23 Desember 2020

Hari Ibu sudah lewat, demikian juga ulang tahun Mama. Sehari sebelum Hari Ibu adalah ulang tahun Mama. Selamat Hari Ibu sekaligus ulang tahun.



Mama, sosok yang keras, tetapi melankolis.

Mama, orang yang melahirkan, membesarkan, dan selalu menyayangiku sampai kapan pun. Hanya Mama. Kasihnya tidak pernah lekang oleh waktu.

Ma, walau sudah berlalu lumayan lama, tapi kenangan bersama Mama saat kita tinggal bertiga hanya dengan Papa.

Sekarang, meski kita tinggal berjauhan, tetapi kenangan itu terus membayang. Ingat saat kita berbagi tugas. Mama bagian bikin adonan dan membentuk pastel, aku bagian goreng, dan Papa menyiapkan tempat dagangan.

Ah, aku juga ingat kejadian lain, saat kita bareng-bareng bikin nastar. Mama lihat ada setitik benda mencurigakan di lantai, lalu dikira selai nanas. Padahal warnanya saja beda. Mama colek, lalu jilat. Eh, Mama ngomel-ngomel karena ternyata tai cicak. Aduh, sampai sekarang aku suka ketawa kalau ingat waktu itu.



Ingat foto itu nggak, Ma? Waktu itu kita pergi akhir tahun sekeluarga. Ah, andai saja bisa sehari saja kita bisa kayak gitu lagi. Duduk-duduk di pinggir pantai, makan sup kepala ikan manyung yang gurih sambil ngobrol.

Semoga masih ada kesempatan untuk kita bisa menikmati hal-hal indah begitu, Ma.

Bikin pastel, nastar, dan makanan-makanan lain bareng-bareng, walau Papa tiada.

Kapan, ya, Ma mengulang hal itu lagi kita?

Aku rindu, sangat rindu. Rindu masakan Mama. Semur, nasi uduk, oncom, ah, banyak.



Untuk Mama Tercinta dan Terkasih

Ma, maaf, kalau selama ini aku kita masih belum bisa bikin Mama bangga. Aku ingin jadi kebanggaan Mama, tapi kayaknya sulit. Jadi, setidaknya aku nggak pengen bikin Mama sedih. Aku sama halnya dengan anak-anak lain yang ingin Mama sedih. Aku ingin lihat Mama senyum terus.

Ma, walau aku jarang telepon, jarang datang, tapi rasa sayang ini tidak ada duanya.

Pokoknya aku cuma bisa berdoa untuk kesehatan dan kebahagiaan Mama. Tolong selalu berikan restu untukku, keluarga kecilku, dan semua yang kulakukan!

Ma, aku sayang sama Mama, walau aku nggak pernah bilang hal itu ke Mama. Mungkin, aku begitu gengsi. Tapi, hati nggak bisa dusta.

Sehat dan bahagia selalu, Ma! I love you. Mama adalah surga yang sesungguhnya untukku.

Aku sudah nitip Mama ke Tuhan untuk dijaga.

Semoga Tuhan mau mendengar doaku, Ma.

Amin.