Assalamualaikum, GanSis! Selamat beraktifitas. Semoga selalu sehat dan bahagia.

Dunia masih seperti ini sudah sejak setahun.

Sudah barang tentu semua ini membuat kita semua dipenuhi kecemasan. Virus di mana-mana. Kematian seolah-olah semakin mengepung.

Memang, namanya kematian itu mutlak adanya.

Akan tetapi pada musim pandemi semacam ini, seolah-olah kematian itu menjelma layaknya monster atau momok menakutkan.

Bukan hanya bagi Indonesia, dunia pun merasakannya.

Kabar baiknya, sekarang vaksin covid-19sudah datang. Indonesia bersiap melawan monster mematikan itu secara masif. Namun, apabila monster itu tak mau enyah, setidaknya kita bisa bersanding. Kita hidup berdampingan dengan rukun. Tanpa saling colek dan lirik. Apalagi sampai mesra-mesraan.



Di Indonesia sendiri vaksin yang tersedia baru dari Sinovac. Vaksin ini isinya adalah virus covid-19 yang mati. Sehingga risikonya lebih rendah.

Lalu, pertanyaannya apakah ane mau divaksin?

Tentu.

Ane termasuk yang bahagia bahwa vaksin sudah sampai di Indonesia. Meski, pada kenyataannya untuk saat ini ane pasti bukan masuk ke dalam kelompok orang yang dapat jatah divaksin. Kenapa?

Ane masih menyusui. Di sana memang dijelaskan bahwa ibu hamil dan atau menyusui tidak dianjurkan untuk divaksin. Bukan apa-apa, sebenarnya pemerintah memang menjaga agar meminimalisir risiko.

Ane memang manusia pro vaksin. Sebab, sejarah sudah mencatat dunia ini bisa selamat salah satunya karena vaksin. Bayangkan jika dulu tidak ada vaksin BCG, mungkin saja kita tidak ada di sini.

Vaksin covid-19 sekarang diserang begitu banyak hoaks, dari yang bikin gay sampai membesarnya kelamin. Ini gila. Bagaimana mungkin berita absurd semacam itu bisa ditelan mentah-mentah? Apalagi kabar yang mengatakan bahwa divaksin artinya membiarkan tubuh kita ditanam barcode.



Kalau ane, sih, ketimbang menghabiskan waktu untuk bergosip atau pun mendengarkan berita yang belum tentu kebenarannya mending mencari tahu langsung kepada narasumber terpercaya. Kenapa saya percaya dengan apa yang dibicarakan dr. Tirta? Sebab ini memang ranah dia.



Walau tidak dalam waktu dekat, tetapi ane pasti akan dengan senang hati divaksin.

Ane sayanh dengan lingkungan dan keluarga.

Ane enggak mau karena keegoisan atau malah kekolotan pikiran membuat keluarga, lingkungan, bahkan bangsa hingga dunia ini terancam.

Ane mau kita semua bisa sama-sama keluar.

Ane mau kita bisa beraktifitas seperti dulu.

Ane mau anak-anak kembali bebas bermain.

Kasihan anak-anak ane, tiap hari hanya menatap empang di seberang pagar. Ane mau mereka bisa bersepeda bebas lagi. Berlari tanpa takut.

Mari selamatkan dunia kita dengan vaksin covid-19! Mari vaksin! Selamatkan masa depan anak-anak kita!

Sekian tulisan ane, semoga ada hal baik yang bisa diambil dari sini. Jika sekiranya tidak setuju silakan diabaikan. Ini murni opini penulis.

Referensi dan gambar: Kompas Yutub