Kendaraan Listrik



Belum lama ane nonton di acara laptop si Unyil membahas neon dengan bahan dasar air laut/garam sebagai energinya, buatan Indonesia yang menurut ane sudah sangat canggih, bisa memanfaatkan segala sektor yang ada.


Terus hari Sabtu, ane nonton Michael Tjandra luar biasa di RTV, pemuda penerus bangsa dengan bangga ane katakan mereka memang luar biasa, bisa menciptakan robot.


Satu lagi yang ane paling suka jika nonton blacksinema di salah satu televisi swasta kesayangan keluarga, karena ketika iklan berlangsung ada cewek seksi yang menjelaskan beberapa kecanggihan teknologi yang ada di film tersebut, salah satunya mengenai kendaraan listrik dan pas banget ilmunya buat referensi untuk event kreator kali ini.





Untuk pertanyaan dalam tema event kreator masalah kesiapan Indonesia dalam mewujudkan kendaraan listrik ane yakin Indonesia sudah siap.


Informasi di Wikipedia yang ane baca, sejak tahun 2012 Indonesia telah kucurkan dana Rp. 100 m, untuk meriset kendaraan listrik, dana yang cukup fantastik, dan dari hasil riset tersebut, setahun kemudian pemerintah telah memutuskan bebas pajak bagi kendaraan listrik.


Karena manfaat kendaraan listrik cukup banyak salah satunya mengurangi polusi udara, kondisi dan situasi ditengah-tengah pandemi, memang kendaraan listrik cukup baik untuk lingkungan.


Memang kendaraan listrik yang beredar di Indonesia belum menjangkau seluruh negeri, dikarenakan harga yang cukup mahal, perawatannya pun perlu diperhatikan.


Wikipedia

Di daerah tempat ane tinggal, Jakarta, sudah banyak warga yang memakai kendaraan listrik meskipun cuma sepeda dan motor listrik. Mungkin karena harganya relatif murah, sepeda sekitar Rp. 3-4 jutaan, dan sepeda motor Rp. 12-15 jutaan. Untuk mobil memang ane belum pernah melihatnya, ane cek harga untuk mobil masih dikenakan harga Rp. 250 juta -1 m, harga yang sangat amazing.


Kalau ada pertanyaan bagaimana dengan warga Indonesia yang tinggal di pedalaman yang tidak ada sistem penerangan atau jangkauan listrik tidak sampai sana?


Tentu saja pemerintah sudah memikirkan ke arah sana, meskipun untuk saat ini negara kita masih mengimpor kendaraan listrik, tidak mustahil jika nantinya demi mewujudkan Indonesia tanpa polusi dengan memberdayakan kendaraan listrik, Indonesia dapat menciptakan sendiri kendaraan listrik tersebut.



Salah satunya energi dengan bahan dasar air garam seperti neon, selain bisa menerangkan, neon tersebut bisa nge-charge smartphone, siapa tahu akan ada inovasi semua kendaraan akan menjadikan air garam sebagai bahan bakar utama, mungkin ramalan air laut akan mengering akan terjadi.


Selain garam, energi bisa didapatkan dengan surya panel atau yang sekarang sudah ada salah satu merk kendaraan yang menggunakan sistem hybrid, bahan bakar iya, bisa nge-charge/dengan listrik.



Solusi yang lain untuk menghemat waktu, full charge, jadi pemilik kendaraan listrik hanya menukarkan baterai yang habis ke tempat-tempat pengisian, lebih cepat dari pengisian di pom bensin, mereka yang merechargenya.


Opini pribadi, berbagai sumber, dan dari thread kaskuser yang sudah tayang.