Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Adek1299Avatar border
TS
Adek1299
Cinta Dalam Diam


Cinta adalah suatu hal yang berhubungan dengan hati dan perasaan. Tidak ada definisi khusus tentang cinta. Semua tergantung pada setiap individu yang merasakannya. Ada yang bilang cinta itu indah, omong kosong, sakit dan masih banyak lagi lainnya. Untukku, cinta adalah anugerah. Anugerah yang memberiku kesempatan untuk mengenal seseorang lebih dalam.

aku mulai mengenal cinta saat sudah duduk dibangku SMA, kelas dua. Sebelumnya, aku tidak pernah tahu bagaimana makna suka pada seseorang, terlebih pergaulanku yang sangat diawasi oleh keluarga.

Jangan tanya apakah cintaku berbalas saat itu, karena nyatanya aku hanya mencintainya dalam diam. Yah, diam-diam aku memperhatikannya, diam-diam aku mencari tahu tentang dirinya, diam-diam aku menulis banyak puisi untuknya dan diam-diam aku ingin dia bisa peka dengan diriku. Walaupun aku tahu itu mustahil.

Aku diam
Diam dalam keheningan pikiranku sendiri
Diam dalam lamunanku tentangmu
Diam tanpa berani berucap apapun padamu


Empat baris kalimat diatas merupakan salah satu coretanku dibuku kecil yang kusebut diary.

Dia mungkin tidak terlalu tampan untuk ukuran pria idaman para wanita. Tapi, aku suka kesederhanaan yang dimilikinya. Sama dengan orang pada umumnya, disaat hatinya menyukai seseorang maka apapun yang ada pada orang tersebut pasti disuka. Mulai dari sikap, tingkah laku, paras termasuk juga kebiasaan.

Bisa dibilang, dia adalah cinta pertamaku. Meskipun aku tergolong perempuan pendiam, munafik jika aku tidak berharap suatu hal yang membuatku bahagia memilikinya. Aku juga pernah berharap bisa menjalin suatu hubungan dengannya meskipun bukan pacaran. Setidaknya teman cukup untukku. Tapi apa daya, kelasku berbeda dengannya. Akupun tidak punya nyali untuk mendatanginya meski sekedar berkenalan. Rasanya melakukan itu lebih sulit daripada menghapalkan rumus fisika yang rumit.

Perasaanku padanya tetap sama sampai kami lulus dari seragam abu-abu. Masa terindah menurut banyak orang. Namun, tidak untukku.
Pendidikanku terasa hambar tanpa warna dan kenangan yang sangat berkesan untukku. Semua itupun tidak lepas karena pergaulanku yang sangat dibatasi. Aku pun tidak terlalu ambil pusing dengan masalah itu, karena untukku, perintah orangtuaku lebih utama.

Rasa yang kumiliki untuknya mulai pudar saat kami tidak lagi berpapasan disekolah. Yang kutahu, dia sudah melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan aku memilih merantau karena tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi waktu itu.

Aku hanya berdoa semoga dia sukses dalam mencapai cita-citanya.





0
264
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan