Zaman sekarang sudah canggih. Sangat berbeda dulu dan sekarang. Kalau dulu apa-apa masih terbatas, untuk mendapatkan dan mengetahui informasi saja masih dari mulut ke mulut atau kabar burung saja.

Kemudian sedikit berkembang, sudah ada informasi digital melalui internet. Disini selain kita mencari dan mendapatkan berita, kita juga bisa menyampaikan berita. Bisa terkait berita-berita di lingkungan sekitar malah.

Bukan hanya reporter, semua orang pun bisa memberikan dan menyebarkan berita. Namun seiring zaman, di era 20an ini justru lama kelamaan individu banyak memberitakan masalah hidupnya pribadi.

Source Image

Dikit-dikit update, dikit-dikit upload, dikit-dikit yang gak penting disebarkan, sampai-sampai masalah pribadi didramatisir dengan harapan banyak orang yang tertarik, dan membuatnya tenar.

Menurut ane hal seperti ini disebabkan oleh perubahan itu sendiri. Dimana platform yang diberikan sudah semakin lengkap, sehingga membuat semua individu bisa menyebarkan apa saja yang dipikirkan, dan bahkan yang dialaminya.

Source Image

Ane memandangnya sebagai pansos (panjat sosial). Gak bisa dipungkiri sih gan kalau zaman sekarang orang-orang hidupnya lebih banyak ke sosial media. Kehidupan sosialnya diangkut semua ke dunia online.

Gak bisa tenang kalau sehari aja gak update status dan memberitakan keadaannya hari itu. Bahkan yang mirisnya kalau aib yang harusnya di simpan rapat-rapat dalam dirinya dan atap rumahnya sendiri, malah di sebarluaskan.

Kalau masalah aibnya serius apakah patut untuk disebarluaskan? Lalu apakah semua orang akan menanggapinya sebagai hal yang positif? Boro-boro bakal dianggap positif, kalau dianggap gak penting? Mending lagi dianggap, kalau sama sekali gak digubris?

Padahal tujuannya orang-orang yang memberitakan masalah pribadinya ke publik kan untuk cari perhatian, cari simpatik, dan ujung-ujungnya cari ketenaran dari hal yang diunggahnya tersebut.

Lantas apakah salah memberitakan masalah dan aib pribadi?

Menurut ane pribadi gak ada masalah. Karena itu kan akunnya dia, masalah pun masalah dia. Mau di share juga kan ke akun sosial media punya dia sendiri. Jadi ane sebagai sesama pengguna sosial juga itu pilihan ane mau ikut nimbrung ke masalah dia apa enggak.

Kalau ane sih ogah lihat yang lebay-lebay. Yang mendramatisir masalah, apalagi itu aib. Entah ya, ane memandang hal semacam itu justru bukan dari sisi permasalahan yang ia rasakan, tetap melihat dari sisi 'mengapa ia mengunggah masalahnya ke sosial media'.

Source Image

Ya walaupun mungkin niatnya bagus ya. Misalnya untuk pelajaran bagi yang lain. Tapi apa ya harus dengan cara yang dramatis dan sedih-sedihan. Banyak cara kok sebenarnya gak harus sedih.

Ane rasa segala sesuatu yang terjadi di dunia persilatan gak ada yang salahnya, kecuali itu kejahatan SARA aja. Itu aja. Kalau yang lain ane rasa ada sisi positifnya. Tinggal kita aja menanggapinya bagaimana.

Semoga bermanfaat.
Jumpa lagi di thread ane selanjutnya ya.

Sumber: Opini Pribadi
Referensi: Klik
@abdulqadirz©2021