marilyn88Avatar border
TS
marilyn88
Kisah Tempat-Tempat Penuh Boneka Yang Bikin Merinding
Jika satu boneka dianggap lucu oleh beberapa orang, bagaimana pandangan kamu jika melihat kumpulan boneka mendiami rumah layaknya penghuni yang tinggal bersama manusia..??



Queen Athena adalah seorang wanita berusia 30 tahun yang mengkoleksi puluhan boneka berjenis Spirit Dolls yang tertata rapih di rumahnya yang terletak di Jalan Jayagiri, Denpasar, Bali.

Boneka-boneka ini telah dikoleksinya sejak awal 2019 lalu, yang mengejutkan Queen Athena mengaku merawat boneka selayaknya bayi, dengan memberikan mereka susu, permen, dan cokelat, menyisir rambut, hingga mengganti baju secara berkala.

Boneka tersebut juga diakuinya bukan sembarang boneka, karena memiliki arwah di dalamnya. Ada sekitar 45 boneka tertata rapih di lemari rumah Queen Athena.

Queen juga mengakui bahwa boneka-boneka koleksinya kerap menunjukkan eksistensinya dengan menjatuhkan benda atau menggerakkan kepala.



Sekilas apa yang dimiliki oleh Queen Athena mirip apa yang dilakukan oleh Roy Kiyoshi di kediamannya. Pria indigo ini memang sering membawa boneka kebeberapa acara, dan ternyata menyimpan puluhan boneka di ruangan khusus dalam rumahnya.

Roy yang memanggil dirinya uncle pun rajin berkomunikasi dengan boneka yang dimilikinya, bahkan memberi mereka makan.



Salah satu boneka mengerikan yang dimiliki pria 33 tahun ini adalah boneka gumanthong, boneka legendaris asal negeri gajah putih yang diceritakan selalu dihuni arwah bayi di dalamnya.



Dipedalaman sebelah barat pegunungan Jepang ada sebuah desa bernama desa Nagoro. Desa ini sangat istimewa, sebab penghuninya bukanlah manusia. Penghuni desa yang sangat terpencil ini di dominasi oleh boneka-boneka berukuran manusia.

Berdasarkan hasil penelusuran di desa terpencil ini yang terletak di sebuah lembah Prefektur Tokushima, tepatnya di Pulau Shikoku, Jepang harus.menempuh jarak lebih dari 730 km dari Tokyo.

Sebelum di penuhi boneka, desa Nagoro ramai penduduk. Namun karena lokasinya terpencil dan situasi ekonomi, memaksa warganya memilih pindah ke kota.



Untuk menghidupkan desa kembali, seorang seniman paruh baya bernama Tsukimi Ayano mulai membuat boneka berukuran manusia sekembalinya merantau dari Osaka, Jepang selama berpuluh-puluh tahun. Nenek Ayano pada tahun 2002 ia terkejut karena kampung halamannya begitu sepi dan sunyi.

Hingga saat ini nenek Ayano telah membuat lebih dari 350 boneka manusia yang tersebar diseluruh desa.

Boneka buatannya merupakan replika dari orang-orang yang pernah tinggal di desa Nagoro, mulai dari bentuk tubuh, wajah, dan rambut. Boneka-boneka tersebut juga dikenakan pakaian persis seperti warga desa yang telah tiada.

Nenek Ayano meletakan boneka-boneka manusia tepat dimana dahulu orang-orang tersebut sering berada.

Jangan kaget jika boneka-boneka berukuran manusia tersebar diseluruh desa Nagoro, baik di halte, sekolah, rumah-rumah, emperan toko, jalanan, kursi taman, hingga diatas pohon.











Seperti itulah suasananya di desa Nagoro, aura paling terasa mencekam berada di area sekolah, di area sekolah ini seolah terdengar suara riuh anak-anak.

Suasana kian terasa mencekam saat berada di desa Nagoro pada malam hari, walau mata-mata boneka ini hanya memandang kosong, kamu akan merasa mata mereka sedang memperhatikan gerak-gerik kita.




anton2019827Avatar border
anton2019827 memberi reputasi
1
976
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan