Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

uray24Avatar border
TS
uray24
Suka Duka Ikut Serta Memelihara Cupang di Masa Pandemi
Pandemi Covid-19 yang berakibat pengetatan aktivitas dan imbauan di rumah saja, memunculkan tren-tren dan hobi rumahan yang dianggap selain mampu mengusir kebosanan juga dapat menelurkan kreativitas dan produktivitas, bahkan beberapa diantaranya dari sekedar hobi menjadi serius dan menguntungkan, yang dimulai dari hobi merawat Flora atau tanaman hingga hobi memelihara Fauna.

Salah satu fauna yang cukup fenomenal di masa Pandemi yaitu Ikan Cupang yang dulu erat dengan ikan aduan bertampang sangar, berubah menjadi Ikan hias bernilai tinggi berkat sentuhan dan kreativitas pegiat Cupang yang bereksperimen dalam persilangan dan menghasilkan Ikan Cupang mulai dari koi, galaxy, samurai, dan giant, yang dulu di era Nubie belum ada.


Koleksi awal Nubie di masa Pandemi

Nubie pun sejak Juli 2020 tertarik hobi memelihara kembali Ikan Cupang sekedar untuk mengisi waktu sejak kebijakan PSBB, tetapi Ikan Cupang yang dipilih yaitu dari jenis lawas yaitu Slayer yang ternyata di era tiktok berubah nama menjadi Halfmoon, karena Nubie belum tertarik dengan Cupang yang berjenis multicolor.

Pada kesempatan ini, tidak mungkin Nubie berbagi tips n trik, karena sudah banyak bertebaran di Yutup dan Gugel sehingga rentan Copas, dan bertebaran Master of breeding Cupang termasuk di jagat Kaskus yang pasti khatam dan pro dalam merawat Cupang, yang istilahnya "Masa Laut mau digaremin", sehingga Nubie cukup membagikan kesan suka/duka pribadi saja dalam memelihara Ikan Cupang.

Spoiler for Koleksi lain yang akhirnya Nambah:

Pertama:
Kesan suka dalam memelihara Ikan Cupang, tentunya selain mengisi waktu luang sejak kebijakan PSBB juga karena awalnya memelihara Cupang termasuk hobby yang cukup murah dalam artian untuk kelas biasa jenis Slayer masih bisa didapat dengan 10-15 ribu untuk memulai memelihara Ikan Cupang.

Memelihara Ikan Cupang tidak membutuhkan biaya besar dan tempat untuk media merawat, karena bisa dari botol plastik air mineral, eks toples bening kue/biskuit, termasuk pengembangbiakkan bisa menggunakan wadah jenis baskom atau kotak gabus, karena Ikan Cupang tidak memerlukan gelembung udara model aquarium.

Spoiler for Beberapa perabotan Lenong milik Cupang:

Selain itu Ikan Cupang juga tidak rewel soal makanan, karena jenis makanan variatif dan mudah didapat mulai dari pelet hingga pakan yang bisa dibudidayakan sendiri, misalnya jentik nyamuk (Encu), kutu air, cacing sutera, dan artemia, serta Cupang sendiri tahan apabila kita lupa tidak memberikan pakan/makanan dalam satu hari.

Dan bagi yang menyenangi keindahan berbalut kesangaran, memelihara Ikan Cupang bisa menjadi solusi selain ikan hias aquarium, terlebih Ikan Cupang jenis Koi, Galaxy hingga Multicolor memiliki warna badan dan sirip yang tak bosan dipandang mata, sembari ikan tersebut menunjukkan kesangarannya bila melihat Cupang lain.

Spoiler for Breeding di tempat seadanya:

Kedua:
Kesan duka dalam memelihara Ikan Cupang, sebenarnya sih bukan duka cuma lebih kekurang-berhasilan, karena memelihara Ikan Cupang meskipun terlihat mudah dan murah, tetapi hal detail yang terabaikan bisa berakibat Ikan Cupang bermasalah muali dari stress, sirip rontok, timbul penyakit, hingga berujung kematian.

Selama memelihara Ikan Cupang sejak dahulu kala zaman namanya masih Cupang Belgi, Cupang Bagan, dll, penyakit Cupang yang pernah Nubie alamin di Ikan Cupang Nubie yaitu tiba-tiba salah satu mata ikan bengkak memutih dan ada yang bagian bawah perutnya membesar, yang lambat laun Ikan Cupang tersebut berpulang.

Spoiler for Burayak kondisi tulang sirip bengkok:

Disamping itu kesan duka pernah Nubie dapatkan ketika mencoba mengembang-biakkan Ikan Cupang, beberapa ada yang gagal yang berakibat Cupang betina dan jantan sama-sama babak belur siripnya, dan yang paling sedih ketika berhasil bertelur dan tumbuh burayak, dua minggu setelahnya terjadi kematian massal pada burayak, dan dari Juli 2020 mencoba 4x menghalalkan Cupang betina, 2x terjadi kematian massal burayak, dan saat ini burayak berhasil Nubie rawat hingga berumur 4-6 bulan hanya tersisa 8 Ikan Cupang, dan satu diantaranya mengalami patah tulang ekor sirip yang berakibat fisik anakan ke arah sirip terlihat bengkok.

Ketiga:
Prospek Ikan Cupang, yang kalau di daerah Nubie di sekitaran Cipadu Ciledug, sudah mulai ada bermunculan kios-kios yang menjual Cupang varian kekinian dengan harga kisaran 50-250 ribu, sedangkan komunitas belum terlalu nampak karena mungkin bergerak via dunia maya, tapi paling tidak di daerah Nubie sudah mulai banyak pehobi ikan Cupang yang kadang dibeberapa kios jam 12 siang sudah kehabisan kutu air karena banyaknya peminat.

Spoiler for Salah satu Kios Cupang dekat rumah:

Penutup:
Demikian kesan suka dan duka singkat dari Nubie yang memelihara Ikan Cupang di masa pandemi, yang intinya cukup menyenangkan walau Nubie belum bisa telaten, tetapi yang mengesankan waktu berhasil mengembangbiakkan kecil kecilan hingga burayak tumbuh dewasa.

Tren Cupang seperti halnya tanaman setidaknya membantu pemerintah juga selama Pandemi, karena merawatnya lebih banyak di rumah saja dan mendorong kreativitas dengan metode persilangan yang menghasilkan Cupang indah bernilai tinggi sebagai bagian tetap produktif di masa Pandemi.

Burayak Nubie yang tumbuh dewasa:

Sekian dan mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan dari tulisan yang bersumber dari opini dan dokumentasi pribadi, terima kasih dan sehat selalu.

sunshii32Avatar border
sunshii32 memberi reputasi
1
1.4K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan