Datang ke Bukittinggi belum lengkap rasanya jika tidak mampir ke ikon tersohor suku Minangkabau yang terletak di Kota Bukittinggi yaitu Jam Gadang. Lokasinya yang sangat strategis di tengah Kota Bukittinggi ini tidak mungkin dilewatkan untuk disinggahi karena akan berasa ada yang kurang jika kita bertandang ke Kota Bukittinggi tanpa melihat dan mengabadikan bangunan Jam Gadang yang menjadi simbol kota ini.

Bangunan peninggalan era Hindia-Belanda tersebut seakan identik dengan kota Bukittinggi. Seiring berjalannya waktu selama lebih dari 90 tahun tidak membuat monumen ini dilupakan oleh masyarakat Minangkabau khususnya warga Bukittinggi. Bahkan menara Jam Gadang ini terus menjadi kebanggaan dan terpampang diberbagai jenis souvenir khas kota Bukittinggi.



Untuk dimasa pandemi saat ini bila berkunjung kesini jangan lupa gunakan masker sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, disini tersedia tempat mencuci tangan diberbagai sudut kawasan sekitar Jam Gadang. Hindari kerumunan, jaga jarak (physical distancing) dengan pengunjung lain.

Untuk berwisata ikonik Kota Bukittinggi ini tidak ada tarif khusus atau biaya untuk menikmati objek wisata disekitaran Jam Gadang, pengunjung dapat melakukan aktivitas dipelataran secara gratis untuk menikmati pemandangan, bersantai maupun untuk berswafoto.



Hal menarik dan unik dari bangunan jam ini adalah seluruh angka jam dibuat menggunakan angka Romawi, akan tetapi angka empat ditulis dengan huruf 'I' (IIII) dan bukan dengan tulisan 'IV' sesuai angka Romawi, entah ada kesengajaan atau tidak pada saat pembuatannya. Hal ini menjadi salah satu daya tarik yang menimbulkan rasa penasaran bagi para wisatawan yang berkunjung ke Jam Gadang yang berada di Kota Bukittinggi ini.

Bangunan Jam Gadang memiliki 4 tingkat. Tingkat pertama merupakan ruangan petugas, tingkat kedua tempat bandul pemberat jam. Sementara pada tingkat ketiga merupakan tempat dari mesin jam dan tingkat keempat merupakan puncak menara dimana lonceng jam ditempatkan. Pada lonceng di puncak tersebut tertera nama dari produsen mesin jam ini. Bila beruntung anda bisa naik keatas Jam Gadang tersebut.




Hari Jadi Kota Bukittinggi
Bertepatan dengan Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke 236, tanggal 22 Desember 2020. Ada kabar gembira untuk seluruh masyarakat yang berkunjung atau berwisata ke Kota Bukittinggi, Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Disparpora), menggratiskan objek wisata berbayar.

Objek wisata berbayar yang digratiskan ini biasanya diberlakukan setiap tahun dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Bukittinggi. Objek wisata tersebut yaitu Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan atau kebun binatang, Taman Panorama dan Lobang Jepang.

Sesuai jadwal yang telah ditetapkan, masuk objek wisata gratis ini akan diberlakukan selama dua hari, yakni dari tanggal 22 hingga 23 Desember setiap tahunnya.

Meskipun masuk objek wisata berbayar digratiskan dalam rangka Hari Jadi Kota Bukittinggi ke 236 pada tanggal 22 hingga 23 Desember 2020, saat ini masyarakat dan pengunjung objek wisata tetap diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan.

Untuk seluruh masyarakat dan pengunjung Kota Bukittinggi dipersilahkan untuk menikmati objek wisata secara gratis. Namun untuk dimasa pandemi saat ini protokol kesehatan tetap diberlakukan. Pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan dengan sabun. Selain itu juga dihimbau untuk seluruh pengunjung tetap menjaga kebersihan di setiap objek wisata yang dikunjungi.

Foto : dok pribadi
Opini : pribadi, Refrensi