Aku percaya bahwa semua wanita ingin disebut cantik oleh semua orang, meski banyak yang bilang kalau cantik itu relatif. Sayangnya hanya orang tua kita yang selalu menilai cantik anak-anaknya. Termasuk mamah yang selalu bilang kalau diriku cantik padahal aku merasa kalau aku tidak cantik. Ya, aku yang dulu memang selalu berprasangka buruk pada diriku sendiri. 

pic: foto pribadi

Cantik itu relatif, kata-kata yang selalu terngiang saat aku beranjak dewasa. Mencoba berdandan dan mengenakan pakaian yang cocok agar diriku bisa bangga pada pemberian Tuhan ini. Namun tetap saja yang ada dipikiranku adalah aku tidak secantik wanita-wanita lainnya.

pic: foto pribadi

Hingga akhirnya menjelang wisudaku, aku masih merasa tidak PD dengan penampilanku pada saat itu. Ibu yang sadar dengan wajah murungku tetiba duduk disampingku dan berkata "Kamu itu cantik, semua wanita itu cantik. Kamu harus percaya bahwa Tuhan telah memberikan yang terbaik pada dirimu. Dan kamu harus bersyukur Tuhan memberikan kamu kepintaran. Dan bersyukur juga kamu bisa selesaikan kuliahmu. Cantik tah harus tentang paras, tapi tentang apapun yang bisa membuatmu jadi lebih bahagia dan berguna". 

pic: foto pribadi

Denger ucapan Ibu hatiku seperti tersentak dan juga tersadar, benar kaya Ibu bila aku memang kurang bersyukur terhadap apa yang Tuhan telah berikan pada diriku. Dan saat masih terenung dengan omongan Ibu, tiba-tiba ibu berkata "Yuk bangun, kamu harus bangga karena hari ini adalah hari spesial buat kamu. Jangan sedih, karena Ibu bangga sama kamu". Dan seketika rasanya seperti commet yang menghantam bumi membuat ledakan besar keseluruh tubuh. Rasanya bahagiaaa banget denger ajakan Ibu itu. Ingin rasanya saat itu aku abadikan agar bisa terus ku kenang.

Seandainya dikasih waktu bareng Ibu, aku mau minta dielus-elus sama Ibu. Sambil diceritain pengalaman Ibu waktu kecil dulu. Seneng banget rasanya. Kayak didongengin. Apalagi pas dielus-elusnya, beneran bikin nyenyak dan akhirnya malah tidur pules. Dulu pas kecil ane sering banget minta kayak gitu, cuma karena makin dewasa malah makin sibuk dan makin jauh dari Ibu jadi makin jarang susah buat minta dielus-elus Ibu. Ya meski sekarang udah kepala dua, aku tetap anak kecil bagi Ibu.