izhmashtomoeAvatar border
TS
izhmashtomoe
Peninggalan manusia prasejarah di nusantara. Apakah Candi Borobudur termasuk?


Hai sobat kaskus! Bisa kita ketahui Indonesia merupakan daerah yang kaya akan sejarahnya. Mulai dari prasejarah sampai zaman modern. 

Indonesia memiliki banyak sekali peninggalan masa prasejarah. Hal ini diakibatkan banyaknya perbedaan kebudayaan di Nusantara. Evolusi pada kehidupan manusia prasejarah membuat peninggalan mereka yang bervariasi seiring waktu. Mereka yang awalnya menggunakan batu berevolusi menjadi menggunakan kapak logam. Memang evolusi ini terjadi secara bertahap, tidak terjadi secara langsung. Karena hal ini, evolusi kebudayaan manusia prasejarah menjadi sangat lama. 

Mari kita mulai dengan peninggalan budaya "food gathering"

Peninggalan Budaya "Food Gathering"

Di masa ini, perkakas yang digunakan manusia masih bersifat sederhana. Karena mayoritas alat-alat ini terbuat dari batu. Salah satunya adalah kapak genggam. Kapak ini terbuat dari batu yang memiliki permukaan kasar. Kapak ini digunakan untuk memahat tulang dan memotong kayu. Kapak ini banyak ditemukan di Pacitan Jawa Timur. Oleh karena itu Von Koenigswald disebut alat dari Kebudayaan Pacitan.

(kapak yang terbuat dari batu)


Selain perkakas batu, manusia di zaman ini juga menggunakan alat dari tulang. Alat ini lebih kokoh daripada kayu namun lebih lunak daripada batu. Alat ini memiliki ujung yang tajam, dan digunakan sebagai penusuk. Alat ini berfungsi untuk menggorek ubi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga bisa digunakan untuk menangkap ikan. Manusia purba yang diduga menggunakan alat ini adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis. Alat ini sering ditemukan di Daerah Ngandong, Jawa Timur. Oleh karena itu alat ini disebut sebagai hasil Kebudayaan Ngandong. 


(perkakas dari tulang)


Selain perkakas, juga ditemukan peninggalan yang berupa kjokkenmondinger. Yaitu tumpukan sampah dapur dari bekas kerang pada masa mesolithikum. Kjokkenmondinger sering ditemukan di pesisir pantai Sumatra. 


(kjokkenmondinger)


Lukisan gua juga sering ditemukan di zaman ini. Lukisan yang sering digambar adalah bentuk perahu, telapak tangan, hewan, dan garis abstrak.


(lukisan dinding gua)


Budaya peninggalan "food gathering" sudah kita bahas. Sekarang kita akan lanjut membahas peninggalan budaya "Bercocok tanam."

Peninggalan Budaya "bercocok tanam"

Pada masa ini, teknologi sudah lebih maju. Perkakas menjadi lebih halus, berbeda dengan budaya sebelumnya. Seperti peninggalan kapak lonjong dan kapak persegi. 

Kapak lonjong berbentuk lonjong dan terbuat dari batu kali. Biasanya dipasang dengan tangkai. Memiliki 2 kelompok yang berbeda, yaitu walzenbeil dan kleinbeil. Walzenbeil adalah kapak lonjong yang berbentuk lazim, sementara itu kleinbeil adalah kapak lonjong yang memiliki ukuran yang lebih kecil dari walzenbeil. Kapak ini berfungsi sebagai lambang kebesaran, alat upacara, jimat, perkakas bercocok tanam, perkakas, dan alat tukar. Kapak ini banyak ditemukan di Sulawesi, Maluku, dan Papua. 


(kapak lonjong)


Kapak Persegi berbentuk persegi dan terbuat dari batu api yang diasah hingga halus sampai ujungnya tajam. Kapak ini berfungsi sebagai perkakas pertanian, alat untuk membuat bangunan, alat tukar, jimat, dan alat upacara. Biasanya, kapak ini ikut dimasukkan kedalam kuburan orang meninggal sebagai benda penting untuk dibawa ke alam selanjutnya. Kapak ini biasa ditemukan di Sumatra, Jawa, Nusa tenggara, dan Kalimantan.


(kapak persegi)


Selain kapak, beberapa benda peninggalan lainnya adalah alat perkakas yang terbuat dari obsidian dan mata panah yang berfungsi untuk berburu dan menangkap ikan. 


(mata panah obsidian)


Sekarang, kita akan lanjut dengan pembahasan peninggalan budaya selanjutnya. Yaitu budaya perundagian.

Peninggalan Budaya Perundagian (zaman logam)

Di zaman ini, manusia mulai menggunakan logam untuk aktivitas mereka sehari-hari. Aktivitas mereka juga sudah berevolusi. Mereka sudah mahir dalam bertani, menggunakan emas untuk membuat perhiasan, dan juga memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme. Perkakas yang mereka miliki sudah lebih maju dari budaya sebelumnya. Kapak yang mereka gunakan untuk keperluan sehari-hari bukan berasal dari batu lagi, melainkan dari logam. 


(kapak yang terbuat dari perunggu)


Candrasa adalah salah satu hasil kebudayaan ini. Kapak ini terbuat dari logam dengan bentuk runcing dan melengkung di ujungnya. Kapak ini digunakan untuk keperluan upacara. Kapak ini terlihat indah jika dilihat. Hal ini juga membuktikan keahlian mereka dalam membuat kapak tersebut. Kapak ini juga memiliki ukiran yang indah disisinya. 


(sebuah candrasa)


Selain perkakas, beberapa alat yang digunakan untuk membantu pekerjaan manusia, dan juga untuk keperluan ritual upacara juga dibuat. Seperti nekara, moko, dan arca perunggu.

Nekara adalah sebuah gendang yang terbuat dari perunggu. Nekara berasal dari Vietnam dan dibawa oleh bangsa deutro melayu. Nekara banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Pulau Rote, Pulau Selayar, dan Kepulauan Rei. Fungsi dari nekara adalah sebagai pengiriing ritual upacara.


(nekara)


Moko adalah sebuah drum yang terbuat dari perunggu. Moko banyak ditemukan di Pulau Alor dan Flores. Moko berfungsi sebagai alat tukar, pedamping dalam kubur, mas kimpoi, dan juga perlengkapan upacara besar. Moko juga sering diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya.


(moko)


Arca perunggu, berdasarkan namanya adalah sebuah patung yang terbuat dari perunggu. Patung ini biasanya disembah sebagai tanda penghormatan kepada nenek moyang mereka, atau juga bisa digunakan sebagai media seni rupa. Arca ini biasa berukuran sedang, berbentuk manusia atau hewan, dan biasa diberi cincin dibagian atasnya. Arca perunggu ditemukan di Riau, Palembang, dan Bogor. 


(arca perunggu)


Peninggalan budaya megalithikum

Budaya megalithikum adalah sebuah kebudayaan dimana manusia mulai membuat monumen-monumen yang terbuat dari batu. Beberapa suku masih mempertahankan kebudayaan megalithik mereka. Salah satunya adalah kebudayaan masyrakat nias yang masih identik dengan kebudayaan megalithik. Beberapa peninggalan budaya megalithik adalah punden berundak, waruga, dolmen, arca batu, peti kubur batu, sarkofagus, dan menhir.

Peninggalan budaya megalithik memiliki banyak sekali peninggalan yang berupa kuburan. Masing-masing tempat memiliki metode penguburan mereka masing-masing. Seperti di Minahasa, banyak ditemukan waruga. Yaitu sebuah tempat yang berbentuk persegi 4, dan ditutup oleh sebuah atap batu. Nantinya sang mayat akan dimakamkan dengan posisi duduk atau posisi jongkok. 


(sebuah situs waruga)


Sarkofagus berbentuk seperti sebuah lesung dan nantinya akan diberi penutup diatasnya. Sarkofagus banyak ditemukan di Mesir, Sumba, Minahasa, dan Jawa Timur. 


(sarkofagus)


Peti kubur batu terdiri dari 6 buah batu. 2 batu lebar, 2 batu panjang, 1 alas dan 1 lagi sebagai penutup. Ditemukan di Gunung Kidul, Kuningan, Lampung, Tuban, Dan Bojonegoro.


(peti kubur batu)


Beralih dari media pemakaman, kita akan membahas soal media pemujaan dan persembahan. Seperti dolmen, punden berundak, arca batu dan menhir.

Dolmen adalah sebuah tempat untuk persembahan sesajen. Sesajen ini nantinya akan dipersembahkan kepada roh nenek moyang mereka. Dolmen berfungsi sebagai sarana penyembahan dan pemujaan. Dolmen banyak ditemukan di seluruh dunia, seperti di Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia. 



(sebuah dolmen)


Punden berundak adalah sebuah piramida yang berundak. Biasanya punden berundak memiliki 3 tingkatan. Tingkat pertama yaitu kehidupan di rahim ibu, tingkat kedua yaitu kehidupan saat masih hidup, dan tingkat ketiga yaitu kehidupan di alam baka. Punden berundak berfungsi sebagai tempat penyembahan terhadap roh nenek moyang mereka. Contoh punden berundak adalah Candi Borobudur yang terletak di Magelang. 


(candi borobudur)


Menhir adalah sebuah batu tunggal, biasanya berukuran besar. Namun menhir juga bisa ditemukan dengan keadaan berkelompok. Menhir juga memiliki pahatan pada permukaannya. Menhir berfungsi sebagai sarana pemujaan roh nenek moyang. Menhir banyak ditemukan di Eropa, Timur Tengah, Afrika, serta Asia. 


(sebuah menhir)


Arca batu, sesuai namanya. Adalah sebuah patung yang terbuat dari batu. Memiliki fungsi sebagai sarana penyembahan nenek moyang dan sebagai media seni rupa.


(arca batu)


Berikut adalah peninggalan nenek moyang kita yang sudah tinggal di nusantara untuk waktu yang sangat lama. Memiliki saran? tinggal bilang saja! Sampai bertemu di lain waktu!

Wassalammualaikum wr wb
0
1.2K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan