Ibarat pepatah mengatakan, bahwa dunia ini memang tak selebar daun kelor. Namun, nyatanya pandemi COVID19 telah menjangkau hampir ke seluruh dunia. Dan sekarang kurang lebih setahun sudah virus berbahaya asal kota Wuhan Cina ini masih menyebar di Indonesia. Menginfeksi siapa saja tanpa pandang bulu, yang mana penderitanya akan mengalami gangguan pada sistem pernapasan bahkan kematian.

Pernyebaran Virus COVID19 ini begitu masif, jutaan orang di Indonesia telah terinfeksi, dengan puluhan ribu diantaranya menjadi korban jiwa. Gan-Sist bisa mengeceknya sendiri melalui situs ini covid19.go.id
So, masihkah kita harus mengabaikan ancaman dari Virus COVID19 ini?


sumber gambar

Bukannya ingin menakut-nakuti dengan adanya virus ini. Cuma, tetap, kita tak boleh terlalu lengah atau telalu abai juga dalam menerapkan protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah. Tetapi juga tak boleh terlalu paranoid yang justru malah akan membuat kita menjadi stress. Stress justru malah memicu timbulnya berbagai penyakit lainnya, ya misalnya saja yang paling sederhana kalau kita setres bakalan jadi susah tidur, trus kalau susah tidur dan kurang istiahat kita jadi jatuh sakit, bener nggak?

Lalu apa saja sih protokol kesehatan itu? Cuma 3M kok Gan-Sist, Mencuci Tangan, Memakai Masker, dan Menjaga Jarak Aman. Kalau misalkan Gan-Sist orang yang super duper sibuk apalagi bekerja di tempat yang tak menetap, misal saja sebagai tenaga marketing pada sebuah perusahaan, mungkin bakalan susah menemukan wastafel tempat untuk mencuci tangan. Kalian bisa mempergunakan hand sanitizer, yang kepingin proteksi tambahan, boleh juga mengenakan face shield.


sumber gambar

Memang terkesan ribet dan lebay ya Gan-Sist, tapi demi menghentikan penyebaran COVID19 dan juga melindungi diri sendriri serta keluarga kita di rumah dari ancaman tertular virus ini, so, its oke to be lebay.

Tapi ya gitu deh Gan-Sist, kita nggak dapat melihat keberadaan virus ini dengan mata telanjang, tetep aja virus ini menunjukkan angka peningkatan jumlah kasus terinfeksi di tiap bualannya bahkan tiap harinya. Tapi ane yakin, yang terinfeksi tersebut kebanyakan mereka oknum yang kurang taat dalam pelaksanaan protokol kesehatan, atau pun yang secara nggak sengaja tiba-tiba aja ikut tertular setelah mengalami kontak langsung dengan orang yang terinfeksi namun tanpa gejala (OTG).

Salah satu cara paling ampuh untuk menghentikan penyebaran Virus COVID19 ini ialah dengan melakukan vaksinasi menggunakan Vaksin COVID19.


sumber gambar

Ya, tentunya dengan cara menyuntikkannya ke dalam tubuh kita. Belakangan banyak orang yang masih ragu akan keefektifitasan dari Vaksin COVID19 yang sudah ditemukan oleh pemerintah Cina sendiri, yaitu Vaksin COVID19 yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Beijing Cina bernama Sinovac Life Science.

Tapi ane sendiri merasa yakin terhadap vaksin ini akan mampu menangani masalah COVID19 di Indonesia, alasannya antara lain :

1. Vaksin dari Sinovac proses pembuatannya melibatkan pemerintah Indonesia melalui perusahaan farmasi milik negara yaitu PT. Bio Farma. Dalam surat perjanjian kerjasama antara Sinovac dan PT. Bio Farma juga telah disetujui akan dilakukannya trasnfer teknologi dalam pembuatan Vaksin COVID19 ini. Jadi dengan demikian kedepannya Indonesia pun akan mampu membuat Vaksin COVID19 secara mandiri.

2. Vaksin Sinovac telah melalui 3 kali tahap uji klinis di Indonesia, tepatnya di Bandung Jawa Barat. Hasilnya menunjukkan hasil yang positif, dengan tingkat efikasi atau kemanjuran dalam menangkal virus ini mencapai 65,3 persen. Sedangkan WHO sendiri sebagai badan kesehatan dunia memberi batas minimal efikasi yaitu 50 persen. Jadi Vaksin COVID19 dari Sinovac sudah lebih tinggi dari batas minimal tersebut.

3. Terbukti aman terhadap kesehatan tubuh si penerima suntikan vaksin. Kesimpulan ini ane ambil dengan melihat vaksinasi perdana yang dilakuan di Indonesia dengan Bapak Presiden Joko Widodo sendiri sebagai orang pertama yang menerimanya. Dan diikuti oleh para pejabat pemerintah, tenaga medis bahkan seorang publik figur ternama seperti Rafi Ahmad. Penyuntikan dosis pertama dilakukan pada tanggal 13 Januari 2021 dan penyuntikan vaksin dosis kedua dilakukan tanggal 27 Januari 2021.

4. Vaksin CoronaVac dari Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan secara darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.


sumber gambar

Kelemahannya, Vaksin Sinovac ini hanya boleh disuntikkan pada orang yang benar-benar sehat tanpa memiliki penyakit bawaan seperti hipertensi, diabet, pnemonia, ganguan jantung dan penyakit berbahaya lainnya, dengan rentang usia dari 18-59 tahun. Jadi nggak semua umur dan nggak semua orang bisa menerimannya.

Pemerintah pasti menginginkan yang terbaik bagi kesehatan dan kesejahteraan seluruh warga negaranya, sebelum disetujui oleh pemerintah, Vaksin COVID19 dari Sinovac juga pasti telah melalui serangkain pengujian yang ketat dan pertimbangan yang matang oleh pemerintah. Jadi, untuk memberantas penyebaran dan penularan Virus COVID19, kenapa kita harus ragu untuk melakukan vaksinasi?

Sampai jumpa lagi pada thread ane selanjutnya ya. Mohon maaf kalau ada salah kata dalam thread ane kali ini.

Penulis : blackrosest

Sumber referensi : opini pribadi dan 1, 2 , 3