Hari demi hari telah kulalui bersama Mama. Dia yang dengan setia menemaniku dari nol. Sejak aku tak bisa apa - apa hingga saat ini. Kenangan termanis yang pernah aku rasakan bersama Mama adalah ketika di Surabaya. Kita berswafoto di depan patung ikon kota itu. Tapi kejadian tak diinginkan terjadi. Dompet Mama hilang, entah kemana. Mengingat isi dompet itu adalah surat penting dan juga uang, kami terjebak di kota itu. Cuaca mendung pula, sempat basah kuyup kehujanan di kota orang.

Aku jelas tidak punya uang, karena saat itu aku masih sekolah. Beruntungnya, kita punya saudara yang tinggal di Surabaya. Kita meminta pertolongan pada saudara kami untuk lapor polisi dan kemudian diantarkan pulang. Sungguh kasian Mamaku. Pulang darisana Beliau sakit. Badannya demam dan flu.

Dear Mamaku yang paling cantik,
Jaga kesehatan ya Ma! Anakmu sangat menginginkanmu hadir di acara terpenting dalam hidupnya nanti. Menikah dengan orang pilihannya, melahirkan cucu untukmu serta membawamu ke tanah suci.

Aku janji akan mewujudkannya! Sebagai bentuk pengabdianku padamu. Memang aku butuh waktu untuk itu. Sabar ya, Ma! Sebentar lagi kita sama - sama pergi ke tanah suci. Tabunganku sedikiiit lagi cukup untuk kita berdua menghadap sang Ilahi.

Aku tak mau pergi kesana seorang diri. Kita panjatkan sama - sama doa kita disana ya Ma!

From anak semata wayangmu - Naya

Kesempatan satu hari bersama mama rasanya tidak mungkin cukup, aku mau lebih ... waktu yang lebih panjang untuk bersamanya. Aku mau coba masak resep andalan mama yang dulu sempat Mama ajarkan padaku tapi selalu gagal, aku mau ajak Mama main trampolin dan mencoba wahana pemacu adrenalin di area bermain. Aku yakin Mama nggak akan kenapa - napa. Aku tau Mama sehat! Mama tak pernah sekalipun kena penyakit - penyakit orang tua di luar sana.

Aku akan ajak Mama biar jadi muda lagi... merasakan jiwanya yang tidak ikut menua bersama raganya yang kini sudah berusia setengah abad. Mamaku awet muda lho gan!