Posko Pengungsian Desa Banyurojo


dok.tim sister village


Dicoretan saya kali ini saya ingin mengangkat kisah beberapa relawan yang jarang terekspos atau bahkan tidak pernah terlihat tetapi jasanya juga tidak bisa diremehkan. Karena kegiatan di posko pengungsian mejadi lebih lancar, tanpa mengecilkan jasa relawan yang lain tentu saja, ya. 


 

1. Koki
koki ini tentu sangat berjasa ya, di posko pengungsian karena tanpa mereka tentu saja para pengungsi dan relawan yang berada di posko akan kelaparan. Koki ini ada beberapa orang yang diberi tugas pokok untuk selalu isap memasak menu mkaann untuk posko untuk makan sehari 3x. Makan pagi sudah siap jam 7.30 pagi jadi mulai sibuk di dapur umum biasanya mereka jam 04.00 pagi, makan siang jam 12.3, mulai masak sekitar jam 09.00 dan untuk makan malam jam 18.30, mulai masak jam 15.00. Disela - sela jam makan mereka masih menyiapkan atau menyediakan makanan tambahan atau camilan. Selain koki utama juga tetap ada yang membantu dari Desa Banyurojo sendiri grup PKK Desa Banyurojo dan dari warga Babadan sendiri turut berpartisipasi digilir setiap jadwal masing - masing RT mengirimkan 3 personil. Siapa saja kru koki utama ?
Mereka adalah warga Saragan yang dengan suka rela membantu di dapur umum posko yaitu bu adang (Risna), bu naning dan bu yati (sayur dan lauk). 

Coretan ini sebagai rasa terimakasih karena sudah mau bersusah payah di posko pengungsian 


dok.tim sister village


Personil lain yang masak di dapur umum posko pengungsian :


dok.tim sister village


dok.tim sister village


Selain memasak kadang kala, mencuci perabot masaknya juga tak apa - apa ☺


dok.tim sister village


2. Pak Perkap
pak perkap atau nama lainnya pak widi, ini yang selalu siap bila ada bantuan untuk mencari kebutuhan perlengkapan di posko pengungsian. Misal instalasi listrik dibutuhkan pak widi dengan sigap siap melaksanakan tugasnya. 

Ada kisah dari pak perkap ini saat di posko pengungsian tentang kesigpannya memnyelesaikan tugasnya yaitu saat mati lampu terjadi di posko pengungsian dengan hanya bantuan senter hp mberjuang merangkai kabel listrik dihubungkan dengan mesin diesel yang ada. Supaya suplai listrik kembali ada dan posko pengungsian kembali terang benderang.


dok. tim sister village


dok.tim sister village


3. Pak Ogah
Pak Ogah ini tidak sama denganpak ogah yang biasanya di jalan raya menjaga lalu lintas yang mau menyeberang jalan terus dapat rupiah tetapi dengan suka rela dan ikhlas tanpa paksaan membantu mengatur lalu lintas di posko pengungsian. Pak ogah atau nama sebenarnya pak usman kesehariannya sebelum ada posko pengungsian bertugas sebagai penjaga malam di kantor Desa Banyurojo. Dan tugasnya bertambah membantu mengatur lalu lintas di depan kantor Desa Banyurojo yang kadang ramai supaya tidak terjadi kemacetan.

Inilah pak Usman yang berjasa juga menjaga keselamtan orang yang mau menyeberang jalan di depan posko pengungsian


dok.tim sister village


4. Penjaga pos pengungsian
Posko pengungsian tentu membutuhkan penjagaan selama 24 jam non stop untuk mejaga keamanannya. Selain ada di depan sebagai penjaga tamu yang datang wajib lapor juga ada penjaga yang stand by di malam hari. Ada banyak personil yang terlibat dan yang terpajang ini hanya beberapa personil saja. Ada yang menjaga pos di depan (pos 1), pos di samping (pos 2), pos belakang (pos 3).

Bukan tidak menghargai mereka yang tidak termuat di sini ya 🙏, ini HANYA SEBAGAI KENANG - KENANGAN BAHWA KITA PERNAH SATU RASA DAN SATU TEMPAT BERSAMA SAUDARA BABADAN.

Beberapa personil, yang tertangkap kamera "pak jepret"


dok.tim sister vilage (piket pagi atau siang)

Duet maut penjaga malam di posko pengungsian bagian logistik, pak muin dan mas heri dan merupakan anggota linmas juga. Terimakasih mas heri yang telah dengan suka rela membantu dapur umum juga, jam 3 pagi "daden geni" (menyiapkan tungku buat memasak sarapan pagi).


dok.tim sister village (piket malam)


4. Pak Jepret
Duet duo fotoghrafer inilah yang menjadikan dokumentasi dari posko pengunngsian Desa Banyurojo ini menjadi lengkap. Ya, berkat jasanya momen - momen penting di posko pengungsian Desa Banyurojo dapat diabadikan. Sebagian besar foto dokumentasi yang ada di posko pengungsian adalah hasil karya pak jepret. Pak Jepret ini adalah tak lain dan ta bukan Pak Agus talenta dan Pakde Wotok. Terimakasih, salut buat "pak jepret". 

Tidak selamanya "pak jepret" itu berada di belakang layar ya, kadang - kadang perlu juga dong, nampang. 

Berikut duo "pak jepret" yang berada di balik layar


dok.tim sister village (pak agus talenta)


dok.tim sister village (pakde wotok)


Coretan ini saya buat bukan untuk mengagungkan siapa yang lebih berjasa dalam maupun yang tidak tergabung tim sister village  di posko pengungsian Desa Banyurojo, karena semua RELAWANKU ADALAH PAHLAWANKU DAN SAUDARAKU.

Mari, bersama - sama saling bahu membahu membuat saudara dari Desa Paten, Dusun Babadan merasa nyaman di posko pengungsian. 

Menyambut tamu dengan baik adalah pahala 

Dan teman - teman relawan yang tidak saya sebut di coretan saya, bukan berarti jasa teman - teman relawan tidak dihargai. Coretan ini hanya sebagai perwakilan rasa terimakasih atas  jasa para relawan yang telah dengan suka rela dan ikhlas membantu di posko pengungsian.




Tugas masih menanti teman - teman Relawan, Pahlawanku, Saudaraku karena Gunung Merapi yang berada di Pulau Jawa ini belum berhenti melakukan aktivitasnya. gunung berapi ini masih aktif terus sampai sekarang dan masih menunjukkan siaga level 3. Tidak tahun ini bisa juga 10 tahun yang akan datang karena begitulah siklusnya. 


Semoga semua aman terkendali dan tidak ada korban jiwa. Aamiin...aamiin..aamiin...

Bagi yang penasaran dengan bagian 1 dan 2 atau cerita lain di posko pengungsian, langsung klik link dibawah ini :
bagian 1 : link
bagian 2 : link
Kisah lainnya : link





sumber gambar :
tim sister village

sumber coretan:
murni opri (opini pribadi)

Magelang, Januari 2021
@ummuza