Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

TheJaniseAvatar border
TS
TheJanise
JIKA SAJA TIGA BULAN LEBIH AWAL - Part 1

*property of Robert J Steinberg

"Lama aku mendamba
akan seorang laki-laki sederhana
bukan yang muluk menawarkan nirwana

Hingga suatu ketika kumenemukannya
dari sebuah tempat berjarak namun sangat dekat dengan realita

Kala itu hidup masih sama
jauh dari kata sempurna
namun bersamanya menjadi lebih bermakna"

___________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________

Aku mengenalnya tanpa sengaja. Saat seorang teman baik yang juga mantan sejawat, tiba-tiba membutuhkan bantuan seorang penerjemah pada pertemuan wawancara kerja. Pihak pewawancara datang dari negeri lain dalam rangka mencari partner pembukaan cabang baru perusahaan di Indonesia. Dan meski aku tak bisa berbahasa asal mereka, masih ada pilihan untuk bertukar kata dalam satu bahasa lain yang ditutur banyak orang di dunia.

Hotel Sultan, Mei 2010

Dengan terburu-buru aku mengedarkan pandangan keliling mencari paling tidak sebuah wajah yang familiar. Sudah 5 menit aku terlambat, berjibaku dalam taksi melalui kemacetan antara Timur dan Selatan. Dan lalu aku melihatnya.

Iwan melambai padaku dari sudut kanan belakang ruangan di sebuah restoran kecil namun sarat akan kemewahan. Kulihat ia tak sendiri, bersama 3 wajah asing yang sama sekali belum pernah kujumpa. Dengan sigap aku menghampirinya lalu meminta maaf atas waktu mereka yang terbuang menungguku tiba serta memperkenalkan diri sebagai penerjemah sang kawan lama. 10 menit berlalu dalam percakapan sederhana, hanya demi mencairkan suasana, sebelum wawancara terlaksana.

Perkenalan dengannya tiada meninggalkan kesan. Juga tanpa kata perpisahan yang berlebihan. Hanya terakhir kudengar, Ia berkata pada rekannya, akan menelepon delivery Mcdonalds untuk bekal makan di dalam kamar.

___________________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________________

Plaza Semanggi, Agustus 2010

Tiga bulan berlalu sejak pertemuan pertama di Hotel Sultan. Lagi-lagi aku bersedia memenuhi kewajiban sebagai teman. Menemani Iwan dalam finalisasi tawaran pekerjaan. Bertemu kembali dengan calon rekan kerja yang jika tak salah kuingat Bryan lah namanya. Kali ini dengan suasana yang jauh lebih kasual, dalam wawancara makan malam yang akhirnya membuahkan kesepakatan.

Saat hampir penghujung pertemuan, aku tak sengaja keceplosan. Saat ia bertanya rencana ku menghabiskan akhir pekan. Ku beritahu aku akan menyewa villa di pegunungan, bersama Iwan dan kawan-kawan dan begitu saja aku menawarkan untuk Ia bergabung bersama jika tiada acara di akhir pekan. Dan begitu saja Ia pun menerima. Mengakhiri pembicaraan dengan bertukar nomer telepon selular dan janji bertemu lagi dengan diantaranya dua kali mengajak ku berjabat tangan. Dan saat ku menyadarkannya, bahwa kami sudah sebelumnya bersalaman, wajahnya memerah seakan telah melakukan hal yang memalukan. Meski aku menganggapnya seperti layaknya sebuah hiburan yang menyenangkan.
___________________________________________________________________________________

Keesokan Harinya

Semua kawan bersepakat untuk memberiku pelajaran karena telah mengajaknya tanpa kesepakatan. Karena satu dan lain hal, mereka menyuruh ku membatalkan tawaran tanpa harus menyinggung perasaan.

Kuputuskan meneleponnya saat itu juga demi menghindari PHP berlebihan. Beruntung ku, dia bisa menerima alasan. Namun dengan satu pertukaran. Ku tawarkan akan mentraktirnya menonton bioskop dan makan, sekembalinya dari liburan.

___________________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________________

Senin, 2 Agustus 2010

Iwan, aku dan Bryan berjalan menuju lift seselesainya kami melihat-lihat ruangan kantor di salah satu gedung di sisi jalan utama Rasuna Said. Persis bersebelahan dengan gedung dimana kantor Kaskus berada. Karena Iwan dan Bryan perlu bergerak cepat untuk mempersiapkan kantor cabang yang akan dibuka di tahun yang sama. Sementara aku hanya berada disana untuk membantu kawan tanpa iming-iming bayaran.


Saat berdiri menunggu lift, ia berkata,

"You know, there's a good movie playing tonight at the teather,(Ia meyebutkan judulnya tapi aku sama sekali tak bisa mengingatnya), how bout we go and call it even?"
(Kau tau, malam ini ada film bagus di bioskop, gimana kalau kita pergi menonton dan menganggapnya impas?)


Seperti yang pernah kujanjikan padanya maka akupun menyanggupinya dan berpamitan dengan Iwan, kami pun beranjak menuju lokasi menonton dengan berjalan kaki sambil membuka percakapan.

Ternyata Ia adalah seorang yang muda dan cukup menyenangkan. Berusia hanya setahun lebih tua dari ku dengan wawasan yang banyak menghabiskan waktu mengelilingi dunia dan hanya sesekali saja berpulang ke kampung halaman karena tuntutan pekerjaan.

___________________________________________________________________________________

Saat film sedang diputar aku beberapa kali melihat dari sudut mata dan menyadari bahwa Ia agak gelisah dan membuatku jadi agak sedikit gusar. Entah mengapa. Hingga tiba-tiba, aku merasakan jarinya menyentuh jariku ragu-ragu dan membuatku mengalihkan pandang sepenuhnya dari layar. Memandangnya. Ku lihat Ia tersenyum tersipu sementara tangan kirinya kini telah sepenuhnya menutupi tangan ku. Menunggu.

___________________________________________________________________________________

Tak pernah terpikir olehku akan menjadi seperti ini, Ia menggenggam tangan ku erat saat kami berjalan keluar dari Bioskop dengan sesekali tersenyum lebar saat beradu pandang dengan ku. Manis sekali, kupikir saat itu.


It's late, I better take you home.- Bryan
(Sudah larut, lebih baik kita pulang)

No it's fine, we still have time. I can walk you home and take a taxi from there. We can't have any bad guys go and bug you on your way home, alone at this hour, right? - Aku
(Ngga masalah, kita masih punya waktu. Aku bisa menemanimu sampai rumah lalu mencegat taxi dari sana. Kita ngga bisa biarin kamu diganggu orang jahat saat kamu jalan sendirian selarut ini kan?)

Lalu dia tergelak,

Realy? You'd do that for me? - Bryan
(Bener? Kamu mau nemenin aku?)

Ia sedikit mengejek, membuatku memutar mata.

Sure, why not? Let's go! - Aku
(Tentu, kenapa ngga? Ayolah!)

Aku menarik tangannya, berjalan ke arah gedung apartemen yang sebelumnya sempat Ia ceritakan.

___________________________________________________________________________________

Hanya butuh 15 menit berjalan kaki untuk sampai ke depan gedung apartement tempat Ia tinggal sementara.


Alright, this is me. Now let's get that taxi to take you home.- Bryan
(Baiklah, aku sampai disini. Sekarang lebih baik kita cari taksi untukmu pulang)

Ia berkata sambil merangkul bahu ku, sementara mengedarkan pandangan, siap menyetop taksi yang akan melewati jalan ini.

Tak butuh lama karena memang area ini terkenal sibuk sejak pagi hingga malam dengan banyaknya Mall, Rumah Sakit besar dan deretan gedung-gedung perkantoran dan apartement yang menjulang tinggi. Sebuah taksi burung biru berhenti di pinggir jalan tempat kami berdiri, siap membawaku pergi.


Alright, I'm off. See you when I see you yeah?- Aku
(Yaudah, aku pulang. Ketemu lagi saat nanti kita ketemu lagi ya?)

Namun saat aku telah duduk nyaman di kursi belakang sebelah kiri, setelah menutupkan pintu mobil untuk ku, Ia cepat-cepat berlari memutari taksi dan masuk melalui pintu kanan lalu duduk manis disebelah ku. Sementara aku memandangnya keheranan.

You didn't think i'll let you go home alone at this hour did you?- Bryan
(Kamu ngga berpikir aku akan membiarkan kamu pulang sendirian larut malam seperti ini kan?)

Ia nyengir lebar sambil kembali menggenggam tangan ku. Sementara aku? Flabbergasted! Aku benar-benar berfikir perilaku laki-laki ini sungguh manis.

Malam itu Ia menurunkan ku di depan rumah dan meninggalkan ku persis didepan pagar dengan sebelumnya mengecup lembut pipi ku sebelah kanan sebelum kembali menaiki Taksi untuk membawanya kembali ke tempat semula kami menaikinya. Ia menolak ajakan ku untuk mampir karena alasan tidak enak malam-malam bertamu ke rumah orang, apalagi jika harus bertemu orang tua ku. Ngga akan menjadi kesan pertama yang baik menurutnya.

___________________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________________

Kisah ku bersamanya hampir bisa dibilang biasa saja, hanya cara ia membawa dirinya dan bagaimana Ia memperlakukan ku yang kuanggap sangat istimewa. Seperti pasangan-pasangan muda lainnya, waktu bersama hanya kami habiskan untuk menonton di Bioskop, makan di luar, menonton DVD atau masak bersama di apartemennya. Hanya begitu-begitu saja. Tapi ada satu kegiatan yang bagi ku luar biasa, saat jika aku sedang menghabiskan waktu di apartementnya, kami biasa menyusuri jalan berdua berjalan kaki berputar-putar di lingkungan tempat tinggalnya sambil sesekali berhenti di warung atau mini market terdekat untuk membeli minum dan menghilangkan dahaga. Perjalanan kaki larut malam yang begitu mengisi diri, menuntaskan dahaga atas keinginan mengenali satu sama lain lebih dalam. Percakapan-percakapan yang sarat akan informasi pribadi, cita-cita dan harapan. Mungkin karena kami berdua adalah sama. Sama-sama pecinta yang melankolis dan panjang-angan.

Akan kuceritakan beberapa percakapan yang sampai saat ini tanpa berusaha pun tak pernah bisa ku lupakan.

___________________________

I think I need to read more, Imma buy that kindle DX. Can I?- Bryan
(Kupikir aku harus lebih banyak membaca, akan kubeli saja kindle DX. Boleh ya?)

Sure, why not. Buy it if it makes you happy. - Aku
(Tentu, kenapa ngga. Belilah jika itu buat mu bahagia)

In that case, Imma buy you too. - Bryan
(Kalau begitu, aku juga mau beli kamu)

What? Why would you do that? - Aku
(Apa? Kenapa begitu?)

Because you make me happy too, obviously! - Bryan
(Tentu saja karena kamu juga buat aku bahagia!)
_________________________________________

Saat aku sedang sibuk berjibaku mencari pekerjaan karena baru saja resign dari kantor lama ku.


Why would you make having no job, so much of deal?- Bryan
(Kenapa jadi masalah banget buat mu kalau ngga punya kerjaan?)

Yeah, well, I need to work to have earnings, Dude! Even if I don't need to pay the bills hence living with my parents. I still need to work. - Aku
(Ya kan aku harus kerja biar bisa dapat penghasilan lah! Meski aku juga ngga perlu bayar tagihan ini itu karena tinggal sama orang tua ku. Aku tetep harus kerja)

No. You don't. Because I'm gonna marry you anyway, I'll give you the money. - Bryan
(Ngga perlu. Kan aku juga akan nikahin kamu, aku yang akan kasih kamu uang)

And there He left me gasping and gawking at him the whole time.
________________________________________________________________

Saat kami sedang mencoba menyatukan perbedaan. Maaf, bukan bermaksud SARA, hanya mencoba menjelaskan betapa memori akan laki-laki ini begitu tak lekang waktu dalam ingatan ku.


I can't marry someone whose not from the same religion. It's not about my family, it's just what I believed in. - Aku
(Aku ngga bisa menikah dengan berbeda keyakinan. Bukan sama sekali tentang keluarga ku, tapi memang itulah yang kuyakini)

It's okay, I don't mind being a m****m, you just need to teach me how to.- Bryan
(Ngga masalah. Aku ngga keberatan jadi m****m, kamu tinggal harus ajarin aku aja gimana caranya)

Realy? You'd do that? - Aku
(Benarkah? Kamu bersedia?)

Of course. For you anything! Listen, I was born and raise not knowing anything about religion. Nobody taught me anything about it, not even my family. But seeing you and your family and how your parents brought you up and the person you've become, I want it. I want to thank your God for blessing my life with you and if converting to your religion being the only way to do it then it's all good. - Bryan
(Tentu aja. Apapun buat kamu! Aku kasih tau ya, aku itu lahir dan besar tanpa tau apa-apa tentang agama. Ngga ada yang ajarin aku, bahkan ngga keluargaku. Tapi melihat kamu dan keluargamu dan gimana orang tua kamu membesarkanmu sehingga menjadi seperti ini sekarang, aku mau. Aku mau berterima kasih sama Tuhan kamu karena telah memberkati hidup ku dengan keberadaanmu dan jika itu hanya bisa dilakukan melalui masuknya aku ke agamamu maka jadilah)

You sure? - Aku
(Yakin?)

Yeah, yeah! - Bryan
(Iya, yakin!)

But you know that being a m****m, at one point you might need to go through much, including being cirrcumsized, right? - Aku
(Tapi kamu tau kan saat menjadi m****m, pada satu titik kamu akan harus melalui banyak hal, termasuk disunat?)

Yep! You just tell me what to do and I'll do it. - Bryan
(Ya! Kamu kasih tau aja aku harus ngapain dan akan kukerjain)
_____________________________________________________

Saat aku bercerita tentang seringkalinya hubungan persahabatan ku kandas karena mereka telah menikah dan pasangan mereka merasa tak terlalu nyaman dengan kedekatan kami berdua yang berlainan gender. Tidak banyak orang yang percaya bahwa lain gender bisa hanya bersahabat tanpa harus ada rasa.


Well for once, I wouldn't blame their spouse if I were you. Cos I might be that person oneday. I don't think I'd too ever understand and accept you having such strong feelings towards anybody else except me or your family. Even if it's only a friendly kind of love and not romantic love. - Bryan
(Yah, aku sih ngga akan menyalahkan pasangan mereka kalau aku jadi kamu. Karena aku mungkin akan jadi seperti mereka suatu hari nanti. Aku pikir aku ngga akan pernah bisa pahami dan terima saat kamu punya perasaan yang kuat terhadap seseorang yang lain selain aku dan keluarga mu. Meski hanya sebatas cinta antar teman dan bukan cinta romantis)


Part2-Tamat
Diubah oleh TheJanise 20-02-2021 06:19
bejo888pordjoAvatar border
sunshii32Avatar border
terbitcomytAvatar border
terbitcomyt dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.9K
69
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan