Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bingsunyataAvatar border
TS
bingsunyata
Pemaksimalan Penggunaan Lahan (5 B)
Errr..., kali ini threadnya cuma merupakan mod dari thread sebelumnya, mengenai upaya untuk berusaha selaras dengan lingkungan yang ada terkait masalah air hujan yang mungkin dirasa berlebih bagi sebagian kalangan yang lagi merasakan. 

Mungkin masih ada yang bingung terkait penerapan dari apa yang dikemukakan disana, oleh karena itu saya tampilkan sebuah contoh kasarnya seperti gambar yang dibawah ini ...
 


Sederhana, khan tampilannya ? emoticon-Big Grin
Bisa dilihat disana perbedaan antara konsep "water capasitor" berupa bak itu dengan bak kontrol air yang ada disebelahnya.
Yang tampak kuning berkilauan dibagian kanan bawah itu kran, bukan emas, yah ... emoticon-Big Grin 
Tidak perlu yang gede-gede banget, atau malah yang kecil-kecil banget, cukup dengan yang ada di pasaran. Tapi kiranya dipilih yang tahan korosi dari air hujan agar awet tahan lama.

Untuk materialnya, kalau tidak terlampau besar, tangki yang dari fiber itu mungkin bisa dipakai. Tapi kalau yang berukuran besar, concrete kiranya lebih cocok.

Untuk skema (tampak samping) dan langkah kerjanya ada dibawah ini ..

Pertama, kondisi baknya pada kreasi yang jenis ini, memang dalam keadaan terbuka.

1. Air dari talang masuk mengisi tangki/bak A, dimana sebagian dari air  yang tertampung itu akan mengalir keluar, tapi dengan debit yang tidak sama dengan yang masuk dari talang melalui pipa yang ada dibagian bawahnya, atau tidak bila air hujan itu akan digunakan untuk keperluan lain.

2. Ketika air pada tangki/bak A sudah penuh dia akan luber ... 

3. Dan masuk pada tangki/bak B. Dengan kondisi yang sama pada tangki/bak A, dimana pada pipa penghubung antara tangki A dan kran otuput, ada lubang yang membuat air pada tangki/bak B bisa mengalir keluar, tapi tetap dengan debit yang tidak sama dengan yang masuk kedalamnya.

4. Ketika tangki/bak B telah penuh dia akan luber, dan baru akan masuk ke saluran atau bak kontrol yang ada di dekatnya.

5. Bila air itu akan digunakan nantinya untuk keperluan sehari-hari, krannya bisa ditutup saat hujan. Kelebihan air bisa terbuang dengan sendirinya dari tangki/bak A dan B ketika ia meluber. Sebaliknya bila tidak akan digunakan, krannya bisa dibuka seperlunya/secukupnya. Tidak perlu bingung dengan jentik nyamuk, karena itu akan terbuang tidak dalam waktu yang terlalu lama. Tapi bila airnya ingin digunakan (untuk siram-siram tanaman misalnya, yang mana itu bagus, kalau hujannya tidak mengandung polutan terlalu banyak), kiranya bisa dimasukkan ikan hias jenis tertentu yang doyan akan jentik nyamuk.

Seperti begitulah kiranya penampakan dari contoh pengaplikasian konsep water capacitor itu. Dari itu juga masih bisa dikembangkan lagi pada bentuk lain, semisal ditambahi bagian pot untuk menanam tanaman, ditambahi ornamen tertentu, sehingga bisa difungsikan pula sebagai salah satu faktor pembentuk estetika rumah, dan sebagainya.

Maaf bila saya tidak menerakan bentuk jadi aslinya, karena memang tidak ada. emoticon-Big Grin
Dan kalau ada yang protes mengapa cuman 'omong doang' aja, kok tidak dipraktekkan apa yang diomongkan ...  
Itu terjadi karena ditempat yang saya 'numpang ngenger ini sekarang, halamannya masih cukup luas, hingga bisa difungsikan sebagai area resapan. Sehingga air yang jatuh dari talang, cukup saya alirkan ke halaman, dan air hujan yang jatuh ke atap tidak mengalir ke selokan, kecuali kalau teramat sangat deras hujannya.

Peeeace 4 all

Diubah oleh bingsunyata 20-02-2021 11:56
CahayahalimahAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan Cahayahalimah memberi reputasi
2
645
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan