Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Vieee111Avatar border
TS
Vieee111
Pedofil dan Korban Pedofilia, Mana yang Harus Lebih Diwaspadai?
Assalamualaikum 🧐


Jumpa lagi di thread saya yang apalah-apalah. Haks! emoticon-Malu

Langsung saja, ya. Kali ini saya akan membahas tentang pedofila, di mana kasus ini memakan korban yang sebagian besar adalah anak-anak di bawah umur. 😱


sumber

Akan tetapi, sebelumnya, tahukan kalian, siapa itu sebenarnya pedofil?

Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti dari pedofilia adalah; Kelainan seksual yang menjadikan anak-anak sebagai objek seksual.


Pedofil, atau pelaku pedofilia, biasanya adalah orang-orang yang memiliki kelainan seksual, dan mendapat tekanan berlebihan dari orang-orang di sekitarnya. Tekanan-tekanan inilah yang akhirnya membuat penderita merasa stres dan melakukan pemberontakan. Di kalangan masyarakat sendiri, pedofilia dianggap sebagai kejahatan dan patut dihukum berat. Padahal, pedofil berbeda dengan pelaku kejahatan seksual.


Quote:



Penyebab pasti pedofilia masih belum didapatkan oleh para ahli kejiwaan, yang ada hanyalah kemungkinan-kemungkinan. Kemungkinan-kemungkinan itu sendiri biasanya dipengaruhi oleh gangguan neurotransmiter, pola asuh orangtua, atau pengaruh lingkungan sekitar. Ada pula yang menyatakan bahwa pedofilia terkait dengan stres atau kekurangan gizi yang dialami ibu hamil.

Dalam kacamata hukum, kasus pedofilia memiliki hukuman yang lebih ringan dibanding tindak kejahatan seksual yang jelas-jelas merupakan tindak kejahatan.


sumber

Lalu, antara korban pedofilia dan pedofil sendiri, manakah yang harus diwaspadai dan diberi perhatian lebih?


Jawabannya adalah dua-duanya.

Zaman modern seperti sekarang, banyak para orang tua yang terlalu mengekang atau membatasi ruang gerak anak. Padahal, orang tua seharusnya melindungi, bukan justru menyiksa anak-anak dengan memberikan ruang gerak terbatas. Sebab disadari atau tidak, pada masa anak-anak hingga masa puber, sang anak akan merasakan gairah seksual dalam dirinya.


Lalu apa yang seharusnya dilakukan? Kita bisa memberikan pendidikan seks pelan-pelan, dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Zaman sekarang, pendidikan seks itu bukan hal yang tabu, kok. Justru sebaliknya, itu adalah hal penting yang bisa dijadikan bekal untuk anak kita. Jangan sampai karena batasan yang terlalu ketat menjadikan sang anak tertekan dan mengalami kelainan seksual. emoticon-Mewek


Kemudian bagaimana dengan para korban pedofilia sendiri? Jika di sekitar kita ada korban pedofilia, kita harus ikut memberikan semangat, membantu menumbuhkan rasa percaya diri dalam dirinya untuk kembali melanjutkan hidup. Keadaannya mungkin sedikit berbeda, tetapi seiring waktu semuanya akan baik-baik saja. Semoga.

Karena korban pedofilia yang kemudian dijauhi, justru akan membuat perasaannya terluka karena merasa tidak lagi diterima di masyarakat. Luka itu pula yang nantinya akan membuat sang korban menjadi tertekan, dan tidak menutup kemungkinan menjadikannya seorang pedofil di masa depan.


sumber


Jadi mari kita bersama-sama saling menjaga dan melindungi. Semoga di kemudian hari kasus pedofilia dan juga kekerasan seksual terhadap anak semakin berkurang. Aamiin.


Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa bagi cendol dan komentar, ya.


Salam absurd. 🥰


Referensi: Opini pribadi + klik
gitalubisAvatar border
andrerain5Avatar border
ceuhettyAvatar border
ceuhetty dan 16 lainnya memberi reputasi
17
1.6K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan