Cara Pengemasan Ciki yang Menjijikan!!

Selamat pagi Agan dan Sista apa kabar semua? Semoga semuanya dalam keadaan sehat dan semangat ya! Turut berduka cita untuk Indosesia tercinta karena ternyata Covid 19 masih terus berlangsung.

Siapa di sini yang suka ngemil? pasti banyak ya jenis makanannya, juga bermacam-macam. Namun disini kita perlu tahu bagaimana tahap sebuah makanan bisa dikemas dengan sedemikian rupa.

Sebelum dipasarkan, sebuah produk akan mengalami beberapa proses terlebih dahulu. Diantaranya adalah :

1. Tahap Pengolahan
Menurutku di tahap ini, pembuatan produk diolah sedemikian rupa mulai dari rasanya, takaran bumbunya, tingkat kematangannya, dan masih banyak lagi. Di tahap produksi ini menyiapkan bentuknya dan lain sebagainya. Barang mentah diubah menjadi barang setengah jadi. Kalian pasti belajar juga di sekolah kan?

2. Tahap Pengemasan
Setelah diolah, tidak mungkin menarik pembeli kalau kita tidak mempercantik produknya. Bayangkan saja saat kita belanja. Mana yang lebih kita pilih. Apakah belanja di supermarket atau kah di pasar? Kalau yang tidak mau kotor pasti lebih memilih ke supermarket kan? Alasannya? Produknya menarik dan tempatnya bersih.

Nah berbicara tentang pengemasan itu sendiri. Ada sebuah postingan tentang cara mengemas makanan yang bikin orang pasti tidak mau membelinya.



Bayangkan saja makanan kesukaanmu diinjak-injak oleh orang lain. Aku sih ngebayanginnya itu kaki bekas kotoran segala macam. Duh ya Allah menjijikan sekali.



Kamu boleh saja suka dengan makanan ringan yang enak dan murah. Tapi kamu juga harus tahu bagaimana cara orang-orang mengolahnya. Kalau begini caranya sih aku mending gak usah beli makanan itu.

Kira-kira itu makanan bekas bukan ya? Aku jadi curiga itu makanan sisa yang kalau di Jawa disebutnya "Remukan". Remukan itu sisa ciki atau biskuit yang dikemas lagi lalu dijual dengan harga yang murah.



Terlihat di pojok kanan itu ada makanan yang sudah dibungkus. Aku yakin itulah makanan yang tadi habis diinjak-injak itu.

Cara mengolah dan mengemas model seperti itu mengingatkan aku tentang proses pembuatan terasi. Awalnya aku heran kenapa ayahku tak suka makan terasi. Usut punya usut ayah pernah melihat proses pembuatan terasi yang diinjak-injak oleh pembuatnya. Sampai saat ini ayah tidak mau makan terasi.

Pasti penasaran kan dengan cara pengemasannya? Hihi simak postingan di bawah ini !!



Haha, kamu juga gitu gak sih? Selain tidak suka terasi, ayah juga tidak suka makan kangkung. Alasannya kangkung air itu bersatu dengan kotoran manusia. Padahal tidak semua kangkung ditanam di tempat yang bebas kotoran manusia.

Kalo ngebayangin itu aku jadi mual dan jijik. Tapi tetap aja kalau ada tumis kangkung pakai cabai merah aku selalu paling dluan maju.

Intinya dari postingan ini adalah kita harus pandai menjaga kebersihan produk. Karena bukan hanya melihat harganya saja, kita juga perlu melihat kualitasnya. Apakah steril atau tidak?

Bocil mohon maaf atas segala kesalahan. Ambil baiknya, buang buruknya. Terima kasih telah sudi singgah di tulisan saya. See you next time.

BRINA 🖤 2021

REFERENSI