Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mamaproduktifAvatar border
TS
mamaproduktif
[COC Edu] Lika Liku Belajar Daring Saat Musim Pandemi
[COC Edu] Pandemi Ajarkan Belajar Sabar Hadapi Anak Sekolah Daring


Berbicara tentang pandemi yang sudah melanda Indonesia sudah hampir mau ulang tahun dengan kata lain sudah hampir satu tahun ini menyebabkan terjadinya perubahan satu dan lain hal.

Salah satunya proses belajar mengajar di sekolah khususnya, yang tadinya biasa tatap muka kini harus belajar lewat online.

Oleh karena itu, banyak sekali tantangan yang harus dihadapai baik oleh guru maupun muridnya.

Pengalaman dari teman-teman yang berprofesi sebagai guru, orangtua dan murid adalah:
1. Kuota
Sebelum ada subsidi dari pemerintah, proses belajar mengajar secara daring belum optimal karena tidak semuanya mempunyai kuota.

Sumber dok.pri
Oleh karena itu, setelah adanya subsidi pemerintah lewat aplikasi dapodik khususnya para guru bisa mendapatkan subsidi pulsa atau kuota dengan mudah.

Selain itu, jika untuk orangtua dan siswa bisa mendapatkan harga zoom murah via salah satu operator hanya dengan membayar Rp. 1 saja atau dengan promo-promo murah lainnya.

2. Membuat video pelajaran
Berbeda dengan sekolah di kota-kota besar atau fasilitas orangtua yang memadai aplikasi zoom memang sangat membantu dan bisa dilakukan saat pelajaran jam sekolah.

Tetapi proses daring ini dikirimkan oleh guru kepada nomer handphone orangtua siswa, dimana tidak tentu kapan waktunya. Jika orangtua bekrja di luar rumah maka siswa baru mendapat tugas setelah oranh tua pulang ke rumah.

3. Susah untuk memberi nilai
Percakapan saya lewat aplikasi WhatsApp dengan teman sebagai pengajar di salah satu sekolah dasar daerah Trucuk, Klaten bahwa sekolah daring ini membuat dirinya bingung memberikan nilai pada siswanya.

Sumber dok.pri

Bagaimana tidak?

Tugas-tugas yang diberikan kepada siswanya ini ada yang sering dikerjakan oleh orangtua siswa.

4. Tidak memaksakan anak
Berbeda dengan pengalaman seorang guru, pengalaman dari kakak ipar saya dimana sebagai orangtua yang harus menunggu mood keponakan agar mau mengerjakan tugas.

Sumber dok.pri

Alih-alih agar senang dan dirinya sendiri yang membuat tugas sekolah, maka tidak jarang tugas disetor sudah lewat waktu yang penting keponakan bisa dengan mudah dan senang tanpa paksaan melainkan kesadaran sendiri untuk mengumpulkan tugasnya.

Selain itu, kakak ipar yang harus bisa membagi waktu dengan 'usaha' di rumahnya, tugas ibu rumah tangga dan sekaligus menjadi guru untuk sang keponakan.

Semoga corona segera berakhir, agar bisa belajar mengajar secara tatap muka dan para siswa bisa lebih bahagia bertemu dengan teman-teman bermainnya di sekolah.

Penulis: @mamaproduktif
Opini pribadi
Referensi dok.pri
Diubah oleh mamaproduktif 23-01-2021 12:18
indrag057Avatar border
CahayahalimahAvatar border
jokoariyantoAvatar border
jokoariyanto dan 5 lainnya memberi reputasi
6
554
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan