Sosok ibu tentunya sangat berarti buat kita semua. Karena sosok ibu, kita bisa melihat indahnya dunia. Bisa menghirup udara segar. Tanpa ibu, kita tidak akan bisa ada di sini.

Nah, membicarakan soal ibu, ane memiliki dua ibu. Ibu kandung dan ibu angkat. Namun, anehnya ane lebih dekat dan merasa menjadi anak dari ibu angkat ane. Walaupun beliau ibu angkat ane, tapi kasih sayangnya seperti pada anak kandungnya sendiri. Bahkan, ane begitu ngalem pada ibu angkat ane itu. Mungkin karena ane diasuh sejak bayi oleh ibu angkat ane.

Sosok ibu bagi ane, segalanya. Meski bukan yang mengandung dan melahirkan, tapi beliaulah yang menimang ane sejak bayi. Ibu yang telah mendidik, merawat, memelihara, dan membesarkan ane.

Alhamdulillah ane sampai sekarang masih sering bertemu ibu. Rumah ane dengan ibu cuma beda kampung saja. Sejak menikah ane memang ikut suami, tapi hampir setiap hari ane ke rumah ibu. Apalagi sepulang kerja selalu mampir, karena sehari tidak melihat wajah ibu rasanya ada yang kurang. Ane sosok yang manja, apa pun itu pasti bilang sama ibu. Bahkan, sampai sekarang kalau di rumah ibu, mau makan pun minta izin ibu dulu. Sampai-sampai kadang ibu marah, karena aku terlalu manja. Suruh belajar dewasa sedikit.

Ane memiliki kenangan yang begitu menyenangkan dengan ibu waktu kecil. Kenangan yang tak akan pernah terulang lagi, waktu ibu memandikan ane dan menyuapi ane. Ya, kenangan itu tidak akan pernah bisa ane ulangi. Ibu sosok yang begitu berarti bagi ane, bahkan kalau ane sakit beliau rela begadang demi ane. Menemani ane belajar sampai malam. Teman curhat yang tiada duanya. Bahkan, dulu ane selalu memberikan surat dari cowok pada ibu. Jadi, ibu yang baca bukan ane.

Kalau saja kami bisa menghabiskan waktu bersama sehari saja, ane ingin melakukan hobi kami yang sama. Ya, meskipun bukan anak kandung, tetapi kami memiliki hobi yang sama. Sama-sama suka membaca dan memasak. Tentunya ane ingin sekali, kami membaca buku berdua, tanpa gangguan apa pun. Memasak kue berdua. Ah, ingin sekali ane melakukan itu.  

Ibu, di bulan yang spesial ini, ane ingin sekali mengungkapkan perasaan ane selama ini. Ungkapan yang belum sempat terucap. Ane malu jika harus mengatakan langsung.

Ibu perlu tahu, kalau ane sangat menyayangi ibu sepenuh jiwa. Karena ibulah ane bisa melihat indahnya dunia dan bisa menghirup udara segar. Walaupun hanya ibu angkat, tapi di dalam diri ane mengalir air susu ibu. Darahnya mengalir dalam tubuh ane.

Ah, ibu sampai kapan pun, posisinya tak akan pernah tergantikan. Karena, ibulah sang malaikat untuk hidup ane. Jiwa yang tak pernah ada rasa benci dan dengki. Ibu sungguh wanita suci.

Ibu … ane sangat menyayangi ibu, sampai akhir hayat. Hingga napas berhenti berembus. Ibu segalanya bagi ane.