Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bingsunyataAvatar border
TS
bingsunyata
Pemaksimalan Penggunaan Lahan (5)
Uhmmm ..., mendung ...
Ada yang meratapi, ada yang menyukai (jadi tidak kepanasan) ...
Kesamaannya ..., membuat orang menjadi berpikir
Sejenak ataupun tidak, sekilas atau tercenung dalam.

Yang saya kemukakan kali ini, berkaitan dengan hal seputar mendung dan hujan. Tidak dimaknai bahwa kita akan memanfaatkan lahan yang diisi oleh awan mendung itu, tapi terkait dengan bagaimana cara kita menyikapi fenomena alam tersebut (mendung-hujan). Terutama pada daerah yang sering turun hujan juga tentunya.

Meniru .. perjalanan dari air hujan yang turun ke bumi, di hutan tropis yang ada di negara kita, ada beberapa hal yang cukup menarik untuk diungkapkan ke publik.
===> Jadi bukan perkara harga beras atau BBM naik, atau kenaikan gaji para wakil rakyat aja, yah, yang kiranya perlu diungkap ke publik. emoticon-Big Grin

Dari cara air hujan yang turun secara bertahap, dan tidak langsung turun ke tanah, dimungkinkan hal yang serupa bisa kita pelajari dan kemudian ditiru pada lingkup lingkungan kita pada keseharian. Terutama apabila kita berada pada area yang cenderung mudah untuk banjir/tergenang saat turun hujan lebat, terpisah dari upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulanginya.
Karena upaya untuk menanggulangi itu biasanya juga akan memakan biaya, sehingga kalau itu jumlahnya diperkecil, maka dimungkinkan dananya bisa dipakai untuk keperluan lain yang bersifat urgen juga untuk kesejahteraan bersama.

Upayanya bisa ditempuh dengan cara memperhatikan bagian atap rumah. 
Apakah kemiringannya cukup curam atau melandai. Untuk mengetahui seberapa besar kemiringan yang diperlukan untuk .. menunda .. air hujan tidak langsung turun ke tanah atau selokan, bisa berkonsultasi dengan dinas BMKG setempat. Terkait dengan debit air hujan saat lebat, tentunya. 
Ini tentunya berlaku untuk pembangunan rumah baru, dan bagi mereka yang ingin melakukan renovasi rumah bagian atap.  Jadi disini kita perlu memahami, bahwa atap itu ibaratnya sebuah topi, juga mempunyai fungsi selain sebagai sebuah atribut/ikon semata.

Setelah mengetahui kemiringan yang cocok/memadai, baru kemudian diperhitungkan jenis genting/atap apa yang cocok/memadai untuk itu, berikut konstruksi penunjangnya. 
Yah, kalau yang urusan beginian, bagiannya anak sipil atau arsitektur, yah ? emoticon-Big Grin

...
Hal lain yang bisa ditempuh untuk memperlambat jatuhnya air hujan langsung ke tanah atau selokan, terutama bila sikon setempat tidak/kurang memadai untuk membuat lubang serapan ..., adalah dengan menyediakan semacam tong/bak/tandon sederhana sebagai penampung air hujan yang mengalir setelah dari bagian talang.
Tong/bak/tandon air itu diperlengkapi dengan kran pada bagian bawahnya. 

Itu kemudian bercabang menjadi dua "jalan". Bila kita mau memanfaatkan air hujan itu untuk keperluan sehari-hari, kita tinggal menutup kran tersebut, saat hujan tiba. Sebaliknya, bila karena suatu sebab, kita tidaklah memerlukannya, dan ingin mencegahnya agar tidak menjadi sarang nyamuk, krannya tinggal kita buka separuh saja, yang kemudian dialirkan ke tanah atau selokan. 

Itu saja dulu, sedikit trik dan tips untuk kali ini ...

Peeeace 4 all
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
284
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan