Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Puspita1973Avatar border
TS
Puspita1973
Sosok Malaikat Tak Bersayap itu Simpel. Memangnya Ada? Ada, dong! Dalam Keluarga ini


Beliau-beliau adalah malaikat tak bersayap bagi anak-anaknya. Lewat tangan hangatnya, lima orang buah hati yang terlahir dalam lingkungan "fakir" pendidikan dapat meraih "dunia".




Assalamualaikum waramatullah warabakatuh. Good morning everyone.


Hi, hallo Gansist. Alhamdulillah kita ketemu lagi dalam thread event: Pahlawan of the Year!

Di sini saya ingin berbagi cerita tentang sepasang suami istri dari desa Sumursongo, kecamatan Karang Rejo, Magetan. Mengapa saya anggap kisah perjalanan ini mengandung unsur "kepahlawanan" karena ada sebuah pembelajaran hidup yang bisa kita jadikan pelajaran.


Gansist, di tahun 70 hingga 80-an, jumlah warga desa Sumursongo yang bisa mengenyam pendidikan hingga lulus SMP dapat dihitung dengan jari. Dari berbagai masalah yang melatarbelakangi ini, alasan ekonomi dan kurangnya pengetahuan bisa dikatakan menjadi issuepaling dominan.



Tidak terkecuali bagi pasangan Pak H. Khomari dan Ibu Hj. Jumirah. Berprofesi sebagai salah satu karyawan pabrik gula saat musim panen tebu dan petani, saat musim penghujan dengan lima orang buah hati membuat perekonomian keluarga ini tidak berada di atas angin. Menariknya hal itu tidak membuat pandangan pasangan ini menjadi ciut akan arti pentingnya pendidikan. Keterbatasan ekonomi mereka "lawan" dengan berbagai upaya. Baik secara fisik maupun spiritual.

Secara fisik, pasangan bapak dan ibu ini selain bekerja keras "siang dan malam" di sawah, juga menjalani "diet ketat". Maksud saya, beliau-beliau rela makan nasi jagung dengan lauk sayur mayur yang ditanam di sekitar rumah atau tegalan di saat paceklik, demi memiliki tabungan untuk mempersiapkan biaya sekolah anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Secara spiritual, selain ritual wajib, Pak H Khomari hampir tak pernah lepas dari wiridan, tahajud dan puasa sunnah (puasa Senin-Kamis dan ngrowot). Salah satu doa dan harapan yang beliau panjatkan adalah memohon agar Allah menganugerahkan masa depan yang lebih baik bagi anak cucu. Tidak seperti yang beliau alami.

Pak Khomari terlahir dari keluarga besar dengan latar belakang lingkungan pesantren yang kuat. Sementara Ibu Jumirah, seorang wanita dusun yang tak pernah mengenyam bangku sekolah sama sekali. Berbekal pengatahuan bahwa seorang istri harus patuh pada suami, akhirnya beliau sukses mengantar lima putra-putrinya mendapatkan salah satu haknya.



Dari seorang Ibu yang tak pernah tahu huruf alfabet bagaimana bentuknya, begitu juga angka 1, 2, 3 dan seterusnya seperti apa, lahir lima orang anak dengan tingkat pendidikan yang tentu saja lebih baik dari kedua orang tuanya. Belum ada yang bergelar professor, tetapi dua di antaranya pernah dan sedang mengenyam level pendidikan di tingkat paling tinggi.

Salah satu dari sang putra pernah diamanati sebuah jabatan yang membuat kedua orang tuanya tersenyum bangga. Bagaimana tidak, bagi beliau berdua dan mungkin juga sebagian orang, jabatan sebagai 'camat' dan apalagi yang di atas itu setelah seorang anak menempuh pendidikan pada institusi pemerintah jurusan ilmu pemerintahan adalah sebuah harapan dan impian. Meskipun hakekatnya jabatan bukan sebuah kebanggaan tetapi amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawabannya hingga akhirat.

Bagi saya pribadi, beliau berdua adalah "pahlawan" bagi putra-putrinya. Dan sebagai orang di luar itu, tekad, laku spiritual dan prihatin dari seorang bapak yang begitu gigih bisa saya jadikan contoh. Begitu juga sikap sami'na wa atho' na seorang istri yang juga seorang ibu pada sang suami. Akhirnya perpaduan kedua perilaku ini bermuara pada sebuah kebaikan.



Quote:

Demikianlah kisah yang dapat saya bagi di thread ini, Gansist. Sebuah kisah yang sederhana saja. Pun demikian, semoga bisa bermanfaat walaupun hanya sebesar biji zarah.

Akhir kata, wasalamualaikum warahmatullahi warabarakatuh. Semoga kita semua senantiasa sehat dan bahagia. Puspita Rini.

North Kalimantan, November 2020.

Pict Source: dokpri.
Diubah oleh Puspita1973 10-05-2021 20:53
indrag057Avatar border
tmgilaAvatar border
evywahyuniAvatar border
evywahyuni dan 3 lainnya memberi reputasi
4
784
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan