Ane adalah orang yang sejak kecil diajarkan untuk taat terhadap agama dan mengerti tentang ilmu-ilmu agama. Agar ane mengerti tentang agama, orang tua ane bahkan tak segan untuk mengundung guru ngaji privat ke rumah agar ane bisa mengaji dan belajar tentang agama lebih dalam.

Namun ketaatan ane terhadap agama pernah sedikit sirna saat memasuki SMP. Dimana ane bertemu dengan berbagai orang yang memiliki latar dan pola pikir yang berbeda. Dari sana perlahan-lahan ane mulai meninggalkan ajaran agama, ane jadi jarang solat, jarang ngaji apalagi sedekah. Ane lebih emnikmati hidup dengan bermain musik, main game di warnet hingga larut dan menjadi sosok yang suka marah.

Titik balik ane terjadi saat masuk SMA. Dimana ane kenal dengan seorang pelajar juga yang pola pikirnya bisa dikatakan unik. Hampir semua yang ia katakan tak jauh dari sebuah penelitian dan agama. Semua yang ia katakan selalu dikaitkannya dengan agama dan ilmiah.


Nama pelajar itu adalah Naufal Riski Priono. Hal pertama yang membuat ane salut dan akhirnya mulai kembali ke ajaran agama ketika dirinya menegor ane yang saat itu hanya diam saja menunggu qomat solat zuhur.

Bagi sebagian orang yang mengerti tentang agama, akan melaksanakan solat qobliyah atau solat sunnah sebelum solat Zuhur. Namun bagi mereka yang hanya tau solat wajibnya saja tentu hanya akan menunggu qomat.

Saat itu dia menyarankan ane untuk solat sunnah. Ane yang itu merasa polos bertanya ke dia buat apa solat sunnah. Dan dia jawab kita bakal rugi kalo gak solat sunnah. Kemudian dia menganalogikan seperti hidup, kalo kita hidup cuma makan kerja tidur kita akan rugi karena gak nikmatin hal lain di dunia ini selama hidup.

Berkat perkataannya akhirnya ane mulai dekat dengannya. Banyak hal yang akhirnya ane tanyakan padanya ketimbang mencari jawabannya di internet. Alasannya karena yang dia jabarkan lebih mudah dicerna oleh ane dan bahasa yang disampaikan memang lebih lugas.

Ada hal lain yang kemudian membuat ane menjadi lebih giat untuk melakukan sunnah. Jadi saat itu ane cerita ke dia kalo pelajaran makin sulit dan ane makin gak bisa nangkep apa yang diajarin sama guru. Mau belajar sendiri rasanya gak masuk-masuk ke otak.

Akhirnya dia nyaranin ane buat tidur lebih cepet, bangun tengah malem, tahajud lalu belajar. Dia bilang kalo belajar di pagi hari otak kita akan lebih mudah mencerna materi. Semangat kita buat belajar juga lebih tinggi karena kita masih seger-segernya.

Dan apa yang dia sampaikan terbukti, ane merasa belajar setelah solat tahajud lebih mudah diserap oleh otak ane. Dan sejak itulah ane mulai kagum dengan dirinya.

Hal lain yang menginspirasi ane adalah bagaimana membuat orang menilai kita hebat bukan dari barang yang kita gunakan atau dari kepopuleran kita. Yaitu dari bagaimana kita berbicara, berpikir dan memberi masukkan kepada orang-orang.

Itulah kenapa hingga sekarang ane tidak terlalu memperdulikan fashion yang ane gunakan. Karena ane memfokuskan pada pikiran yang harus lebih maju dari kebanyakan orang. Sehingga ketika kebanyakan orang gunakan duitnya untuk membeli barang untuk mendapat simpati dari orang-orang, ane lebih memilih ikuti pelatihan atau buku untuk menambah pengetahuan ane.

Sebenarnya masih ada banyak lagi hal inspiratif dari Naufal, tapi ane rasa dua hal diatas udah cukup karena dua hal itu yang selalu dia tunjukkan ke orang-orang.