SDD dari karoseri Adiputro (untuk yang double decker).
Ane sudah mencicipi mulai kelas Ekonomi Non AC, Ekonomi AC, VIP, Eksekutif dan Super Eksekutif, semua sudah ane cicipi. Tinggal mencoba kelas Sleeper dan mungkin PATAS aja niih
.Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ane yang salah!
Sumber: 1, 2
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan maupun menjatuhkan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani
Diubah oleh ulungrinjani 05-04-2021 14:30
69banditos dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.6K
25
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan