NovellaHikmiHasAvatar border
TS
NovellaHikmiHas
Ibu Pemilik Do'a yang Selalu Tembus ke Langit

Wanita Pemilik Surgaku


Bismillahirrahmanirrahiim

Ibu adalah satu nama yang tidak hanya berjasa, tetapi seorang wanita yang sangat berarti bagiku. Beliau wanita yang rela meregang nyawa demi terlahirnya aku di dunia. Tidak hanya itu, dari beliau juga aku bisa jadi seperti saat ini.

Ibuku adalah wanita yang selalu saja rela mendahulukan kepentingan dan kebutuhan anak-anaknya sebelum kebutuhannya sendiri. Kami enam bersaudara, jumlah anak yang cukup berbilang, beliau dengan rela dan sabar mengasuh kami.

Beliau wanita yang pandai dan terampil mengurus rumah tangga. Beliau mengurus sendiri keenam anak-anaknya. Mulai mencuci, memasak, mengasuh dan mengajarkan banyak hal termasuk mengaji kepada kami.

Hari ini, kami anak-anaknya sudah dewasa, sudah memiliki keluarga dan anak-anak. Saat ini, baru kita menyadari dan membayangkan bagaimana ibu kami dahulu mengasuh kami berenam. Bahkan kami seperti tidak sanggup membayangkan kerepotan yang dialami ibu saat mengasuh kami dahulu.


Dari keenam anaknya, sepertinya aku adalah anak yang cukup menguji ibu saat masih kanak-kanak. Ibu seperti kesulitan mengasuhku, karena aku adalah anak pendiam, gampang merengek dan menangis, ditambah lagi aku anak yang sulit mengungkapkan apa yang sebenarnya kumau. Dari situ, ibu adalah wanita yang cukup sabar menghadapi aku yang sering kesulitan mengungkapkan apa yang kumau.

Kenangan bersama ibu, jika diceritakan tidak akan pernah ada habisnya. Saat masih kanak-kanak, ibu sering membawaku ke tempat pengajian dari satu masjid ke masjid lain. Dan ibu selalu saja menyiapkan semuanya sebelum ke pengajian. Yang pasti ada, setiap akan mengajakku, ibu membelikanku banyak makanan dan kue-kue, dengan begitu saat pengajian berlangsung, meski cukup lama aku tidak akan rewel atau merengek. Meski, ibu sangat hafal, makanan dan kue-kue yang dibelikan hanya kumakan sedikit, lalu kubiarkan tersisa. Aku hanya menyicipinya sedikit, lalu kubuat mainan. Dengan kesabarannya, aku tidak dimarahi, yang penting tidak mengganggunya saat pengajian berlangsung.

Banyak hal yang ingin kulakukan bersamanya, hanya saja aku kini sudah memiliki keluarga juga yang ada amanah pula aku di dalamnya. Kini ibu tidak sesehat dulu, jalannya tidak secepat dan selancar dahulu. Jika suatu hari, aku diberi kesempatan seharian bersamanya aku akan memijat kakinya, hingga ia tidak lagi merasa nyeri ataupun lelah. Karena selama ini, setiap berkunjung ke rumah ibu, aku hanya sebentar saja memijatnya, sedangkan ibu sepertinya ingin dipijat lebih lama lagi.

Selain memijitnya, aku ingin mengajaknya pergi ke tempat-tempat kajian, supaya ibu tidak bosan. Karena selama ini, setelah kesehatannya menurun, beliau menghabiskan waktunya di rumah saja.

Quote:


Aku sangat yakin, hingga hari ini dan aku menjadi seperti detik ini, itu karena do'a-do'anya yang tidak pernah surut.


Quote:

Ibu, do'aku untukmu selalu


Wassalamualaykum

Penulis: NovellaHikmiHas
Narasi: Oppri
Gbr: Dokpri
tien212700Avatar border
agh05tAvatar border
nibrasulhaqAvatar border
nibrasulhaq dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.1K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan