Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

uray24Avatar border
TS
uray24
Sepeda Model Lawas - Si Santai Yang Eksentrik dan Ergonomis
Pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia yang hampir memasuki 1 tahun, telah dirasa membawa perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat, terutama dalam berolahraga yang sebelumnya dihiasi tren lari malam, zumba, atau fitness, kini di masa Pandemi banyak yang terkenan penutupan, namun karena salah satu bentuk menjaga imum adalah dengan berolahraga tetapi pelaksanaanya harus yang benar-benar bisa mendekati penerapan protokol kesehatan, jadilah bersepeda sebagai alternatif berolah-gerak yang booming di masa Pandemi. 

Alternatif bersepeda dipilih karena minim sentuhan fisik dan berdekatan serta bisa dilakukan di jalan raya yang tidak terkena penutupan, dan akibatnya segala jenis sepeda kini laris diburu termasuk brompton dan KW-nya yang sejak kasus penyelundupan jadi banyak peminat, namun mengikuti tren sepanjang benar penggunaannya dan perilaku penggunanya sebenarnya tidak masalah serta didukung dengan intensitas pemakaian agar tidak mubazir.


Nubie yang tinggal di daerah penyangga ibukota, kurang suka sebenarnya bersepeda dalam kelompok yang rentan berkerumun dan malah lebih banyak selfie dan ngobrol daripada durasi bersepeda, jadinya untuk hari-hari Nubie lebih menyukai sepeda model Vintage/Lawas non MTB, karena aspek Ergonomis sebagai nilai guna untuk menopang berbagai jenis aktivitas daripada mementingkan prestise atau ikut tren tetapi malah kurang berdaya guna, dengan pertimbangan : 

Bisa dipasang Boncengan belakang

Nah boncengan di belakang ini karena Nubie ingat sepeda pertama Nubie zaman berangkat SD adalah model boncengan, jadinya kalau di masa ini boncengan sepeda bisa berguna setidaknya buat membonceng anak bersepeda walaupun cuma sekedar ke minimarket daripada boncengan di bodi depan ribet atau boncengan portable di depan ribet juga ha.ha., atau untuk menaruh barang kotakan besar misal ada keperluan beli air mineral dalam kemasan karton/kardus.

Spoiler for Boncengan dan Keranjang:

Bisa dipasang Keranjang depan

Sepeda model vintage/lawas, beberapa ada yang sudah include keranjang depan, yang bisa berguna untuk membawa barang belanjaan plastikan kalau dari pasar, atau bisa untuk menaruh tas apabila akan bepergian jarak menengah tanpa harus repot-repot ditaruh belakang punggung atau jika bawa kresekan tanpa harus repot-repot digantung di stang yang kadang kalau berat dikit bisa kagok pas belokan.

Bisa dipasang Lampu model dinamo

Dulu banyak tersedia di sepeda lawas model ontel, yang pada ban depan dekat rem terpasang dinamo putar sebagai tenaga gerak untuk menyalakan lampu, meskipun sekarang ada lampu sepeda portabel tenaga baterai, paling ngga sepeda lawas dengan lampu jadul dan dinamo dapat membawa nilai eksentrik tersendiri.

Spoiler for Aksesoris Sepeda Lawas:

Bisa ada spakbor bawaan di depan dan belakang

Kelebihan lain sepeda vintage non MTB yaitu adanya spakbor depan dan belakang, yang kalau musim hujan jelas berguna sekali untuk menghindari punggung kita jadi macan tutul alias penuh bintik-bintik percikan genangan dari roda belakang, kalau dulu sih sepeda MTB juga ada spakbor tambahan biasanya yang dari plastik yang dikaitkan dengan kawat putih, tapi malah kurang eye catching jadinya.

Jarak Stang yang pas dan jarak antara pedal dan jok yang enak

Kalau yang satu ini sepeda lawas non MTB untuk dibawa jarak menengah sangat enak, karena posisi badan ngga membungkuk dan tangan pun santai memegang stang, dan beberapa sepeda lawas juga bisa dipasangi gigi-gigi seperti sepeda MTB, serta jarak jok dan pedal serta ukuran roda yang pas membuat kaki cukup nyaman menggenjot termasuk pas tanjakan, dan mohon maaf untuk sepeda model Seli atau sejenis Brompton yang ban-nya kecil kadang kalau penggunanya big size, kesannya kaya ngga proporsional.

Spoiler for Sepeda lawas santai:

Bisa buat jalan-jalan atau bersepeda santai

Sepeda lawas atau vintage sekalipun modelnya ngga kekinian di era Pandemi, tetapi kalau untuk di bawa bersepeda santai sangat terasa relaxnya, apalagi model Ontel yang kalau sambil dengerin RRI dari speaker portabel berasa jaman Heiho ama Romusha, he.he..tapi sepeda model keranjang dan boncengan juga ngga kalah enak buat di ajak santai terutama sambil mendengarkan lagu dan nyanyi-nyanyi kecil berasa jadi Gita Gutawa di lagu Bukan Permainan..atau bisa berguna pas 17an buat dihias dan gaya ala ala kompeni.

Demikian pendapat Nubie soal jenis sepeda yang cocok di masa Pandemi ini, yang kembali kepada selera masing-masing, jika ingin yang sporty dan intensitas/rutinitas sepedaan tinggi mungkin MTB cocok, tetapi jika untuk dipakai sambilan aktivitas lain misal ke minimarket dan jalan-jalan santai ngajak anak, sepeda vintage model keranjang dan boncengan belakang bisa menjadi pilihan, dan kalaupun pun parkir sebentar di minimarket ngga terlalu was-was karena modelnya kurang diminati pencoleng, he.he..dan masalah standar sepeda juga ngga ribet ngga kaya sepeda mahal yang standar nya saja model khusus bukan yang diturunin pakai kaki, he.he.

Spoiler for Penutup:

Sekian dan mohon maaf atas kesalahan redaksional dan pemilihan kata, kiranya berkenan dan terima kasih.

Sumber gambar : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0
441
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan