Entah apa yang ada di benak Moeldoko, Nyalon PSSI kalah, Nyalon ketua alumni sebuah universitas ternama kalah, Merakyat tidak, malah tiba-tiba pingin nyapres bahkan sudah siapkan cawapres, kira-kira mau cari apa lagi dia.

Cari Aman! Benar, dengan kuatnya dugaan bahwa ia terlibat dalam Asabri dan Jiwasraya maka ia perlu terus berada di ayunan kekuasaan agar aman tanpa sentuhan lembaga hukum yang lebih mudah menangkap orang tak lagi menjabat.

Moeldoko atau mungkin lebih enak disebut Mas Oko pasti menjanjikan macam-macam ke semua partai pendukung Jokowi saat ini bahwa mereka aman dan nyaman bila mendukung Moeldoko tapi kita tahu langgam politik adalah serigala yang siap memakan siapa saja, ia lebih menakutkan daripada pelaku kudeta partai yang pernah ada karena ia kelewat berani dan bahkan berani melakukan semuanya demi kepentingannya tercapai.

Dashyatnya lagi dukungan pada Moeldoko tak ubahnya merusak nama baik orang itu karena yang didukung Moeldoko yang punya cap serigala pemakan uang Asabri dan Jiwasraya yang saat ini sejatinya menjadi air bah yang siap menenggelamkan “kapal” barisan Moeldoko kapan saja. Maka selain aman jadi Presiden tentunya ia ingin jadi ketua partai agar lebih pede didepan oknum-oknum kekuasaan dan oknum aparat penegak hukum.

Maka sebetulnya hari-hari ini adalah wajar Moeldoko selalu murung, terlalu banyak beban yang tak terkirakan dari ulah dia sendiri, berlapis-lapis dan pada akhirnya lapisan sel penjara menunggu dan merindukan Jendral yang sudah mencapai puncak kelelahan ini. Hari sudah senja dan Moeldoko kelak meringkuk di pesakitan, hari ini gemuk walau sudah susah senyum, esok dipenjara bisa kurus dan menikmati rumah jeruji besi ala Nazaruddin.
Oh iya tak lupa kita melihat Nazaruddin kini mulai mengajari Moeldoko cara lupa daratan seperti yang diajarkan Nazaruddin pada rekan-rekannya terdahulu.

 

*) Eben Eser Ginting, Ketua Departemen Hukum dan Advokasi Dewan Pimpinan Nasional Bintang Muda Indonesia (DPN BMI)


Sumber: http://bintangmudaindonesia.id/raja-...abri-moeldoko/