Banyak sekali kisah yang berlalu bersama seorang ibu. Karena beliau adalah sosok yang paling berjasa dalam kehidupan. Dia adalah Sang Surya yang sesungguhnya.

Dok.Pribadi

Ibu, aku tidak akan pernah lupa segala jasa - jasamu dari dulu. Di saat aku masuk sekolah sampai sarjana, engkau yang menanggung biayanya. Dan parahnya lagi, aku tak dapat membalas jasamu walaupun setetes embun di pagi hari.

Ibu, aku masih ingat, ketika dirimu banting tulang kesana kemari hanya untuk membayar biaya sekolahku. Aku masih ingat, bagaimana kucuran keringat kuning itu mengalir di dahimu. Aku tak sanggup membayangkan segalanya ibu.

Do.Pribadi

Walaupun engkau tidak lulus sarjana, bahkan tidak lulus SD, namun semangatmu membara melebihi kapasitasmu. Aku sangat malu padamu ibu. Sampai sekarang, aku belum merasa bisa membalas segala apa yang telah engkau berikan kepadaku.

Jika aku diberikan kesempatan berdua bersamamu sehari saja, aku akan menggunakannya sebaik mungkin. Aku akan membawa ibu jalan - jalan, makan - makan, membelikan baju. Karena yang aku perhatikan selama ini, bajumu lusuh dan tidak pernah berganti ibu.

Maafkan aku ibu, karena belum sesukses apa yang ada dipikiranmu. Aku masih saja manja seperti dahulu. Dan masih membutuhkan kasih sayangmu.

Jika aku pikir - pikir, aku tidaklah pantas mendapatkan syurga yang ada di telapak kakimu. Karena yang aku rasakan, selama ini aku hanya bisa membebanimu. Menaburkan luka di hatimu. Sekali lagi, maafkan aku ibu.



Dok.Pribadi

Selamat hari ibu 22 Desember 2020