Awal Tahun 2020 banyak negara yang dikejutkan dengan adanya virus corona yang kita sebut COVID-19. Seperti kita tahu awal penyakit ini datang dari negara besar tidak lain adalah China. Hampir semua negara terkena imbasnya dan salah satunya negeri kita tercinta Indonesia.

Akibat dampak virus ini berbagai negara menerapkan lockdown atau isolasi mandiri. Tidak terasa hampir setahun virus ini sudah meneror negara kita, yang mau tidak mau kita harus menerapkan protokol kesehatan secara rutin. Salah satu protokol kesehatan yaitu PSBB singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar yang melarang masyarakat tersebut untuk berkerumun/bergerombol.

Baru-baru ini PSBB kembali diperlakukan tanggal 11 - 25 januari 2021 untuk Jawa - Bali. Tentu saja hal ini membuat kegiatan masyarakat menjadi terbatas, dan salah satu kegiatan yang terkena imbasnya adalah berdagang.

Dari video tersebut memang pemerintah membatasi aktivitas berdagang sampai dengan jam 19.00 atau jam 20.00 untuk batas pengantaran jika ada pemesanan.

Jujur saja setelah ane melihat video ini ucapan yang dilontarkan pemilik warung cukup to the point" Bapak Dapat Gaji..Dapat Tunjangan.. Saya Dapat Apa!!?? ".

Di lain sisi ane patuh dengan aturan pemerintah yang berlaku tapi disisi lainnya ane juga terenyuh. Banyak pedagang-pedagang kecil dan masyarakat kecil lainnya diluar sana sedang berjuang mencari nafkah demi anak istri, dan akibat PSBB massal ini banyak yang berkurang penghasilannya atau lebih parah lagi mengalami PHK dari perusahaan karena mengalami kerugian.

Sedang yang ikut pemerintah, ane pikir tidak ikut terkena imbasnya karena mereka digaji dan dapat tunjangan. Belum lagi pemberitaan yang akan menaikkan gaji PNS di tengah pandemi ini dengan alasan menaikkan daya beli masyarakat, entah ane tidak tahu pastinya benar atau tidak karena ane bukan pakar ekonomi .

Seharusnya pemerintah juga ikut terjun meninjau khususnya masyarakat bawah atau bermediasi agar tidak terjadi kesenjangan lebih lanjut. Apalagi bantuan yg disalurkan untuk masyarakat pernah dikorupsi oleh salah satu menteri yang membuat hal ini mengurangi rasa kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Sekian thread sederhana dari saya, semoga pemerintah lebih sadar dan lebih dekat lagi dengan masyarakat kecil, jangan sampai "Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia" menghilang dari Pancasila. Akhir kata sekian, ane ucapkan terima kasih kepada agan-agan yang meluangkan waktu membaca thread ini dan maaf kata jika ada perkataan ane yang membuat tersinggung. Terima Kasih