sumber gambar: di sini

Berdagang merupakan jenis usaha yang memberikan banyak penghasilan, tidak heran jika usaha dagang ini banyak digeluti oleh masyarakat luas.

Mencari pelanggan untuk dagangan kita itu sebenarnya gampang-gampang susah, karena tidak hanya diperlukan kelincahan saja, tapi barang dagangan yang kita jual kualitasnya juga harus bagus. Namun, yang terpenting juga adalah keramahan si penjual pada si pembeli.

Aksn tetapi, ada sebagian orang yang ingin usahanya lancar dan laris tanpa banyak modal. Ingin usaha yang lancar secara instan tanpa bersusah payah, hingga mengambil jalan pintas dengan penggunaan penglaris.

Seperti kejadian yang beberapa bulan lalu sempat ramai, seorang pedagang bakso yang meludahi mangkuk dagangannya dan mengaku bahwa itu untuk penglaris jualannya.

Tidak hanya itu saja, beberapa waktu lalu juga ramai berita tentang seorang ibu yang menyemburkan air dari dalam mulut pada dagangannya. Hal itu pun diduga sebagai penglaris.

Hingga yang terbaru tentang kakek penjual siomay yang ketahuan meludahi panci siomay serta bumbunya.

Pikiran manusia yang sempit akan nikmat rizki Allah yang luas membuat mereka mengambil keputusan yang juga sempit. Praktek kepercayaan meludahi dagangan itu sebenarnya sudah sejak dulu hingga saat ini pun masih banyak ditemukan. Contohnya kejadian yang saat ini sedang ramai itu.

Penglaris adalah ilmu hitam yang bertujuan untuk melariskan dagangan, tidak hanya makanan saja, tapi semua jenis dagangan. Akan tetapi penglaris itu berbeda dengan pesugihan, karena pesugihan itu meminta tumbal.

Ada sedikit cerita tentang seseorang yang pernah meminta sebuah penglaris pada seorang dukun.

Dulu saat ada di Kalimantan warung tempatku jualan sembako itu sering dijadikan tempat istirahat para supir mobil muatan. Jadi, saat itu ada supir dari Jawa yang istirahat di depan warungku, dia nanya aku dari mana? Aku jawab kalau aku dari Madura.

Ternyata supir itu dulunya pernah kerja di daerah Madura juga sebagai seorang sales jajanan Snack. Dari beberapa orang yang ditemui di jalan dia mendapatkan informasi tentang seorang dukun di salah satu desa yang masih termasuk satu kecamatan dengan desaku.

Karena penasaran dia datang ke dukun itu, niat awalnya hanya ingin tahu saja, tapi akhirnya tertarik dengan penglaris dagangan.

Kunjungan yang pertama dia hanya mengisi absen katanya, absen seperti buku yang diisi saat acara nikahan gitu. Setelah ditanya tujuannya barulah dia disuruh pulang dan besoknya disuruh kembali lagi dengan membawa foto diri dan uang lima ratus rupiah yang bergambar kera.


sumber gambar: pinterest

Sampai di tempat dukun uang Rp. 500,00 yang bergambar kera itu digambar lidah sama si dukun. Di pinggir-pinggir lidah itu dikasih tulisan juga, tapi gak jelas tulisan apa.

Setelah itu si sales dikasih kertas yang ada tulisan seperti huruf-huruf. Setiap pagi sebelum berangkat kerja tulisan itu disuruh ditulis di telapak tangannya lalu dijilat, lalu bekas jilatan itu dioleskan ke dagangan yang mau dijual. Hal itu diulang-ulang sampai tintanya habis.

Sesampainya di rumah tulisan serta uang kertas itu sama si sales gak dipraktekkan malah dibuang karena dia teringat sama orang meninggal tak wajar yang pernah dilihatnya.

Sebenarnya metode penglaris ini tidak hanya dipraktekkan dengan menggunakan air ludah saja, tapi dari beberapa yang pernah aku lihat terdapat banyak macamnya.

Di antaranya:

1. Paku emas


sumber gambar: online


Paku emas ternyata adalah salah satu dari barang yang biasa digunakan untuk praktek penglaris. Hal ini aku pernah lihat sendiri di sebuah gerobak martabak.

Kejadian yang sama juga pernah dilihat langsung oleh suamiku, waktu itu dia bekerja sebagai kuli bangunan di sebuah perumahan yang baru dibangun. Setiap bata berdiri sempurna, salah satu bagian tembok yang belum dihaluskan itu dikasih paku emas oleh yang punya usaha properti atau orang kepercayaannya.


2. Jimat


sumber gambar: jimat

Penggunaan jimat bukan lagi menjadi rahasia, karena benda ini selalu berhubungan dengan hal-hal yang mistis.

Jimat tidak hanya digunakan untuk kekebalan saja, tapi juga dibuat untuk pengasih hingga penglaris usaha. Biasanya barang ini disimpan di tempat atau kotak penyimpanan uang hasil penjualan atau ditempelkan di tempat tersembunyi di area tempatnya berdagang.

3. Gula


sumber gambar: gula

Siapa yang menyangka bahan pemanis ini juga sering digunakan untuk penglaris. Biasanya gula penglaris ini digunakan untuk yang berdagang makanan. Gula itu disuruh dicampurkan ke dalam masakan saat diolah, tapi sebelumnya gula tersebut sudah dibacakan mantra.

Tidak hanya dicampurkan ke makanan saja, gula yang sudah dibacakan mantra itu ada juga yang ditaburkan di sekitar tempat berdagang.

Hal ini pernah aku lihat di sebuah kantin sekolah tempat aku dulu bantu-bantu ibu jualan.

4. Garam


sumber gambar: garam

Garam adalah salah satu bumbu dapur yang tidak boleh ketinggalan saat memasak makanan. Tapi siapa yang menyangka bahan ini juga biasa digunakan untuk penglaris.

Cara penggunaannya biasanya garam dicampur dengan air, dibacakan mantra dan kemudian disiramkan ke sekitar tempat usahanya.


5. Celana dalam


sumber gambar: Foto: iStock

Sebenarnya agak gimana gitu aku yang mau bahas tentang barang yang satu ini.

Bayangkan saja barang yang harusnya dipakai untuk menutupi area sensitif malah digunakan untuk penglaris usaha makanan.

Pengalaman pribadi sih aku gak pernah lihat langsung, cuma dulu waktu di pondok ada yang bercerita bahwa kakak iparnya pernah menemukan benda ini dalam panci seorang penjual makanan.

Hal serupa pun pernah diungkapkan oleh seorang netizen sekitar tahun 2018 dan kembali ramai beritanya di tahun 2020 ini. Netizen ini bekerja sebagai karyawan di sebuah warung bakso.

Netizen tersebut menceritakan tentang larangan tak wajar dari si bos untuk tidak membuka kuali baksonya, hingga akhirnya kejanggalan itu terjawab dengan ditemukannya barang yang berupa celana dalam berwarna hitam di dalam kuali bakso tersebut.


Itulah lima barang yang biasa digunakan untuk penglaris selain air ludah, sebenarnya masih banyak yang pernah aku dengar dan beberapa memang pernah aku lihat sendiri. Tapi rasanya kalau ditulis semua akan kebanyakan.

Sesungguhnya rezeki yang kita dapatkan itu sudah diatur dan dicukupkan oleh yang maha kuasa, sesuai apa yang kita butuhkan. Tetapi kadang manusia kurang bersyukur dan menginginkan yang lebih dari itu, karena tergiur oleh rayuan setan yang menyesatkan. Meski kadang hal ini dilakukan karena keadaan yang kepepet, tapi hal ini tetap tidak dibenarkan. Menggunakan hal semacam penglaris itu selain bukanlah sebuah solusi juga apa yang didapatkan tidaklah berkah dan tahan lama dalam artian cepat habis tanpa ada hasilnya.


Semoga bermanfaat dan terima kasih:terimakasih

Istijabah
Referensi: di sini, di sini dan pengalaman pribadi.